ROOAAAARRRRRR…Ekspresi ke dua makhluk itu sangat marah, jika mereka bisa bergerak pasti mereka sudah membunuh Tian Sen tapi karena tubuh mereka sudah benar-benar kehabisan darah. Membuat mereka hanya dapat melihat Tian Sen mengambil keuntungan dari mereka saat mati nanti, Tian Sen sedikit tersenyum tampaknya memang keputusan benar untuk datang ke tempat ini. Dan lagi, satu monster memiliki atribut api lalu yang lain atribut petir ini benar-benar monster di tingkat kelima. “Lightning crow dan Fire Eagle, dua monster yang selalu bermusuhan dan saling membunuh saat bertemu. Memang luar biasa, darah mereka juga memiliki keunggulan besar! Apa aku ambil saja yah?” Pikir Tian Sen melihat kalau darah dari kedua monster itu tampak menyatu meski berlawanan. Menutup mata, Tian Sen mencoba untuk mengingat apakah ada teknik yang cocok untuknya menggunakan teknik petir? Setelah beberapa waktu ia mendapatkan teknik kultivasi tubuh petir yang mungkin cocok digunakan olehnya. Tian Sen duduk di samp
Jadi terluka juga adalah hal yang wajar selama tes selama tidak ada yang mati maka mereka sangat beruntung, tentu masalah mempermalukan para murid senior di tingkat yang sama berbeda itu murni balas dendam kepada jenderal Ning. Karena dimanfaatkan secara sepihak dengan melawan semua murid baru serta senior setingkatnya, Jenderal Ning tersenyum canggung karena memang dia yang mengusulkan ide itu untuk membantu perkembangan Tian Sen dalam perang seratus kerajaan. Tapi siapa sangka kalau itu malah membuat masalah bagi akademi sehingga membuat tes tahun ini menjadi tes paling mengerikan dalam kerajaan Chu. “Marquess, tuan muda kembali!” Ucap seorang pelayan yang memberitahu ketiga orang di dalam melalui pintu di luar ruangan itu.“Ho? Anak itu telah kembali kah? Panggil dia kesini!” Ucap We Yan kepada pelayan agar membawa Tian Sen keruangan kerjanya dimana dia dan raja sedang membahas masalah yang diperbuat anak tersebut. Tapi pelayan tidak bisa melakukan itu karena alasan yang membuatny
“Hei nak! Menurutmu adakah yang berani mencarimu di dalam hutan itu? Disana bahkan lebih berbahaya daripada saat berada di luar hutan. Hanya kamu saja yang gila bersembunyi di sana!” Jenderal Ning merasa agak marah mendengar kata-kata Tian Sen yang tidak bertanggung jawab itu. Menurutnya, apakah semudah itu anak di ranah pemurnian tubuh masuk ke tempat seperti itu? Tian Sen tidak peduli, karena ia hanya melakukan semua yang ingin ia lakukan sesuai perintah dari jenderal Ning sebelumnya sebagai kepala sekolah. “HM? Ibu, ayo kita potong-potong saja dan makan bersama!” Pada akhirnya Tian Sen meninggalkan jenderal Ning yang masih kesal dengan bicara pada ibu angkatnya. Melihat dia benar-benar di acuhkan oleh seorang anak muda untuk pertama kalinya, jenderal Ning sangat ingin memukul Tian Sen. Raja dan We Yan melihat jendela Ning kesal malah tertawa, mereka memang tidak pernah melihat jenderal sebesar ini di permainkan oleh seorang pria muda karena dirinya sendiri yang memulai. Di saat y
Tian Sen yang berdiri di atas ring itu tersenyum menunggu orang yang akan menjadi lawannya. Dari pangeran kedua sudah mengatakan satu kali kemenangan, mereka akan memberikan Tian Sen lima Pill tingkat menengah. Itu adalah tawaran yang menarik bagi Tian Sen, kenapa harus di tolak saat ada orang yang ingin memberikan tawaran itu padanya? Dan lagi, bukankah ini kesempatan untuk membuat pangeran kedua sadar kalau ia bukanlah orang yang mudah untuk di bully meski oleh keluarga kerajaan sekalipun. Tentu alasan utama karena Tian Sen tidak menyukai pangeran kedua yang ternyata memberikan surat protes dengan lebih dari seratus tanda tangan dari keluarga anak-anak yang terluka di dalam tes masuk akademi sebelumnya. Pria ini menuntut untuk Tian Sen meminta maaf lalu dia menuntut agar Tian Sen tidak di biarkan di dalam akademi yang akan membuat masalah di akademi. Lalu dia meminta agar raja membiarkan anak-anak yang tidak lulus tetap masuk ke akademi sebagai kompensasi, dan paling membuat Tian Se
