Tanu mengangguk, lalu dia memeriksa denyut nadi Bowo.Setelah beberapa saat, dia menunjukkan ekspresi mengerti."Dokter Tanu, bagaimana kondisi suamiku?" tanya Ria dengan gugup.Tanu mengangkat kepalanya dan berkata dengan bangga, "Kondisi Pak Bowo memang sangat serius, tapi selama ada aku di sini, seserius apa pun penyakitnya, itu nggak akan menjadi masalah. Dia akan terbangun setelah aku melakukan akupunktur, kemudian aku akan meresepkan obat untuk diminum selama tiga hari. Aku yakin dia akan sembuh total!"Tanu sangat percaya diri. Dia sangat yakin dengan keterampilan medisnya. Bagaimanapun juga, dia adalah muridnya Ketua.Dunia hanya mengetahui bahwa Ketua menguasai seluruh dunia dan memiliki bakat bisnis yang luar biasa. Namun, hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa keterampilan medis Ketua sangat luar biasa.Alasan mengapa Tanu bisa mendapatkan gelar dokter genius terbaik di Negara Cemara sepenuhnya karena ajaran dari Ketua.Meskipun Ketua hanya mengajarinya selama satu hin
Beberapa menit berlalu, Bowo masih tidak bergerak sama sekali. Aisa pun kehilangan secercah harapan terakhirnya.Ria menangis dengan sedih.Fazli juga sangat sedih. Sementara Bonar hanya merasa marah.Bonar tidak peduli dengan hidup atau mati Bowo. Dia hanya memikirkan cara menaklukkan Aisa.Namun, saat ini, Bowo membuka matanya dengan perlahan."Ayah, kamu sudah bangun."Aisa adalah orang pertama yang menyadarinya. Seketika, dia langsung bersemangat.Orang lain juga buru-buru mendekat."Ayah, bagaimana kondisimu?" tanya Fazli dengan prihatin."Sepertinya aku sudah sembuh."Setelah berbicara, Bowo duduk di depan semua orang yang menunjukkan ekspresi tidak percaya.Aisa menangis lagi. Namun, kali ini dia menangis bahagia. "Sepertinya obat yang diberikan Dokter Leo benar-benar manjur."Bonar berkata sambil tersenyum sinis, "Jangan terlalu bahagia. Bahkan Dokter Tanu nggak bisa menyembuhkannya. Bagaimana anak itu bisa menyembuhkannya? Mungkin ini pertanda Pak Bowo akan segera mati."Setel
Bonar sangat marah. Dia memelototi Tanu dengan tajam, kemudian berkata, "Sekalipun obatnya manjur, itu nggak berarti keterampilan medisnya hebat. Kita bahkan nggak tahu dari mana dia mendapatkan obatnya.""Cukup!"Aisa berkata dengan marah, "Aku percaya pada Dokter Leo. Tolong berhenti membuat onar di sini."Bonar sangat marah hingga paru-parunya hampir meledak, Kemudian, dia berkata dalam hatinya, 'Aisa, tunggu sampai aku menidurimu. Lihat bagaimana aku akan menyiksamu!'Aisa mengabaikan Bonar. Kemudian, dia berkata sambil menatap Leo, "Dokter Leo, tolong obati ayahku."Leo datang ke samping tempat tidur. Saat ini, Bowo tertidur lagi karena tubuhnya yang sangat lemah.Untungnya, Bowo meminum Obat Penawar Racun. Saat ini, kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya.Leo tidak membuang-buang waktu. Dia membuka kancing pakaian Bowo, mengeluarkan jarum perak dan menggunakan teknik jarum akupunktur terbang untuk menusuk titik akupunktur untuk pengobatan.Tanu buru-buru membuka matanya lebar
Anggota Keluarga Permata sangat gembira. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Leo, mereka menyiapkan jamuan berisi makanan dan anggur mewah.Selain itu, mereka menyiapkan cek senilai 2 triliun untuk Leo.Leo menolaknya tanpa ragu. Dia tidak memedulikan 2 triliun itu sama sekali.Leo melakukan perjalanan jauh ke sini hanya demi Phoenix.Setelah memikirkannya dengan hati-hati, Bowo telah memahaminya. Keterampilan medis Leo sangat bagus. Dia sangat mudah menghasilkan uang. Bowo tahu bahwa Leo tidak menganggap penting uang sama sekali."Pak Leo, aku mau tanya, apakah kamu sudah menikah?" tanya Bowo setelah berbasa-basi sejenak.Leo tertegun sejenak. Dia mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Bowo dan yang lainnya bingung. "Dokter Leo, kamu mengangguk dan menggelengkan kepala. Apa maksudmu?""Aku sudah menikah. Sekarang, kami sedang menjalani prosedur perceraian."Ekspresi Leo sangat acuh tak acuh. Baginya, Febi telah menjadi masa lalunya.Meski Febi meninggalkan bekas yang mendalam
