Share

93. Patah Hati

Mata dan senyum kami beradu. Meskipun tidak lama setelahnya, aku mengalihkan pandangan. Malu. Mas Nathan selalu membuatku tersipu. Sikapnya yang lembut membuat aku seperti anak ABG lagi.

"Setelah ini kita ke mana?" tanyanya sambil melanjutkan makan.

"Pulang saja, memangnya mau ke mana lagi?"

"Barangkali Dek Lisa masih mau jalan, hehe .... "

"Nanti saja kalau kita sudah halal, mau jalan ke manapun, mau berapa lama pun, tidak akan ada batasan."

"Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita percepat saja pernikahan?" Mas Nathan kembali terkekeh.

"Jangan ngaco, Mas. Dua minggu saja membuat kita kewalahan mempersiapkan segalanya yang terkesan mendadak. Apalagi harus dipercepat lagi." Aku berdecak kesal.

Mas Nathan masih tertawa kecil sambil geleng-geleng.

"Aku juga tidak bisa lama-lama meninggalkan Kayla. Meskipun dia aman bersama Tuti, tetap saja aku khawatir."

"Kalau begitu kita pulang sekarang."

"Memangnya mas Nathan sudah selesai makannya?" Aku melongok ke arah piringnya.

Kulihat dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status