"Omong kosong!"Fazli memarahinya dengan tegas, "Ayah sudah seperti ini. Bagaimana kita bisa membiarkan orang yang nggak diketahui asalnya mengobatinya sembarangan? Cepat usir dia!"Leo langsung mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada dingin, "Kondisi pasien sudah sangat kritis. Kalau dia nggak diobati tepat waktu, dia akan muntah darah dan mati dalam waktu setengah jam.""Kamu berani mengutuk ayahku. Siapa yang memberimu keberanian ini!" Fazli sangat marah, sehingga tubuhnya memancarkan aura pembunuh yang menakjubkan.Dengan statusnya, Fazli sangat mudah untuk membunuh seseorang."Aku nggak mengutuk, aku hanya mengatakan yang sebenarnya," kata Leo menjelaskan."Omong kosong!"Fazli berkata dengan nada dingin, "Meskipun kondisi ayahku nggak baik, dia akan baik-baik saja untuk sementara waktu. Kalau kamu berani berbicara omong kosong lagi, aku akan membuatmu menderita!""Kak, biarkan dia mencobanya. Kalau dia mencoba, kita masih ada secercah harapan. Itu lebih baik daripada nggak
Saat Aisa hendak kembali, dia melihat Bonar datang bersama Tanu. Dia pun buru-buru menyapanya.Aisa sama sekali tidak memiliki kesan baik terhadap Bonar. Dia bahkan tidak menyukai Bonar.Hal ini karena beberapa tahun lalu, Bonar mengumumkan kepada dunia luar bahwa dia ingin menikahi Aisa. Dia tidak membiarkan pria mana pun mendekati Aisa.Jadi, setelah Aisa menginjak usia dewasa, dia bahkan tidak memiliki teman laki-laki.Saat Aisa bersekolah sebelumnya, teman sekelas laki-lakinya tidak berani berbicara dengannya. Bahkan guru laki-lakinya pun berhati-hati ketika berbicara dengannya.Jadi, Aisa sangat membenci Bonar.Namun, sekarang Bonar membawa Tanu kemari. Dia sangat berterima kasih pada Bonar."Halo, Dokter Tanu. Namaku Aisa."Tanu hanya mengangguk dengan arogan.Sebagai dokter genius nomor satu di Negara Cemara, bahkan orang-orang dari keluarga terkemuka pun harus bersikap baik padanya.Bagaimanapun, tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penyakit. Suatu saat, mereka mungkin aka
Tanu mengangguk, lalu dia memeriksa denyut nadi Bowo.Setelah beberapa saat, dia menunjukkan ekspresi mengerti."Dokter Tanu, bagaimana kondisi suamiku?" tanya Ria dengan gugup.Tanu mengangkat kepalanya dan berkata dengan bangga, "Kondisi Pak Bowo memang sangat serius, tapi selama ada aku di sini, seserius apa pun penyakitnya, itu nggak akan menjadi masalah. Dia akan terbangun setelah aku melakukan akupunktur, kemudian aku akan meresepkan obat untuk diminum selama tiga hari. Aku yakin dia akan sembuh total!"Tanu sangat percaya diri. Dia sangat yakin dengan keterampilan medisnya. Bagaimanapun juga, dia adalah muridnya Ketua.Dunia hanya mengetahui bahwa Ketua menguasai seluruh dunia dan memiliki bakat bisnis yang luar biasa. Namun, hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa keterampilan medis Ketua sangat luar biasa.Alasan mengapa Tanu bisa mendapatkan gelar dokter genius terbaik di Negara Cemara sepenuhnya karena ajaran dari Ketua.Meskipun Ketua hanya mengajarinya selama satu hin
Beberapa menit berlalu, Bowo masih tidak bergerak sama sekali. Aisa pun kehilangan secercah harapan terakhirnya.Ria menangis dengan sedih.Fazli juga sangat sedih. Sementara Bonar hanya merasa marah.Bonar tidak peduli dengan hidup atau mati Bowo. Dia hanya memikirkan cara menaklukkan Aisa.Namun, saat ini, Bowo membuka matanya dengan perlahan."Ayah, kamu sudah bangun."Aisa adalah orang pertama yang menyadarinya. Seketika, dia langsung bersemangat.Orang lain juga buru-buru mendekat."Ayah, bagaimana kondisimu?" tanya Fazli dengan prihatin."Sepertinya aku sudah sembuh."Setelah berbicara, Bowo duduk di depan semua orang yang menunjukkan ekspresi tidak percaya.Aisa menangis lagi. Namun, kali ini dia menangis bahagia. "Sepertinya obat yang diberikan Dokter Leo benar-benar manjur."Bonar berkata sambil tersenyum sinis, "Jangan terlalu bahagia. Bahkan Dokter Tanu nggak bisa menyembuhkannya. Bagaimana anak itu bisa menyembuhkannya? Mungkin ini pertanda Pak Bowo akan segera mati."Setel
