Share

Bab 215

Menghadapi serangan Leo, Bonar tidak panik sama sekali. Dia mengulurkan tangan dengan perlahan dan meraih pergelangan tangan Leo.

Namun, pada saat ini kecepatan Leo tiba-tiba meningkat pesat. Dia langsung mencengkeram leher Bonar.

Mata Bonar tiba-tiba membelalak. Ekspresinya tampak kaget dan tidak percaya.

Bonar diam-diam menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu ceroboh.

"Aku benar-benar meremehkanmu, tapi jangan berpikir kamu kuat. Aku hanya ceroboh. Lepaskan aku. Kita bertarung secara terbuka," kata Bonar dengan bangga.

Leo melepaskan cengkeraman di leher Bonar. Saat Bonar hendak bernapas lega, Leo tiba-tiba menyerang lagi. Dia meninju bahu Bonar dengan keras.

Terdengar suara krek. Seketika, tulang belikat Bonar hancur.

"Ah ...."

Bonar segera menjerit dengan keras. Dia merasa kesakitan hingga hampir menitikkan air matanya.

"Leo, sialan. Beraninya kamu memukulku. Aku bunuh kamu!"

Bonar sangat marah. Dia mengangkat tangan kanannya, mengepalkannya dan meninju Leo.

Bonar adalah master
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status