Share

57. Anakmu sedikit kejam

Penulis: kirito
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-01 08:56:36

“Aku ingin pulang, disini sudah tidak menarik bagiku! Jangan terlalu membuat masalah putri,” Jawab Tian Sen yang lebih santai daripada saat dengan dua pangeran atau jenderal Ning. Putri Chu hanya dapat tersenyum tidak berdaya, pria ini memang sedikit a

“Apakah ini kekejaman yang dimaksud oleh bibi?” Tanya putri Chu ingat kalau ibu angkat Tian Sen pernah bercerita masa-masa dimana ditemukannya pemuda ini dulu oleh ibu angkat Tian Sen.

Jenderal Ning dengan yang lain tidak bisa berpikiran baik saat melihat Tian Sen, hanya setelah pemuda itu pergi mereka kembali ke akal sehat dan dapat berpikir jernih. Entah itu efek niat membunuh Tian Sen atau karena sikap tegas tak kenal takut dari pemuda itu membuat mereka agak takut. Jenderal Ning hanya dapat membawa anak-anak yang terluka kembali untuk di obati dan satu anak yang mati itu akhirnya Harus dia beri penjelasan kepada orangtua mereka.

“Sialan, ini akan sangat merepotkan untukku!” Ucap jenderal Ning dengan ekspresi buruk. Tapi jenderal Ni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin mantap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   58. Ketakutan

    “Maafkan aku raja, nanti aku akan menghukum bocah nakal itu di rumah!” Jawab We Yan sambil tersenyum tapi juga tidak terlalu memikirkan hukuman untuk anaknya. Saat prajurit itu melihat ke dekatan sang raja dengan We Yan sudah bisa di pastikan bahkan jika pangeran kedua disini, raja tidak akan pernah memilih pangeran kedua. Alasannya sudah jelas, pertama pangeran kedua yang memulai dan bahkan pangeran kedua yang menandatangani perjanjian hidup mati itu dengan Tian Sen bersama dengan anak yang mengikutinya. Dengan bukti tanda tangan serta obrolan mereka sudah di pastikan tidak ada lagi peluang pangeran kedua meminta pembalasan ke Tian Sen. Di saat itu juga banyak menterj dan bangsawan yang datang meminta bertemu, melihat mereka buru-buru sudah pasti ingin memberitahu kelakuan Tian Sen di akademi. Raja hanya tersenyum bersama We Yan dan membiarkanereka semua masuk, saat masuk beberapa bangsawan yang tidak memihak pangeran melihat jelas ada We Yan disana. Itu sudah cukup memastikan kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   59. ingin keluar

    “Tapi raja, jika informasi mengenai kerajaan kita sudah keluar maka… Apa informasi mengenai Anak Marquess juga sudah sampai ke telinga mereka?” Raja tidak tahu apakah itu sudah sampai ke telinga orang-orang di luar kerajaan tapi jika pun sudah sampai, dia yakin tidak akan terlalu membuat Tian Sen di perhatikan karena beberapa informasi yang di kirim oleh pengkhianat itu tidak semuanya bisa terbukti. Tapi dia meminta agar We Yan untuk tetap membiarkan Tian Sen dalam pengawasan selama beberapa tahun ke depan karena masalah ini menyangkut masa depan kerajaan. Bangsawan yang tidak memilih pangeran kedua atau pertama setuju dengan usulan sang raja, tentu saja ada beberapa yang tidak bicara karena mereka tidak bisa memilih. “Akan aku bicarakan dengan anakku nanti!” Jawab We Yan dengan tenang tanpa takut akan ancaman dari kerajaan lain. Mungkin saja orang lain takut tapi dia tidak, selama bukan berasal dari Pulau utama tidak akan ada masalah melawan empat kerajaan. Kalau bukan karena perat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   60. Pergi?

    “Kamu ingin pergi begitu nak?” Di hadapan We Yan, Tian Sen mengatakan semua yang ingin ia lakukan. Kali ini ia sadar kalau akademi tidaklah cocok untuknya, di mata Tian Sen sekarang anak-anak itu memang jauh lebih kuat tapi sayang sekali tidak ada yang cocok untuk dijadikan saingan oleh Tian Sen. Saat sang ayah mendengar ucapan anaknya itu, hatinya merasa puas karena apa yang dikatakan anaknya ada benarnya. Di dalam pandangannya dulu, dia tinggal di akademi selama dua tahun sebelum akhirnya keluar dari akademi karena merasa tidak ada peluang dalam latihan. Saat pergi keluar, dia menemukan beberapa peluang yang membuatnya menjadi sekuat sekarang tentu saja setiap kesempatan pasti ada bahaya juga. Tergantung bagaimana mereka dalam menghadapi bahaya itu, selama mereka bisa bertahan dan menjadi pintar tidak ada salahnya membuat bahaya menjadi kesempatan.“Rencana mu memang bagus. Tapi kemana kamu akan pergi? Perbatasan kerajaan? Atau kerajaan lain?” Tanya We Yan dengan senyuman penasaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   61. Menggunakan Inti monster api dan petir

