Share

Surat Panggilan

Aku mengintip dari jendela, seorang laki-laki dengan pakaian yang rapi, tampak memegang sebuah amplop.

Bismillah, akhirnya aku beranikan diri untuk membukanya. Semoga bukan orang jahat.

"Waalaikumsalam," jawabku sambil membuka pintu. Kemudian aku tersenyum pada laki-laki itu.

"Ada apa ya, Pak?" tanyaku dengan sopan.

"Maaf, apa benar ini rumah Bu Hanum?" tanya laki-laki itu.

"Iya benar. Saya Hanum."

"Alhamdulillah, bisa bertemu langsung dengan Ibu Hanum. Saya Irawan dari pengadilan agama. Saya ditugaskan mengantar surat panggilan untuk Ibu Hanum. Diharapkan satu Minggu lagi Ibu ke pengadilan agama. Silahkan Ibu tanda tangan disini ya?" kata laki-laki bernama Irawan itu, sambil menyodorkan semacam buku ekspedisi.

"Oh, begitu ya, Pak. Saya datang sendiri atau bagaimana? Apa yang harus saya persiapkan? Maklum Pak, saya belum paham."

"Maaf, Bu, untuk kasus Ibu, nanti akan diadakan mediasi dulu. Kalau mediasi tidak berhasil baru dilaksanakan sidang."

"Oke, Pak. Terima kasih untuk informasin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status