Share

87. Wajah Pelakor

"Terima kasih. Sepertinya saya pernah melihat Anda. Tapi di mana. Dan .... dengan siapa, ya?"

Alin mengangkat wajahnya yang seketika menjadi pucat. Kena kau, jalang.

"Apa kalian saling mengenal?" Pak Dodi menatap kekasihnya. Lalu beralih padaku.

"Eum ... mungkin Mbak Lisa salah orang," jawab Alin cepat dan gugup.

"Lah, itu kamu tahu namanya?" Pak Dodi seperti penasaran.

"Tadi 'kan aku baca undangannya, Sayang. Masa lupa?" Alin mengeratkan pelukan pada lengan Pak Dodi. Dasar wanita ular, sungguh pandai bersilat lidah.

"Oh iya, lupa. Soalnya aku hanya ingat kamu, yang lainnya jadi lupa, deh." Tak kuduga Pak Dodi mengeluarkan gombalan recehnya di depan kami. Rasanya isi perutku mau keluar semua.

"Kalian romantis sekali, ini perlu dicontoh, nih," imbuh Mas Nathan sambil tertawa kecil. Dalam hati aku mengucap amit-amit kalau harus mencontoh mereka. Pelakor murahan!

"Mas Dodi ini sangat romantis dan humoris. Gak bikin bosan." Alin berkata sambil mengusap pipi Pak Dodi. Ya ampun, dia pikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status