    Melihat sekali lagi kepada ayah dan anak yang sedang mengobrol santai, ekspresinya sedikit sedih karena mungkin baik anak angkatnya memiliki bakat yang melebihi dirinya sendiri. Atau bahkan lebih berbakat daripada sang ayah, jika dia benar-benar bisa tumbuh seperti sekarang kemungkinan anak angkatnya itu bisa menjadi sosok yang kuat di kerajaan Chu. Tidak hanya itu saja, ada kemungkinan anaknya terpilih oleh satu kekuatan di pulau utama yang mungkin tidak pernah ada dari seratus kerajaan terpilih masuk kesana. Tempat yang menjadi surganya bagi kultivator muda dan tempat yang memiliki masa depan paling tinggi dibandingkan bergabung dengan kekaisaran. “Ayah, aku ingin pergi keluar selama waktu ini. Dua tahun mungkin cukup bagiku menemukan kesempatan di luar sana!” Ucap Tian Sen setelah memikirkan dengan hati-hati. “Apa kamu benar-benar ingin pergi keluar? Ini terlalu bahaya untukmu karena kamu sudah jadi target dari kerajaan musuh dan juga jika pangeran kedua menyadari kamu telah kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   62. Sudah siap

    Tian Sen tidak menyangka kalau yang ia lakukan benar-benar akan membunuhnya secara langsung. Rasa sakit yang terasa karena organnya seperti sedang di bakar membuatnya benar-benar tidak dapat dapat berpikiran jernih, hanya tekad serta kesadaran dirinya saja yang saat itu di coba untuk bertahan. Kalau sampai ia jatuh pingsan disana, maka semuanya akan berakhir di saat itu juga paling buruk Tian Sen bisa saja mati karena menelan inti monster api tersebut. Mencoba untuk tetap duduk bermeditasi, Tian Sen tetap tidak mampu dan akhirnya bertahan sambil mencoba mengarahkan semua energi yang mengamuk itu ke dantiannya. Setelah waktu yang lama, rasa sakit di tubuhnya baru mulai berangsur menghilang tapi bukan berarti itu membuat Tian Sen merasa lega. Sekarang kondisinya berada pada tahap penting, meningkatkan elemen apinya tanpa harus bersinggungan dengan elemen petir adalah sesuatu yang sulit Jika sampai salah sedikit, Tian Sen pasti meledak di saat energi itu berbenturan karena tidak dapat me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   63. Pergi dari rumah tanpa izin

    “Ternyata ayah benar-benar hebat!” Tian Sen tidak menyangka kalau We Yan membuatkannya topeng yang dapat mengubah sedikit wajahnya dari luar. Meski hanya artefak tingkat rendah tapi dengan benda ini Tian Sen bisa yakin pergi kemanapun tanpa harus dikenali oleh orang lain yang memang mengenalnya. “Ini dibuat oleh ahli senjata dari kota, hanya saja tingkat artefak ini sangat rendah tapi kata Tuan itu cukup untuk membantu tuan muda!” Ucap sekretaris memberitahu apa yang dikatakan We Yan saat menerima topeng pengubah wajah tersebut dalam pembicaraan mereka berdua di ruangan kerja We Yan. “Tentu saja, ini benar-benar bagus untuk menyembunyikan identitasku. kecuali dia benar-benar bisa mengenal auraku mungkin mereka tidak akan tertipu dengan benda ini tapi….”“Tapi apa paman?” Tanya Tian Sen penasaran. Sekretaris menjelaskan sedikit kalau ini hanya dapat mengubah wajah dan tidak bisa mengubah suara Tian Sen, karena itu dia meminta Tian Sen agar memikirkan cara nanti setelah mengubah wajah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   64. Masalah di hutan

