Share

62. Tahu Diri

Keesokan harinya aku pulang agak cepat dari butik. Sengaja aku ajak Tuti turut serta, siapa tahu dia kangen rumah majikannya yang dulu. Benar saja, begitu aku memberitahu bahwa akan pergi ke rumah Mbak Tika, Tuti terlihat senang.

Sebuah kado telah ku persiapkan dan sudah aku bungkus dengan rapi. Kayla juga begitu senang ketika mengetahui akan datang ke pesta sepupunya itu.

"Nginep enggak, Bu?"

"Enggak, di sana 'kan nggak ada kamar kosong, semua kamar sudah terisi."

Aku teringat ketika pertama kali datang ke kota ini, Mbak Tika menolakku untuk menginap di rumahnya lantaran semua kamar sudah terisi. Entah itu alasan saja atau memang begitu adanya.

"Setahu saya kamar yang di belakang itu kosong."

"Kata Mbak Tika, kamar itu dijadikan gudang."

"Nggak juga, cuma berisi beberapa kasur yang jarang dipakai."

Berarti, waktu itu Mbak Tika berbohong padaku. Lalu apa sebenarnya modusnya, apa benar cuma karena takut Mas Ardan keceplosan perihal mobil itu. Atau ada alasan lain yang membuat Mbak T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status