Share

Mengingat Masa Lalu

Airmata Adinda yang terus mengalir, membuat matanya menjadi bengkak. Namun belum bisa meluluhkan hati Herman. Terlalu banyak rasa sakit yang telah Adinda torehkan dihatinya. Melihat keadaan Adinda yang hampir sekarat pun, tak membuat Amira memaafkannya dengan mudah.

Gara-gara Adinda dan Herman, nasib anaknya kini menjadi seorang broken home. Yang semua orang tahu, bagaimana biasanya anak yang mengalami broken home. Akibat perceraian kedua orangtuanya, Vino dan calon anak keduanya yang akan menjadi korban.

"Kau bisa meminta maaf sekarang, saat ajal hampir menjemputmu. Apa kau tak punya niat untuk itu sebelumnya?" Tanya Amira dengan ketus. Entah mengapa, hatinya yang lembut, dan mudah memaafkan. Kini berubah menjadi sekeras batu. Baginya, jika kebaikan seseorang selalu dipermainkan. Maka tak ada lagi alasan untuk menjadi seorang yang baik.

Adinda terus menangis. Mulutnya seakan ingin berbicara, berteriak meminta maaf padanya. Hanya saja, lidahnya yang kaku. Membuatnya tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status