Share

79. Dunia Penuh Warna

[Anda tidak ketiduran 'kan, Bu Elisa?]

Sebuah pesan masuk dari Pak Nathan membuatku kembali tersenyum lebar. Rupanya pria itu sudah tidak sabar atau aku yang kelamaan berada di lantai atas.

***

Pak Nathan membawaku ke sebuah restoran yang tak kalah mewah dari restoran kemarin. Kami makan siang layaknya diner saja. Suasana di dalam restoran ini memang syahdu, meskipun siang hari tapi terasa sekali suasana romantisnya. Sebenarnya Pak Nathan mau mengajakku ke sini untuk membicarakan masalah bisnis atau masalah hati. Dih, kok aku jadi berharap. Kenapa dulu Mbak Tika tidak mengatakan kalau pesona Pak Nathan se-dahsyat ini.

Akan tetapi aku merasa heran, pasalnya, pria mapan dengan ketampanan sempurna ini masih bertahan menyendiri di usianya yang sudah cukup untuk berumah tangga ini. Tidak mungkin kalau tidak ada gadis yang mau sama Pak Nathan. Sebaliknya, pasti banyak gadis yang antri untuk mendapat tempat di hatinya.

"Ehem .... "

Pak Nathan berdehem sambil mengubah posisi duduknya. Aku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status