Share

Menguras Energi Dan Emosi

"Hanum!" panggil Ray. Aku pun menghentikan langkahku. Ia berjalan mendekatiku.

"Dari mana?" tanya Ray.

"Habis besuk orang sakit."

"Oh kirain sengaja mencariku." Ray tersenyum meledekku.

Ini orang pede banget ya? Mentang-mentang ganteng, hidupnya mapan dan merupakan duda cerai hidup.

"Memangnya boleh sengaja mencarimu?" tanyaku menggodanya.

"Boleh dong, nggak ada yang melarang kok."

Lagi-lagi sosok didepanku ini tersenyum manis yang membuatku klepek-klepek. Hanum, nyadar dong, kamu tuh nggak selevel dengannya. Berbagai pikiran melintas di otakku. Jangan sampai otakku error' di depan makhluk ini, aku menggelengkan kepala.

"Kenapa kok geleng-geleng kepala?"

"E..enggak apa-apa," sahutku dengan gugup.

Perempuan yang tadi berbicara dengan ray berjalan mendekati kami.

"Siapa dia, Mas?" tanya perempuan itu.

"Frida, kenalin. ini Hanum," kata Ray. Ia menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki, membuatku sangat risih. Tatapan sinisnya seolah-olah mengejekku. kok aku sensitif banget ya?

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status