Share

Bab 65

"Sengaja melakukannya, Mas?" Mas Amran mengangguk. Dadaku kembali berdebar kuat.

Apakah dunia bisnis memang sekejam itu? Bersaing tak sehat yang menghalalkan segala cara untuk membuat rivalnya jatuh. Namun, apakah kejadian di restoran kami murni karena persaingan bisnis? Bukan karena kebencian atau dendam yang lain?

"Entahlah, Dek. Kenapa restoran kita saja yang terbakar sementara restoran lain yang tak jauh dari kita aman-aman saja. Polisi sudah menyelidiki kasus ini dan mereka bilang nggak ditemukan ledakan gas atau apa. Sepertinya memang murni dibakar."

"Astaghfirullah." Aku menutup mulut dengan telapak tangan saking kagetnya.

"Satpam kok nggak kasih tahu kita kalau cctvnya rusak sih, Mas? Mereka nggak cek tiap hari?" Aku mulai menduga-duga saking bingungnya.

"Pak Burhan cuti pulang kampung, ibunya meninggal, Dek. Satpam yang baru itu mungkin agak sungkan mau lapor-lapor. Dia bilang masih berusaha memperbaiki cctvnya sebelum kebakaran terjadi." Aku mengernyit.

Satpam itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status