Anggota Keluarga Permata sangat gembira. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Leo, mereka menyiapkan jamuan berisi makanan dan anggur mewah.Selain itu, mereka menyiapkan cek senilai 2 triliun untuk Leo.Leo menolaknya tanpa ragu. Dia tidak memedulikan 2 triliun itu sama sekali.Leo melakukan perjalanan jauh ke sini hanya demi Phoenix.Setelah memikirkannya dengan hati-hati, Bowo telah memahaminya. Keterampilan medis Leo sangat bagus. Dia sangat mudah menghasilkan uang. Bowo tahu bahwa Leo tidak menganggap penting uang sama sekali."Pak Leo, aku mau tanya, apakah kamu sudah menikah?" tanya Bowo setelah berbasa-basi sejenak.Leo tertegun sejenak. Dia mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Bowo dan yang lainnya bingung. "Dokter Leo, kamu mengangguk dan menggelengkan kepala. Apa maksudmu?""Aku sudah menikah. Sekarang, kami sedang menjalani prosedur perceraian."Ekspresi Leo sangat acuh tak acuh. Baginya, Febi telah menjadi masa lalunya.Meski Febi meninggalkan bekas yang mendalam
Kemudian, lampu di dalam gudang dinyalakan. Seketika kegelapan di sekitar menghilang hingga membuat lokasi itu menjadi terang seperti siang hari.Di kejauhan, lima pria berjalan mendekat dengan perlahan.Orang yang memimpin adalah seorang pria berusia tiga puluhan tahun. Orang-orang di belakangnya sedikit lebih tua. Namun, tidak ada satu pun dari mereka berusia di atas empat puluh tahun.Beberapa orang berhenti kurang dari dua meter dari Leo.James memperhatikan Leo dari atas hingga ke bawah. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum main-main, "Kamu pasti Leo, 'kan!""Ya, kalian dipanggil oleh Bonar, 'kan?" tanya Leo.James berkata sambil tersenyum sinis, "Sekarang, kamu sangat cerdas. Kenapa kamu bisa sebodoh itu sebelumnya?""Hanya orang bodoh yang menganggap orang lain bodoh," balas Leo."Kamu benar-benar nggak tahu diri. Kalau kamu berani melawan majikan kami, kamu akan mati." Aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuh James.Leo sedikit terkejut. Dilihat dari aura yang memanca
"Tolong jangan bunuh aku."Saat James melihat Leo berjalan ke arahnya dengan perlahan, dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Leo tersenyum dengan ekspresi menghina.James merasakan niat membunuh Leo. Tubunya gemetar ketakutan, kemudian dia buru-buru berkata, "Jangan bunuh aku. Aku akan memberitahumu sebuah rahasia.""Rahasia apa?" tanya Leo."Sebelum aku memberitahumu, kamu harus berjanji nggak akan membunuhku," kata James."Kamu nggak memenuhi syarat untuk tawar-menawarkan denganku." Leo menunjukkan aura pembunuh yang kuat.James langsung merasa sedih, lalu dia berkata dengan tubuh gemetar, "Pak Bonar telah pergi ke Kota Kumara. Dia ingin menindas istrimu.""Cari mati!"Leo menginjak leher James dan mematahkannya. Seketika, aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuhnya.Meskipun dia dan Febi telah berpisah, mendengar berita itu tetap membuat Leo sangat marah....Setelah Bonar tiba di Kota Kumara, dia langsung pergi ke Kediaman Keluarga Sharon. Saat mereka mendengar Bonar
Febi menutup matanya dengan putus asa. Dia membiarkan air matanya jatuh dalam diam.Dia tahu tidak ada gunanya menangis. Namun, selain menangis, Febi tidak bisa berbuat apa-apa.Febi tidak bisa menolak sama sekali. Dia bahkan tidak bisa memilih untuk bunuh diri.Saat Bonar melihat penampilan Febi yang seperti ini, Bonar bukannya menunjukkan belas kasihan, dia malah menjadi lebih bersemangat dan langsung menerkamnya.Pada saat ini, jendela dari lantai ke langit-langit tiba-tiba pecah. Kemudian, sebuah anak panah melesat ke arah Bonar.Bonar adalah master Alam Guru Besar tingkat puncak menengah. Dia tidak ketakutan. Bonar bereaksi dengan sangat cepat dan menangkap anak panah itu."Siapa itu? Cepat keluar!"Bonar menatap ke arah jendela dan berteriak dengan kasar, matanya dipenuhi dengan niat membunuh.Bonar benci diganggu ketika dia sedang bersenang-senang. Sekarang, orang itu tidak hanya mengganggunya, tetapi juga ingin membunuhnya. Bonar merasa sangat marah.Sosok merah terbang masuk d
