Share

108. Gadis cantik dan pendekar botak

Melihat senjata buatannya yang melayang, Akara lalu berkata. "Beruntungnya karena bertemu penempa senjata kalian." Ia menatap ke arah pria banteng yang masih memegangi jari-jari kakinya, hingga semua orang juga menoleh ke arahnya. Bukan kesal, mereka malah menatan tawa.

Wush!... Akara mengibaskan tangannya, api hitam berkobar dan mengalirlah energi menuju dan menyalakan giok biru di semua senjata.

"Sedikit pemberian untuk kalian." Akara lalu melangkah pergi bersama Obelia dan Komo, disusul turunnya semua senjata kepada pemiliknya. Senjataku semakin kuat! Senjataku juga!

Mereka bersorak gembira, mengiringi kepergian sang penempa. Namun, Akara terhuyung hingga membuat Obelia menangkap tubuhnya.

"Ada apa tuan Regera?!"

Ia lalu mengeluarkannya sebuah gulungan kertas. "Carilah bahan-bahan ini!"

Mereka mengantar Akara menuju ruangan altar melingkar, dan Obelia segera berkata.

"Berlatihlah di sini tuan Regera, tempat ini paling dekat dengan tulang leluhur naga, energi yang sangat baik u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status