    Di luar gerbang kerajaan, Tian Sen berhasil keluar tanpa di curigai oleh para penjaga gerbang. Saat ia berhasil keluar hal pertama yang dilakukannya adalah menuju ke arah hutan dimana tempat yang memanggilnya itu berada. Meski perjalanan akan memakan waktu tiga hari dengan berjalan kaki, tapi Tian Sen tetap melakukannya. Ia meminta tumpangan ke kereta yang akan menuju kota lain, sehingga itu akan menghemat tenaganya. “Mau kemana nak?” Tanya seorang kakek tua yang menjadi penumpang kereta melihat Tian Sen. “Eh? Aku, aku ingin pergi berburu kakek!” Jawab Tian Sen dengan ekspresi yang lembut pada pria tua itu. “Ohhhh, indah sekali masa muda kamu iya nak? Dulu aku…” di saat dalam perjalanan, Pria tua itu tiba-tiba menceritakan pengalaman hidup masa mudanya sehingga Tian Sen mau tidak mau mendengarkannya dengan tenang. Tian Sen tidak marah atau melarangnya berbicara dan ia pun juga menanggapi dengan senang hati cerita dari sang kakek itu. Selama perjalanan tian Sen juga merasa senang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   65. Pengepungan monster

    “Apa katamu? Apa kamu benar-benar mencium baunya? Apa itu benar cairan yang dapat membuat monster gila?” Tanya sang kapten dengan ekspresi terkejut mendengar informasi dari bawahannya tersebut. Pria yang tadi melihat dengan Tian Sen berkata dengan serius kalau perkataannya tidak bohong. Kapten penjaga itu segera sadar akan bahaya jika dia terus berada di tempat ini, jadi segera dia berteriak meminta semua orang naik kereta secepatnya di malam hari itu. Tian Sen yang melihat semua orang mulai naik kereta menghela nafas tidak berdaya, tidak di sangka di hari kedua akan terjadi hal seperti ini. Padahal tempat yang ia tuju sudah sangat dekat dan mungkin besok ia bisa turun berpisah dengan orang-orang ini untuk pergi ke dalam hutan. Tapi sekarang sesuatu yang tidak terduga terjadi membuat Tian Sen mengalihkan pandangan kepada hal besar yang akan terjadi itu. “Ini merepotkan! Mereka benar-benar cepat sekali datangnya,” segera Tian Sen naik ke kereta dan saat itu sudah gilirannya yang pali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   162. Kesalahan

    BOOOOOMMM…“Raja, tenangkan amarahmu!” Jenderal Ning melihat raja Chu sangat marah menjadi takut. Dia takut kalau raja Chu menyakiti dirinya sendiri pada saat dimana mereka dalam suasana yang mencekam dengan tiga kerajaan lain. Meskipun dia tahu alasan kenapa raja begitu marah tapi dia berharap sang raja bisa tetap tenang dan mendinginkan kepala demi kerajaan Chu yang sekarang mungkin dalam bahaya. Tapi seorang raja dan juga seseorang yang sangat mencintai rakyatnya apalagi perwakilan kerajaan, saat dia mendengar salah satu mati belum lama saat perang seratus kerajaan di mulai. Bagaimana bisa dia menerima itu semua? Terlebih lagi dia merasakan kalau yang lain masih berada di dalam bahaya, karena beberapa kali lampu jiwa mereka kadang-kadang redup.Tentu saja dia tidak tahu keadaan Tian Sen, tapi dari batu yang diberikan We Yan berisi darah Tian Sen. Tidak ada tanda-tanda kalau pemuda itu terluka atau dalam bahaya menjelaskan kalau Tian Sen masih dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sep

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   161. Lubang yang dalam

    “Cih, kalian semua mati begitu saja dan apa-apaan ini? Cuman ini harta yang kalian miliki?” Tian Sen yang berhasil membunuh sisa dari kelompok Shi Kun sangat kecewa karena hanya mendapatkan sedikit harta dari dalam kantong penyimpanan orang-orang ini. Anehnya setiap anak muda membawa kantong penyimpanan bukan cincin spesial seperti milik Tian Sen yang dapat menampung banyak harta dan lagi cincin Tian Sen tidak bisa dilihat oleh orang lain kecuali dirinya sendiri. Tian Sen tidak pernah bertemu orang menggunakan cincin sama dengannya kecuali sang kakek tapi cincin kakek tidak memiliki kapasitas sebesar miliknya. “Aku tidak menyangka kalau diriku benar-benar merugi, dan lagi apa-apaan benda yang ada di dalam sana? Apakah itu sebuah warisan atau cuman jebakan?” Tian Sen tidak tahu apa yang ada di dalam lubang hitam yang terlihat menakutkan itu. Tapi yang jelas pasti berbahaya jika masuk tanpa tahu sesuatu, apalagi dia sudah sangat ceroboh tadi kalau bukan karena tangan batu itu mungkin s

