Share

Mencari Amira

Bukannya menolong, Ia malah semakin menjadi. Kemarahannya semakin memuncak, saat Parman dengan lantangnya menentang dirinya untuk tidak menolong Adinda.

"Terserah kau saja, aku sudah muak dengan semua ini!!" Herman malah pergi begitu saja. Meninggalkan Parman yang sudah siap pergi ke Rumah sakit. Darah yabg terus mengalir dari rahim Adinda, akibat lemparan hebat yang Herman lakukan, menyebabkan Amira kehilangan banyak darah.

Bagi Parman, saat ini, bukanlah antara musuh dan kawan, tetapi tentang nyawa dua orang manusia. Nyawa Adinda yang terancam an nyawa seorang calon anak manusia didalam rahim Adinda.

Dengan segera, Parman membawa Amira ke Rumah Sakit terdekat. Dia segera menelepon taksi. Dan dengan segera taksi pun datang membawanya dan Adinda.

Dia panik tak karuan. Pasalnya, dia hanya sendirian membawa Adinda. Supir didepan, melirik Parman sesekali. Ia ikut panik melihat Adinda yang berlumuran banyak darah.

"Istrinya kenapa pak?" Tanya supir itu penasaran. Par
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status