Share

33. Di rumah Sakit

"Pak Ari salah paham, Pak. Ini kejadiannya tidak seperti yang Bapak lihat. Ini Kang Jaya lagi sakit dan ..."

"Memangnya kamu siapanya sampai begitu peduli pada Jaya? Kalian bukan suami istri dan kamu, Neng, bukankah di KTP kamu statusnya menikah. Berarti kamu dan Jaya di sini melakukan hal terlarang. Saya akan panggil Pak RT!" Aku mendesah sebal. Selalu saja Pak Ari sering salah sangka padanya. Pria setengah baya itu sudah berlari keluar untuk memanggil Pak RT. Aku menatap Kang Jaya yang masih menggigil di atas ranjang. Segera kuambil selimut, lalu menyelimutinya.

"Kalau bayar suster dari rumah sakit, pasti bayarannya mahal," ledekku agar suasana diantara kami tidak canggung.

"Hmm ... bilang aja minta dibayar," komentar Kang Jaya dengan mata terpejam. Ia santai sekali dengan ancaman yang dilontarkan Pak Arif padanya. Pemuda itu tetap memejamkan mata, seolah-olah tidak terjadi apa-apa barusan.

"Kang, gimana kalau Pak RT kemari dan menikahkan kita? Seperti cerita-cerita di novel itu,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status