Keluarganya Aisa, Keluarga Permata adalah keluarga tertinggi kedua di antara sepuluh keluarga besar di Negara Cemara. Kekuatan mereka berada di kedua setelah Keluarga Wandyasti.Aisa adalah putri kecil dari Keluarga Permata. Selain itu, dia secantik peri dan sangat pintar, sehingga dia dikenal sebagai putri terbaik.Meskipun Aisa luar biasa, dia hanya memiliki satu pelamar. Orang itu adalah Bonar.Bukan karena pria lain tidak mau mengejarnya, tapi mereka tidak berani.Siapa pun yang berani mendekati Aisa, akan menerima peringatan dari Bonar.Dengan kata lain, Aisa adalah wanita yang ditunjuk Bonar. Pria lain tidak boleh mendekatinya.Oleh karena itu, Aisa sudah berusia 22 tahun. Namun, dia bahkan belum pernah menyentuh tangan pria.Tentu saja, pria yang dimaksud selain orang tuanya.Namun, sekarang Aisa memegang tangan Leo. Bisa dikatakan ini adalah kontak pertamanya dengan lawan jenis. Hal ini sepenuhnya karena dia merasa panik.Jika dia lebih tenang, Aisa tidak akan pernah melakukan
"Omong kosong!"Fazli memarahinya dengan tegas, "Ayah sudah seperti ini. Bagaimana kita bisa membiarkan orang yang nggak diketahui asalnya mengobatinya sembarangan? Cepat usir dia!"Leo langsung mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada dingin, "Kondisi pasien sudah sangat kritis. Kalau dia nggak diobati tepat waktu, dia akan muntah darah dan mati dalam waktu setengah jam.""Kamu berani mengutuk ayahku. Siapa yang memberimu keberanian ini!" Fazli sangat marah, sehingga tubuhnya memancarkan aura pembunuh yang menakjubkan.Dengan statusnya, Fazli sangat mudah untuk membunuh seseorang."Aku nggak mengutuk, aku hanya mengatakan yang sebenarnya," kata Leo menjelaskan."Omong kosong!"Fazli berkata dengan nada dingin, "Meskipun kondisi ayahku nggak baik, dia akan baik-baik saja untuk sementara waktu. Kalau kamu berani berbicara omong kosong lagi, aku akan membuatmu menderita!""Kak, biarkan dia mencobanya. Kalau dia mencoba, kita masih ada secercah harapan. Itu lebih baik daripada nggak
Saat Aisa hendak kembali, dia melihat Bonar datang bersama Tanu. Dia pun buru-buru menyapanya.Aisa sama sekali tidak memiliki kesan baik terhadap Bonar. Dia bahkan tidak menyukai Bonar.Hal ini karena beberapa tahun lalu, Bonar mengumumkan kepada dunia luar bahwa dia ingin menikahi Aisa. Dia tidak membiarkan pria mana pun mendekati Aisa.Jadi, setelah Aisa menginjak usia dewasa, dia bahkan tidak memiliki teman laki-laki.Saat Aisa bersekolah sebelumnya, teman sekelas laki-lakinya tidak berani berbicara dengannya. Bahkan guru laki-lakinya pun berhati-hati ketika berbicara dengannya.Jadi, Aisa sangat membenci Bonar.Namun, sekarang Bonar membawa Tanu kemari. Dia sangat berterima kasih pada Bonar."Halo, Dokter Tanu. Namaku Aisa."Tanu hanya mengangguk dengan arogan.Sebagai dokter genius nomor satu di Negara Cemara, bahkan orang-orang dari keluarga terkemuka pun harus bersikap baik padanya.Bagaimanapun, tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penyakit. Suatu saat, mereka mungkin aka
Tanu mengangguk, lalu dia memeriksa denyut nadi Bowo.Setelah beberapa saat, dia menunjukkan ekspresi mengerti."Dokter Tanu, bagaimana kondisi suamiku?" tanya Ria dengan gugup.Tanu mengangkat kepalanya dan berkata dengan bangga, "Kondisi Pak Bowo memang sangat serius, tapi selama ada aku di sini, seserius apa pun penyakitnya, itu nggak akan menjadi masalah. Dia akan terbangun setelah aku melakukan akupunktur, kemudian aku akan meresepkan obat untuk diminum selama tiga hari. Aku yakin dia akan sembuh total!"Tanu sangat percaya diri. Dia sangat yakin dengan keterampilan medisnya. Bagaimanapun juga, dia adalah muridnya Ketua.Dunia hanya mengetahui bahwa Ketua menguasai seluruh dunia dan memiliki bakat bisnis yang luar biasa. Namun, hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa keterampilan medis Ketua sangat luar biasa.Alasan mengapa Tanu bisa mendapatkan gelar dokter genius terbaik di Negara Cemara sepenuhnya karena ajaran dari Ketua.Meskipun Ketua hanya mengajarinya selama satu hin