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   160. Tangan batu raksasa

    “PUFFFF! Bagaimana bisa kamu melakukannya? Tidak, ini adalah…” Di belakang Tian Sen tiba-tiba dia melihat bayangan phoenix dengan mata biru yang seharusnya mata seekor phoenix adalah merah menyala. Itu benar-benar berbeda dari bayangannya yang dia lihat dalam buku kuno tentang phoenix makhluk abadi, di depannya entah kenapa mirip dengan beast yang tidak dikenal bahkan oleh orang-orang di dunia ini. Tapi bagaimana bisa ada garis keturunan seperti itu dalam medan perang ini? Seharusnya mereka tidak datang begitu saja kesini kecuali jika memang pria ini terlahir dari kerajaan Chu dan telah tinggal sejak dia lahir.“Kalian semua bukan apa-apanya di bandingkan diriku!”BOOOOOOMMMMMMMMMGGRAAAAAAARRRRRRRDari bawah tanah sebelum Tian Sen melancarkan serangan, ledakan besar terjadi dan membuat formasi yang telah retak itu hancur seketika. Dan sebuah tangan raksasa muncul yang langsung berusaha menankgap Tian Sen tapi dengan sayap phoenixnya Tian Sen berhasil kabur dari tangan raksasa tersebu

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   159. Keturunan phoenix?

    BOOOOOMMMMM“Hahahaha, apapun yang kamu lakukan semua akan percuma! Di dalam formasi sekuat ini tidak akan ada yang dapat kamu lakukan kecuali menerima kematianmu sendiri jadi menyerah saja untuk mencoba kabur dari formasiku. Selama kamu masih hidup dan aku tidak mengizinkan kamu keluar maka kamu tidak akan dapat keluar!” Terang pria mesum menatap semua yang dilakukan oleh Tian Sen sangat sia-sia. Formasinya telah membunuh lebih dari dua ratus orang di ranah Qi Condensation walaupun semuanya hanya pada tingkat dua tapi itu sudah cukup menunjukan kalau formasinya sangat berguna melawan musuh seperti Tian Sen.Melihat betapa sombongnya mereka membuat Tian Sen kesal tapi ia benar-benar gagal mencari cara untuk menghilangkan formasi yang telah mengelilinginya terlebih ia merasa kalau auranya benar-benar lenyap begitu saja. Seolah aura yang ia miliki tidak ada selama ini dan lagi, beberapa hal membuatnya menjadi sangat aneh itu adalah sesuatu yang ada di bawah kakinya saat ini. Entah kenap

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   158. Kelompok yang menjijikan

    Melihat bagaimana ia ditertawakan membuat Tian Sen sangat kesal kepada pria di depannya ini, bagaimanapun di mata Tian Sen jika tanpa formasi ini mereka benar-benar hanya semut. Semut yang berkelompok dan mencoba memanjat seekor gajah tentu saja semut bisa membunuh gajah tapi itu jika mereka tahu bagaimana bekerja sebagai kelompok. Sayang sekali mereka bukan hanya tidak tahu bekerja sebagai kelompok bahkan mereka juga telah kehilangan antena yang seharusnya membuat mereka dapat berkomunikasi dengan baik. Dari ini Tian Sen bisa melihat kalau pasangan mesum dan yang lainnya tidak bekerja sama dengan senang hati, ia Yakin mereka bekerja sama karena hanya berpikir kalau apa yang mereka lakukan dapat menghasilkan banyak uang saja. “Kalian benar-benar membuatku sangat marah, beraninya kalian manusia rendahan meremehkan aku. Apa kalian berpikir kalau sesuatu seperti ini bisa menahan diriku? Kalian salah!” TIan Sen benar-benar melepaskan sepenuhnya aura yang ia miliki, tingkat ketiga ranah Qi

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   157. Salah satu rekan yang mati