Dengan serangan Gagak petir, menyebabkan pemuda yang menjadi lawannya terjerat dalam petir. Membuat tubuh pemuda itu langsung hangus dengan wajah sudah menjadi hitam dan hidup atau mati pun tidak bisa diketahui karena posisinya yang tidak dapat lagi dikenali oleh mereka. Saat Tian Sen melihat pria yang sudah tidak lagi bergerak, ia bukannya membiarkan begitu saja tapi dengan kejam Tian Sen menendang turun pria itu hingga jatuh di depan pangeran kedua yang sudah terguncang oleh kekuatan Tian Sen.“Sekarang, apa kalian ingin melanjutkan lagi?” tanya Tian Sen dengan ekspresi dingin dan kejam, di matanya jika itu bukan berada di ranah Yuan qi tingkat kedua atau pangeran kedua yang maju. Tidak sulit baginya untuk membunuh bawahan pangeran kedua dengan kekuatan yang ia miliki, meskipun sulit untuk menjelaskan kepada ayahnya nanti tapi dengan perjanjian antara dia dengan pangeran kedua sudah bisa dipastikan pangeran kedua yang akan nanti disalahkan.“Sialan, anak buah yang aku bawa semuanya
“Matilah!” Teriak pemuda dengan tombak itu sangat marah dengan Tian Sen dan menggunakan semua kekuatannya untuk membunuh. Dia tidak bisa kalah karena ini juga adalah harga diri yang harus di pertahankan di depan pangeran kedua, dan juga jika dia kalah sama saja dengan dia tidak bisa melangkah ke kelas selanjutnya dalam akademi. “Harusnya aku yang bicara seperti itu!” Tian Sen tersenyum, ia bergerak cepat kilat dan telah muncul di belakang pemuda yang baru saja menggunakan tekniknya untuk melawan balik serangan telapak tangannya. “Apa? Bagaimana kamu…”“Killing Fire Eagle Fist!” belum sempat selesai bicara, Tian Sen menggunakan teknik tinjunya ke arah punggung si pria. Menyebabkan pria itu merasakan rasa sakit luar biasa di punggungnya lalu menyebar ke seluruh bagian tubuh, sampai tulang punggung dan juga organ dalam tubuhnya terasa pecah oleh pukulan Tian Sen. “Puffff!” BOOOOOMMM…“Zen!” Teriak pangeran kedua terkejut dan merasa cemas melihat pria itu terbang sampai hampir menabra
Tian Sen yang tadi berada di depan jenderal Ning bergerak lagi dengan sangat cepat, saat itu ia muncul kembali di tengah arena. Melihat sosok yang muncul tiba-tiba di arena, membuat sang jenderal ketakutan sampai mati. Dia bisa melihat apa yang akan dilakukan oleh pemuda itu di atas arena, tapi Jenderal Ning terlambat beberapa saat karena pedang Tian Sen sudah melayang ke arah para pemuda yang mengeluh kesakitan itu. “Tidak, nak! Berhenti disana,” “Ini untukmu yang berani menghina keluargaku!” Tian Sen tidak berhenti disana saja, ia bergerak ke pemuda yang tadi menyerangnya lalu menebas kepala pemuda itu tanpa ragu sedikitpun. Pemuda yang tidak tahu kalau Tian Sen akan seberani itu mati dengan penuh keluhan, bahkan Tian Sen tidak sampai disana saja. Dengan kakinya, dia menendang kepala itu ke arah pangeran kedua yang jelas adalah sebuah provokasi pada pangeran kedua. BOOOOOMMM.. “Pufff!” “Agh, ada yang mati!” Beberapa murid wanita dan murid yang belum pernah melihat orang
“Aku ingin pulang, disini sudah tidak menarik bagiku! Jangan terlalu membuat masalah putri,” Jawab Tian Sen yang lebih santai daripada saat dengan dua pangeran atau jenderal Ning. Putri Chu hanya dapat tersenyum tidak berdaya, pria ini memang sedikit a“Apakah ini kekejaman yang dimaksud oleh bibi?” Tanya putri Chu ingat kalau ibu angkat Tian Sen pernah bercerita masa-masa dimana ditemukannya pemuda ini dulu oleh ibu angkat Tian Sen.Jenderal Ning dengan yang lain tidak bisa berpikiran baik saat melihat Tian Sen, hanya setelah pemuda itu pergi mereka kembali ke akal sehat dan dapat berpikir jernih. Entah itu efek niat membunuh Tian Sen atau karena sikap tegas tak kenal takut dari pemuda itu membuat mereka agak takut. Jenderal Ning hanya dapat membawa anak-anak yang terluka kembali untuk di obati dan satu anak yang mati itu akhirnya Harus dia beri penjelasan kepada orangtua mereka. “Sialan, ini akan sangat merepotkan untukku!” Ucap jenderal Ning dengan ekspresi buruk. Tapi jenderal Ni
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k