Beberapa menit berlalu, Bowo masih tidak bergerak sama sekali. Aisa pun kehilangan secercah harapan terakhirnya.Ria menangis dengan sedih.Fazli juga sangat sedih. Sementara Bonar hanya merasa marah.Bonar tidak peduli dengan hidup atau mati Bowo. Dia hanya memikirkan cara menaklukkan Aisa.Namun, saat ini, Bowo membuka matanya dengan perlahan."Ayah, kamu sudah bangun."Aisa adalah orang pertama yang menyadarinya. Seketika, dia langsung bersemangat.Orang lain juga buru-buru mendekat."Ayah, bagaimana kondisimu?" tanya Fazli dengan prihatin."Sepertinya aku sudah sembuh."Setelah berbicara, Bowo duduk di depan semua orang yang menunjukkan ekspresi tidak percaya.Aisa menangis lagi. Namun, kali ini dia menangis bahagia. "Sepertinya obat yang diberikan Dokter Leo benar-benar manjur."Bonar berkata sambil tersenyum sinis, "Jangan terlalu bahagia. Bahkan Dokter Tanu nggak bisa menyembuhkannya. Bagaimana anak itu bisa menyembuhkannya? Mungkin ini pertanda Pak Bowo akan segera mati."Setel
Bonar sangat marah. Dia memelototi Tanu dengan tajam, kemudian berkata, "Sekalipun obatnya manjur, itu nggak berarti keterampilan medisnya hebat. Kita bahkan nggak tahu dari mana dia mendapatkan obatnya.""Cukup!"Aisa berkata dengan marah, "Aku percaya pada Dokter Leo. Tolong berhenti membuat onar di sini."Bonar sangat marah hingga paru-parunya hampir meledak, Kemudian, dia berkata dalam hatinya, 'Aisa, tunggu sampai aku menidurimu. Lihat bagaimana aku akan menyiksamu!'Aisa mengabaikan Bonar. Kemudian, dia berkata sambil menatap Leo, "Dokter Leo, tolong obati ayahku."Leo datang ke samping tempat tidur. Saat ini, Bowo tertidur lagi karena tubuhnya yang sangat lemah.Untungnya, Bowo meminum Obat Penawar Racun. Saat ini, kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya.Leo tidak membuang-buang waktu. Dia membuka kancing pakaian Bowo, mengeluarkan jarum perak dan menggunakan teknik jarum akupunktur terbang untuk menusuk titik akupunktur untuk pengobatan.Tanu buru-buru membuka matanya lebar
Anggota Keluarga Permata sangat gembira. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Leo, mereka menyiapkan jamuan berisi makanan dan anggur mewah.Selain itu, mereka menyiapkan cek senilai 2 triliun untuk Leo.Leo menolaknya tanpa ragu. Dia tidak memedulikan 2 triliun itu sama sekali.Leo melakukan perjalanan jauh ke sini hanya demi Phoenix.Setelah memikirkannya dengan hati-hati, Bowo telah memahaminya. Keterampilan medis Leo sangat bagus. Dia sangat mudah menghasilkan uang. Bowo tahu bahwa Leo tidak menganggap penting uang sama sekali."Pak Leo, aku mau tanya, apakah kamu sudah menikah?" tanya Bowo setelah berbasa-basi sejenak.Leo tertegun sejenak. Dia mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Bowo dan yang lainnya bingung. "Dokter Leo, kamu mengangguk dan menggelengkan kepala. Apa maksudmu?""Aku sudah menikah. Sekarang, kami sedang menjalani prosedur perceraian."Ekspresi Leo sangat acuh tak acuh. Baginya, Febi telah menjadi masa lalunya.Meski Febi meninggalkan bekas yang mendalam
Kemudian, lampu di dalam gudang dinyalakan. Seketika kegelapan di sekitar menghilang hingga membuat lokasi itu menjadi terang seperti siang hari.Di kejauhan, lima pria berjalan mendekat dengan perlahan.Orang yang memimpin adalah seorang pria berusia tiga puluhan tahun. Orang-orang di belakangnya sedikit lebih tua. Namun, tidak ada satu pun dari mereka berusia di atas empat puluh tahun.Beberapa orang berhenti kurang dari dua meter dari Leo.James memperhatikan Leo dari atas hingga ke bawah. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum main-main, "Kamu pasti Leo, 'kan!""Ya, kalian dipanggil oleh Bonar, 'kan?" tanya Leo.James berkata sambil tersenyum sinis, "Sekarang, kamu sangat cerdas. Kenapa kamu bisa sebodoh itu sebelumnya?""Hanya orang bodoh yang menganggap orang lain bodoh," balas Leo."Kamu benar-benar nggak tahu diri. Kalau kamu berani melawan majikan kami, kamu akan mati." Aura pembunuh yang menakjubkan muncul dari tubuh James.Leo sedikit terkejut. Dilihat dari aura yang memanca