    “Hehehehe, junior Shi benar-benar pintar dalam menangkap mangsa. Apa dia mangsa kita kali ini?” Tanya pria yang datang sambil memeluk wanita tersebut, mereka tampak terbang menggunakan sebuah artefak terbang yang mirip dengan pedang. Dan yang lain juga menggunakan artefak terbang seperti sepatu sehingga mereka bisa terbang di udara hingga batas tertentu. Saat Tian Sen melihat mereka, senyumannya tidak bisa berubah menjadi sangat menyenangkan karena melihat ada lebih dari sepuluh artefak terbang. Itu semua dipakai berbeda-beda di tangan orang lain ada yang pedang terbang, sepatu, pakaian atau bahkan perahu terbang yang kecil tapi tingkatnya cukup tinggi jika dilihat oleh TIan Sen. Dan kedatangan orang-orang ini menjelaskan kepada Tian Sen kalau mereka memang telah melakukan ini semua sejak awal, sehingga mungkin mereka telah menyimpan banyak harta di dalam diri mereka sendiri. Hanya saja Tian Sen benar-benar tidak senang dengan cara mereka semua melakukan sesuatu, menjebak dan membunu

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   156. Penangkapan

    Mendengar ucapan dari temannya membuat wanita yang kesal tadi menjadi lebih tenang, meski hatinya sangat sakit dan ingin pergi tapi karena masalah status membuatnya tetap disini untuk mendapatkan harta yang cukup agar dapat menjadi lebih kuat lagi. Jika mereka ingin bersaing dengan generasi muda terbaik atau masuk ke dalam seribu daftar terbaik, hanya sampai mereka menjadi ranah pembangunan dasar atau puncak Qi condensation baru bisa bersaing memperebutkan seribu teratas. Kalau tidak jangan katakan seribu bahkan jika mereka ingin menjadi yang ke dua ribu pun belum tentu dapat masuk. Karena itulah pertarungan yang terjadi di dalam Medan perang lebih sengit daripada perang antar kerajaan biasa. Mereka berkelompok karena sadar jika sendiri tidak mungkin dapat menangkap atau memenangkan sesuatu, jadi meski mereka sadar juga sedang digunakan tapi selama mereka bisa menggunakan kesempatan seperti itu dengan baik mereka bisa juga lepas dari pasangan yang tidak tahu malu tersebut. Melihat ke

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   155. pasangan yang tidak tahu malu

    RAAAAAAOOORRRRRRR… BOOOOOMMM.. Sosok berbadan besar jatuh ke tanah dengan keadaan yang menyedihkan, setiap luka di tubuhnya benar-benar berasal dari goresan tombak. Tian Sen dengan tenang menghapus darah di ujung tombaknya sambil menatap monster yang ia bunuh barusan. Sudah tiga hari berlalu semenjak memasuki kedalaman lembah es, dan ternyata suhu di sekitar semakin dingin membuatnya sadar kalau tidak semua orang bisa memasuki lembah es. Jika mereka tidak punya persiapan matang seperti jimat atau kekuatan yang tinggi, suhu disini bisa membuat mereka mati kedinginan. “Tampaknya ada sesuatu yang menciptakan lembah es ini, ini jelas perbuatan seorang ahli atau sesuatu seperti artefak. Tidak mungkin bisa ada secara alami!” Tian Sen telah menyelidiki lembah es ini, setiap kali monster yang mati tidak ia segera ambil Maka monster-monster itu akan ditelan oleh lemba es. Membeku lalu larut menjadi bongkahan salju yang ada di lembah es, ini membuatnya sangat penasaran jika manusia yang mati

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   154. Seseorang yang menyembunyikan niat

    SWISSHHH….BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…ROOAAAARRRRRR….. “Matilah, berikan kepadaku semua yang kalian miliki!” Dari dalam lembah suara Tian Sen terdengar dengan jelas, pertarungan sengit antara Tian Sen dan monster-monster yang masih berkumpul di lembah es telah terjadi disana tanpa ada orang yang menyadarinya. Hal itu terjadi karena Tian Sen sendiri sangat ingin mendapatkan Pill darah lalu untuk mencari tahu apa yang ada di dalam lembah tersebut? Sampai membuat banyak monster membuat pagar seperti itu untuk mengelilingi lembah es. Hal lain juga karena Tian Sen penasaran dimana anak-anak yang masuk berada sekarang? Itu adalah Shi Kun serta anak muda yang memiliki ranah di tingkat Qi condensation. BOOOOOMMM…“Mereka benar-benar gila, apa kalian tidak takut mati?” Tanya Tian Sen melihat kalau monster-monster di depannya tidak takut mati. Mereka menyerang dan terus menyerang Tian Sen tanpa henti bahkan jika mereka sadar kalau mereka bisa mati di tangan Tian Sen. Tian Sen tidak dapat mencari

DMCA.com Protection Status