Share

Fahmi Mengamuk

Aku tampar muka Mas Fahmi. Ia tampak terkejut, mungkin tidak menyangka aku akan berani dengannya.

"Kamu sudah berani denganku? Dasar perempuan tak tahu diri."

Plak! Plak! Mas Fahmi menampar kedua pipiku. Aku memegang pipiku yang terasa panas. Tak terasa aku meneteskan air mata. Baru sekali ini Mas Fahmi menamparku.

"Kamu puas Mas menamparku. Ayo tampar aku lagi, biar kamu benar-benar merasa puas."

"Kamu yang kurang ajar, berani-beraninya menamparku."

"Sudah, Mas, pergi saja dari sini. Aku sangat muak melihatmu."

Mas Fahmi kelihatan semakin emosi.

"Aku kesini mau bertanya tentang sertifikat rumah dan tanah. Kamu yang membawanya, kan?" tanya Mas Fahmi. Ia segera masuk ke kamarku, aku mengikutinya. Kemudian Mas Fahmi mendekati lemari baju.

"Keluar, Mas. Apa yang kamu lakukan?" teriakku.

"Aku mau mengambil punyaku. Sertifikat rumah itu punyaku."

"O ya? Apakah hanya kamu yang mengeluarkan uang? Ingat, ada uang Bapak di rumah itu. Keluarlah Mas."

Mas Fahmi mendorongku dengan keras, aku terp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
nah nurut Hanif num biar Fahmi tidak se enaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status