Share

Jauhi Dia

"Hanum, aku belum selesai berbicara," teriak Dinda.

Aku tidak memperdulikan mereka, tetap berjalan bersama Ray menuju ke mobil. Aku baru tersadar, ternyata tanganku masih bergandengan dengan tangan Ray. Aku pun melepaskan tanganku, kebetulan juga sudah ada di dekat mobil Ray.

Ray membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku masuk. Kemudian menutup pintu, dan berjalan menuju ke samping.

Aku hanya terdiam mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Kesal sekali rasanya.

"Kalau mau menangis, menangis saja. Nggak usah ditahan," kata Ray.

"Air mataku terlalu berharga untuk menangisi mereka."

"Sip! Buktikan kalau kamu bisa bahagia walaupun berpisah dengan Fahmi. Jangan pernah meladeni perempuan itu. Bukan levelmu. Kamu harus terlihat anggun dan elegan di depan mereka. Pasti suatu saat Fahmi akan menyesal telah melepaskanmu."

Aku kaget, bagaimana ia tahu nama suamiku?

"Nggak usah kaget gitu. Aku kan sudah bilang kalau aku tahu semua tentangmu."

"Pasti Opik yang bercerita."

"Bukan."

"Untuk a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
ga cocok lah hanum sam ray pasti tambah banyak masalah
goodnovel comment avatar
Isabella
semoga Rey berjodoh dg Hanum pokoknya harus thoer wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status