Kemudian, lampu di dalam gudang dinyalakan. Seketika kegelapan di sekitar menghilang hingga membuat lokasi itu menjadi terang seperti siang hari.Di kejauhan, lima pria berjalan mendekat dengan perlahan.Orang yang memimpin adalah seorang pria berusia tiga puluhan tahun. Orang-orang di belakangnya sedikit lebih tua. Namun, tidak ada satu pun dari mereka berusia di atas empat puluh tahun.Beberapa orang berhenti kurang dari dua meter dari Leo.James memperhatikan Leo dari atas hingga ke bawah. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum main-main, "Kamu pasti Leo, 'kan!""Ya, kalian dipanggil oleh Bonar, 'kan?" tanya Leo.James berkata sambil tersenyum sinis, "Sekarang, kamu sangat cerdas. Kenapa kamu bisa sebodoh itu sebelumnya?""Hanya orang bodoh yang menganggap orang lain bodoh," balas Leo."Kamu benar-benar nggak tahu diri. Kalau kamu berani melawan majikan kami, kamu akan mati." Aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuh James.Leo sedikit terkejut. Dilihat dari aura yang memanca
"Tolong jangan bunuh aku."Saat James melihat Leo berjalan ke arahnya dengan perlahan, dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Leo tersenyum dengan ekspresi menghina.James merasakan niat membunuh Leo. Tubunya gemetar ketakutan, kemudian dia buru-buru berkata, "Jangan bunuh aku. Aku akan memberitahumu sebuah rahasia.""Rahasia apa?" tanya Leo."Sebelum aku memberitahumu, kamu harus berjanji nggak akan membunuhku," kata James."Kamu nggak memenuhi syarat untuk tawar-menawarkan denganku." Leo menunjukkan aura pembunuh yang kuat.James langsung merasa sedih, lalu dia berkata dengan tubuh gemetar, "Pak Bonar telah pergi ke Kota Kumara. Dia ingin menindas istrimu.""Cari mati!"Leo menginjak leher James dan mematahkannya. Seketika, aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuhnya.Meskipun dia dan Febi telah berpisah, mendengar berita itu tetap membuat Leo sangat marah....Setelah Bonar tiba di Kota Kumara, dia langsung pergi ke Kediaman Keluarga Sharon. Saat mereka mendengar Bonar
Febi menutup matanya dengan putus asa. Dia membiarkan air matanya jatuh dalam diam.Dia tahu tidak ada gunanya menangis. Namun, selain menangis, Febi tidak bisa berbuat apa-apa.Febi tidak bisa menolak sama sekali. Dia bahkan tidak bisa memilih untuk bunuh diri.Saat Bonar melihat penampilan Febi yang seperti ini, Bonar bukannya menunjukkan belas kasihan, dia malah menjadi lebih bersemangat dan langsung menerkamnya.Pada saat ini, jendela dari lantai ke langit-langit tiba-tiba pecah. Kemudian, sebuah anak panah melesat ke arah Bonar.Bonar adalah master Alam Guru Besar tingkat puncak menengah. Dia tidak ketakutan. Bonar bereaksi dengan sangat cepat dan menangkap anak panah itu."Siapa itu? Cepat keluar!"Bonar menatap ke arah jendela dan berteriak dengan kasar, matanya dipenuhi dengan niat membunuh.Bonar benci diganggu ketika dia sedang bersenang-senang. Sekarang, orang itu tidak hanya mengganggunya, tetapi juga ingin membunuhnya. Bonar merasa sangat marah.Sosok merah terbang masuk d
Tepat ketika Phoenix dan Febi mengira mereka akan celaka, seorang pria berjubah hitam dan bertopeng hitam tiba-tiba menyerbu masuk. Kemudian, pria itu menendang kepala Bonar."Ada lagi yang menantang maut!"Bonar menunjukkan niat membunuh yang kuat. Dia memiringkan kepalanya untuk menghindari tendangan pria itu. Selain itu, Bonar memaksa pria itu mundur."Phoenix, apa kamu baik-baik saja?" tanya pria itu dengan prihatin."Aku baik-baik saja, cepat bunuh dia!" Mata Phoenix dipenuhi dengan amarah.Orang yang datang tidak lain adalah Pegasus. Dia ingin segera membunuh Bonar, tetapi karena Bonar memegangi leher Phoenix, dia tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, Pegasus berkata dengan nada dingin, "Bonar, kamu cari mati. Cepat lepaskan dia. Kalau nggak, aku akan membuatmu mati dengan sengsara!"Bonar menunjukkan senyum menghina, "Kamu masih ingin membunuhku, kamu benar-benar melebih-lebihkan kemampuanmu. Tapi, aku nggak ingin membunuh orang nggak dikenal. Jadi, kamu perkenalkan diri ter