Share

05 - Kafan Hitam (Part 1)

Tahun 1988

Bulan purnama menggantung gagah di langit yang bertabur bintang, menjadi pelita di pekatnya hutan Lancah Darah. Di sisi bangunan markas, tampak Badru tengah berdiri seorang diri. Pandangannya lurus ke depan, sedang pikirannya melanglangbuana ke masa lalu.

Kepalan tangan pria berusia setengah abad itu mengeras seirama dengan api obor yang bergerak karena disapa angin. Cukup lama Badru tenggelam dalam lamunan hingga ia menoleh ke belakang saat mendengar suara jejak kaki mendekat.

“Badru,” panggil Ki Jalu yang kini berada di samping putranya. Ia dengan jelas bisa melihat kesedihan dan kehilangan mendalam dari tatapan sang anak. “Rek nepi iraha maneh kawas kieu wae (mau sampai kapan kamu seperti ini terus)? Maneh kudu sadar kalau kelompok kita kudu boga (punya) generasi penerus. Bapak sudah tua, sebentar lagi mati. Dan maneh kudu jadi pengganti bapak.”

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Pujiati
kenapa ceritanya sering mengulang. kembali ke cerita awal. sayang koin pembaca dong. malah mahal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status