Share

112

Angin kencang tiba-tiba berembus dari arah Ciboeh, membuat hamparan tanaman padi yang berada di sisi kiri dan kanan meliuk-liuk bak tengah menari. Alira udara itu dengan nakal menjatuhkan peci hitam Ustaz Ahmad, menyebabkan ia harus berhenti untuk mengambilnya.

Ustaz Ahmad secara tiba-tiba membeku di tempat saat mendengar suara teriakan di mana-mana. Bulu kuduknya mendadak meremang seiring dengan jantungnya yang berdegup berkali-kali lebih cepat. Akan tetapi, saat memindai sekeliling,  ia sama sekali tak menemukan siapa pun. Keadaan masih normal seperti tadi.

“Astagfirullah,” ucap Kiai yang ikut berhenti. Matanya membulat saat melihat pemandangan di depannya, menyebabkan jemarinya berhenti menggulir tasbih untuk sesaat.

Aya naon¸ Pak?” tanya Ustaz Ahmad sembari memakai kembali pecinya. Ia dengan jelas bisa melihat keterkejutan sang bapak.  Tak mendapat jawaban, pria itu lantas ikut mengarahkan pandangan ke arah y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status