Share

106. Halal

"Ayo, Sayang." Mas Nathan kembali meraih tanganku dan memintaku untuk melanjutkan langkah. Sebenarnya aku tidak enak meninggalkan Mbak Nadia yang masih berada di bawah tangga.

"Ayo!" Karena aku bergeming, Mas Nathan kembali mengajak. Akhirnya setelah menganggukkan kepala pada Mbak Nadia sebagai pertanda ucapan permisi, aku pun kembali melangkah hingga sampai ke lantai dua. Kemudian lanjut menuju lantai tiga.

Lantai tiga ini bisa dibilang ruang pribadi Mas Nathan. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk ke sini selain para pelayan yang bertugas membersihkan ruangan ini.

Begitu menginjakkan kaki ke lantai tiga, sontak saja mulutku terbuka. Apa aku tidak sedang bermimpi? Ruangan ini didekorasi dengan warna putih yang mendominasi serta beberapa bunga berwarna merah di bagian-bagian tertentu.

"Apa ini tidak salah, Mas? Aku seperti memasuki area gedung tadi lagi." Kuedarkan pandangan menyapu setiap sudut.

"Tidak. Aku memang sengaja mendesain ruangan ini supaya mirip dengan gedung ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status