Share

104. Pertemuan Pertama

Aku berjalan ke arah meja kasir di mana terdapat undangan yang memang sudah siap disebar. Rencananya memang undangan itu akan diberikan pada beberapa pelanggan butik. Kuambil satu lalu menyelipkannya di paper bag milik wanita itu.

"Saya tunggu kedatangannya, ya, Bu," ucapku sambil menyerahkan paper bag pada Bu Anita setelah wanita itu membayar pada Gina.

"Saya usahakan untuk datang, tapi saya tidak janji." Bu Anita tersenyum sambil menerima belanjaannya. Aku tahu wanita itu kecewa atas penolakanku.

Langkahnya terlihat berat meninggalkan butik. Aku melihatnya dengan perasaan sedikit tidak enak. Tapi mau bagaimana lagi, soal perasaan tidak bisa dipaksakan.

'Maaf sudah mengecewakanmu, Bu Anita. Andai saja dulu Ibu bersikap baik padaku,' gumamku dalam hati.

Setelah Bu Anita tidak terlihat, aku segera menghubungi Meti untuk meminta dia mengundang di grup alumni SMA.

"Tapi ini masih satu minggu lagi, Lis. Bukankah kamu takut teman-teman lupa lagi tanggalnya kalau ngundang kejauhan?"

"Nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status