Share

108. Memilih Karir

Tak disangka, ketika Dika mau mengantarku pulang, aku berpapasan dengan orang yang selama satu minggu ini sulit kuhubungi. Mas Dodi juga sedang menuju pintu keluar. Di tangannya, seorang wanita berhijab bergelayut manja. Dari ciri-cirinya, aku yakin wanita itu adalah istrinya.

"Dika?!"

Tak kusangka Mas Dodi menyapa Dika, rupanya mereka saling kenal. Ternyata dunia terlalu sempit hingga aku harus berhubungan dengan orang-orang yang saling kenal.

"Pak Dodi di sini juga?" tanya Dika sambil menyodorkan tangannya. Mereka bersalaman. Aku bingung harus bersikap bagaimana menghadapi dua pria ini. Mau marah pada Mas Dodi, tapi tidak mungkin di depan istrinya dan juga Dika. Mau pura-pura tidak peduli, nyatanya hatiku berontak.

"Kebetulan kami ingin cari angin segar dan kafe ini menjadi pilihan."

"Tempat ini memang cocok untuk sekedar nongkrong atau cari angin segar." Keduanya nampak akrab.

"Nggak dikenalin, Dik?" Mas Dodi memberikan isyarat dengan matanya sambil melirikku.

"Ini Alin, aku juga b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status