Share

Bab 58A

"Mas Amran ...." Lala begitu kaget melihat kehadiranku dan Mas Amran di rumahnya. Gegas mematikan panggilan telepon lalu memasukkan benda pipih itu ke saku celananya.

"Ma-- Mas Amran mau ngapain ke sini?" Wajah perempuan itu mendadak pasi saat Mas Amran menatapnya lekat, masih dengan menggenggam handphone milik Roby yang dipinjamnya.

"Hidupmu terasa hampa kalau nggak mengganggu keluargaku ya, La?!" ujar Mas Amran sengit membuat kedua orang tua Lala saling tatap tak mengerti.

"Kamu ngo-- ngomong apa sih, Mas." Lagi, perempuan itu masih merasa tak bersalah, tapi jelas mimik wajah dan gestur tubuhnya berbanding terbalik dengan ucapannya. Sesekali dia melirikku lalu mengalihkan pandangan ke arah orang tuanya.

"Amran, ada apalagi ini? Papa benar-benar pusing dengan kalian berdua. Masih bersama ribut setiap hari, sudah pisah pun masih saja ribut." Om Galih mulai tersulut emosi, tapi istrinya berusaha menenangkan dan memintanya beristighfar.

"Bukan aku yang memancing keributan, tapi ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status