Share

94

Rojali menoleh ke arah Euis saat lagi-lagi gadis itu segera memintanya pergi dari desa. Ia bisa melihat bening air mata di pipi gadis itu.

Keheningan malam dengan cepat tergerus dengan aksi warga yang berondong-bondong keluar rumah dengan membawa golok dan parang, juga kemarahan. Warga Ciboeh yang didominasi para laki-laki menyatu menjadi satu pasukan, memadati jalan-jalan perkampungan. Senjata yang mereka bawa teracung ke atas. Bila malam kemarin mereka membakar habis rumah Rojali, maka malam ini mereka akan memusnahkan pemiliknya. 

“Kepung penipu itu! Jangan biarkan kabur!” teriak Aep memerintah.

“Kang, pergi,” bisik Euis yang kemudian berlari menjauh.

Bukannya menurut, Rojali malah diam mematung,  memindai warga yang sudah mengepungnya. Tidak ada jalan kabur baginya. Kini, ia bagai buruan yang menanti dikerumuni pemangsa.

“Ada apa ini, bapak-bapak?” tanya Rojali yang masih berusaha mencerna suasana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ita Puspita
aep ini kok sebegitunya
goodnovel comment avatar
ichakue
muter-muter terus ga jelas cerita amburadul!!!!!!!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status