Share

Bab 209

Febi menutup matanya dengan putus asa. Dia membiarkan air matanya jatuh dalam diam.

Dia tahu tidak ada gunanya menangis. Namun, selain menangis, Febi tidak bisa berbuat apa-apa.

Febi tidak bisa menolak sama sekali. Dia bahkan tidak bisa memilih untuk bunuh diri.

Saat Bonar melihat penampilan Febi yang seperti ini, Bonar bukannya menunjukkan belas kasihan, dia malah menjadi lebih bersemangat dan langsung menerkamnya.

Pada saat ini, jendela dari lantai ke langit-langit tiba-tiba pecah. Kemudian, sebuah anak panah melesat ke arah Bonar.

Bonar adalah master Alam Guru Besar tingkat puncak menengah. Dia tidak ketakutan. Bonar bereaksi dengan sangat cepat dan menangkap anak panah itu.

"Siapa itu? Cepat keluar!"

Bonar menatap ke arah jendela dan berteriak dengan kasar, matanya dipenuhi dengan niat membunuh.

Bonar benci diganggu ketika dia sedang bersenang-senang. Sekarang, orang itu tidak hanya mengganggunya, tetapi juga ingin membunuhnya. Bonar merasa sangat marah.

Sosok merah terbang masuk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status