Share

Tiga Sepuluh Ribu

"Mas...Mas Fahmi gimana sih. Nggak jadi deh aku beli baju," gerutu Dinda yang berlari mengikuti kami. Wajahnya tampak merajuk manja, tangannya langsung menggelayut di lengan Mas Fahmi. Aku jadi jijik melihatnya.

"Pak Fahmi, kalau mau mencari istri, cari yang lebih bagus dari Ibu saya. Jangan yang model seperti ini. Kalau ini sih murahan, di pinggir jalan banyak. Tiga sepuluh ribu," ejek Adiva.

Aku tersenyum mendengar perkataan Adiva. Dinda tampak sangat marah.

"Hei anak kecil. Tahu apa kamu? Aku bukan murahan seperti yang kamu katakan," seru Dinda dengan marah.

"Kalau bukan murahan, ngapain kamu menggoda suami orang? Ingat suami menunggu di rumah?" ejek Adiva lagi.

Dinda merah padam mukanya.

"Punya otak tuh dipakai, ondel-ondel. Kamu pikir aku akan menangis mendapat kiriman foto darimu? Maaf ya, justru itu akan aku jadikan bukti perselingkuhan kalian. Ayo pergi, Nak," ajakku pada Adiva.

Aku menarik tangan Adiva dan mengajaknya berjalan menuju ke rumah makan terdekat. Untuk menenangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status