Share

32. Permintaan Oma Anggit

PoV Neneng

"Ada apa, Mbak? Siapa yang menelepon?" tanya Kang Jaya yang baru saja masuk ke dalam mobil. Kami berhenti sebentar di pom bensin karena ia kebelet buang air kecil.

"Tebak siapa?" tanyaku balik. Tentu saja Kang Jaya mengangkat bahunya tidak tahu. Ponsel miliknya aku kembalikan, lalu ia mengecek kontak yang meneleponnya.

"Bang Rizal menelepon? Mau apa? Apa mau bayar utang biar Mbak Neneng bisa ikut sama dia?" tanya Kang Jaya curiga. Tentu saja aku terbahak mendengar komentar Kang Jaya.

"Mending amat bayar utang, Bang Rizal mau utang lagi, Kang. Kalau dari suaranya, dia beneran butuh. Oh iya, istri muda yang tua itu hilang. Terus ditemukan di hutan, hampir dimakan singa. Kalau kata saya, Bang Rizal butuh biaya untuk itu," terangku panjang lebar pada Kang Jaya.

"Waduh, emang singa doyan daging alot?" katanya lagi padaku.

"Mana saya tahu, orang saya gak pernah masakin buat singa, ha ha ha ..." Kami berdua pun tertawa geli. Seumur-umur nyicil di daster di Kang Jaya, baru kali in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status