Bonar sangat marah. Dia memelototi Tanu dengan tajam, kemudian berkata, "Sekalipun obatnya manjur, itu nggak berarti keterampilan medisnya hebat. Kita bahkan nggak tahu dari mana dia mendapatkan obatnya.""Cukup!"Aisa berkata dengan marah, "Aku percaya pada Dokter Leo. Tolong berhenti membuat onar di sini."Bonar sangat marah hingga paru-parunya hampir meledak, Kemudian, dia berkata dalam hatinya, 'Aisa, tunggu sampai aku menidurimu. Lihat bagaimana aku akan menyiksamu!'Aisa mengabaikan Bonar. Kemudian, dia berkata sambil menatap Leo, "Dokter Leo, tolong obati ayahku."Leo datang ke samping tempat tidur. Saat ini, Bowo tertidur lagi karena tubuhnya yang sangat lemah.Untungnya, Bowo meminum Obat Penawar Racun. Saat ini, kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya.Leo tidak membuang-buang waktu. Dia membuka kancing pakaian Bowo, mengeluarkan jarum perak dan menggunakan teknik jarum akupunktur terbang untuk menusuk titik akupunktur untuk pengobatan.Tanu buru-buru membuka matanya lebar
Anggota Keluarga Permata sangat gembira. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Leo, mereka menyiapkan jamuan berisi makanan dan anggur mewah.Selain itu, mereka menyiapkan cek senilai 2 triliun untuk Leo.Leo menolaknya tanpa ragu. Dia tidak memedulikan 2 triliun itu sama sekali.Leo melakukan perjalanan jauh ke sini hanya demi Phoenix.Setelah memikirkannya dengan hati-hati, Bowo telah memahaminya. Keterampilan medis Leo sangat bagus. Dia sangat mudah menghasilkan uang. Bowo tahu bahwa Leo tidak menganggap penting uang sama sekali."Pak Leo, aku mau tanya, apakah kamu sudah menikah?" tanya Bowo setelah berbasa-basi sejenak.Leo tertegun sejenak. Dia mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Bowo dan yang lainnya bingung. "Dokter Leo, kamu mengangguk dan menggelengkan kepala. Apa maksudmu?""Aku sudah menikah. Sekarang, kami sedang menjalani prosedur perceraian."Ekspresi Leo sangat acuh tak acuh. Baginya, Febi telah menjadi masa lalunya.Meski Febi meninggalkan bekas yang mendalam
Kemudian, lampu di dalam gudang dinyalakan. Seketika kegelapan di sekitar menghilang hingga membuat lokasi itu menjadi terang seperti siang hari.Di kejauhan, lima pria berjalan mendekat dengan perlahan.Orang yang memimpin adalah seorang pria berusia tiga puluhan tahun. Orang-orang di belakangnya sedikit lebih tua. Namun, tidak ada satu pun dari mereka berusia di atas empat puluh tahun.Beberapa orang berhenti kurang dari dua meter dari Leo.James memperhatikan Leo dari atas hingga ke bawah. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum main-main, "Kamu pasti Leo, 'kan!""Ya, kalian dipanggil oleh Bonar, 'kan?" tanya Leo.James berkata sambil tersenyum sinis, "Sekarang, kamu sangat cerdas. Kenapa kamu bisa sebodoh itu sebelumnya?""Hanya orang bodoh yang menganggap orang lain bodoh," balas Leo."Kamu benar-benar nggak tahu diri. Kalau kamu berani melawan majikan kami, kamu akan mati." Aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuh James.Leo sedikit terkejut. Dilihat dari aura yang memanca
"Tolong jangan bunuh aku."Saat James melihat Leo berjalan ke arahnya dengan perlahan, dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Leo tersenyum dengan ekspresi menghina.James merasakan niat membunuh Leo. Tubunya gemetar ketakutan, kemudian dia buru-buru berkata, "Jangan bunuh aku. Aku akan memberitahumu sebuah rahasia.""Rahasia apa?" tanya Leo."Sebelum aku memberitahumu, kamu harus berjanji nggak akan membunuhku," kata James."Kamu nggak memenuhi syarat untuk tawar-menawarkan denganku." Leo menunjukkan aura pembunuh yang kuat.James langsung merasa sedih, lalu dia berkata dengan tubuh gemetar, "Pak Bonar telah pergi ke Kota Kumara. Dia ingin menindas istrimu.""Cari mati!"Leo menginjak leher James dan mematahkannya. Seketika, aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuhnya.Meskipun dia dan Febi telah berpisah, mendengar berita itu tetap membuat Leo sangat marah....Setelah Bonar tiba di Kota Kumara, dia langsung pergi ke Kediaman Keluarga Sharon. Saat mereka mendengar Bonar
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.