Tepat ketika Phoenix dan Febi mengira mereka akan celaka, seorang pria berjubah hitam dan bertopeng hitam tiba-tiba menyerbu masuk. Kemudian, pria itu menendang kepala Bonar."Ada lagi yang menantang maut!"Bonar menunjukkan niat membunuh yang kuat. Dia memiringkan kepalanya untuk menghindari tendangan pria itu. Selain itu, Bonar memaksa pria itu mundur."Phoenix, apa kamu baik-baik saja?" tanya pria itu dengan prihatin."Aku baik-baik saja, cepat bunuh dia!" Mata Phoenix dipenuhi dengan amarah.Orang yang datang tidak lain adalah Pegasus. Dia ingin segera membunuh Bonar, tetapi karena Bonar memegangi leher Phoenix, dia tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, Pegasus berkata dengan nada dingin, "Bonar, kamu cari mati. Cepat lepaskan dia. Kalau nggak, aku akan membuatmu mati dengan sengsara!"Bonar menunjukkan senyum menghina, "Kamu masih ingin membunuhku, kamu benar-benar melebih-lebihkan kemampuanmu. Tapi, aku nggak ingin membunuh orang nggak dikenal. Jadi, kamu perkenalkan diri ter
Dani berjalan berkeliling dengan cemas. Anggota keluarga yang lainnya juga gelisah. Ekspresi mereka tampak gelisah."Kenapa nggak ada pergerakan di atas? Mungkinkah terjadi sesuatu pada Pak Bonar?"Saat gerakan di atas berhenti, Dani menjadi sangat khawatir.Jika sesuatu terjadi pada Bonar di kediaman mereka, Keluarga Wandyasti pasti tidak akan memaafkan mereka. Tiba saat itu, mereka semua akan tamat."Nggak akan, Pak Bonar sangat kuat, dia pasti akan baik-baik saja." Meskipun Anna berkata seperti ini, dia masih sedikit khawatir. Bagaimanapun, dia telah melihat kekuatan Phoenix dengan matanya sendiri. Bonar mungkin akan celaka."Anna, kenapa kamu nggak naik dan memeriksanya?" tanya Dani."Kakek, ini nggak baik. Perutku sedikit sakit. Sebaiknya kamu meminta orang lain." Anna buru-buru menolak. Dia tidak mau mengambil risiko.Dani melihat ke arah lain. Orang lain juga mundur. Bagaimanapun, gerakan barusan terlalu keras sehingga mereka semua ketakutan."Kalau begitu, mari kita lihat bersa
Bonar khawatir dia akan ditemukan oleh Ketua, jadi dia membawa Phoenix dan Febi ke dalam mobil, lalu melaju ke pinggiran kota.Pada saat bersamaan, Bonar menelepon ayahnya dan memberitahunya bahwa dia mungkin tidak sengaja menyinggung Ketua. Bonar meminta ayahnya untuk mengambil tindakan pencegahan.Setelah menerima kabar dari Bonar, Kepala Keluarga Wandyasti, Nico Wandyasti, menjadi gelisah.Meskipun Keluarga Wandyasti adalah keluarga pertama di Negara Cemara, mereka masih jauh di belakang Sekte Aksara.Jika Sekte Aksara ingin menghancurkan Keluarga Wandyasti, Keluarga Wandyasti pasti tidak akan bisa lepas dari bahaya kehancuran.Semakin Nico memikirkannya, dia menjadi semakin khawatir. Jadi, dia memanggil putrinya, Dinda Wandyasti.Dinda sangat cerdas. Begitu dia menghadapi masalah yang sulit, Nico akan meminta pendapatnya. Dinda tidak pernah mengecewakannya. Dia telah membantunya memecahkan banyak masalah."Ayah, ada masalah apa Ayah datang mencariku selarut ini?" tanya Dinda dengan
Dinda mengangguk, lalu keluar untuk menelepon Alvan.Beberapa hari yang lalu, Alvan telah menghubunginya. Dia ingin bekerja sama dengan Keluarga Wandyasti untuk megalahkan Ketua bersama-sama.Pada saat itu, Dinda menolak tanpa ragu-ragu, karena berita pengkhianatan Alvan terhadap Ketua telah menyebar. Alvan jelas bukan tandingannya Ketua. Alvan ingin menyeret Keluarga Wandyasti ke dalam masalah, Dinda tidak akan tertipu.Namun, sekarang itu menjadi satu-satunya pilihan. Semua ini berkat kakaknya, Bonar.Namun, saat ini, Bonar tidak merasa khawatir sama sekali. Lebih tepatnya dia tidak memikirkannya sama sekali.Dengan cepat, Bonar berkendara keluar kota. Akhirnya, dia memarkir mobilnya di jalan pedesaan.Kemudian, Bonar tidak sabar untuk membuka pintu belakang. Sebelumnya, Phoenix pingsan. Saat ini, dia masih tidak sadarkan diri.Meskipun Febi sadar, tangan dan kakinya diikat. Febi tidak bisa berbuat apa-apa.Bonar memandangi dua wanita cantik itu, napasnya tiba-tiba menjadi terengah-e
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.