Share

Bab 42A

"Jangan senang dan bangga dulu, Ran! Memangnya kamu yakin kalau janin itu darah dagingmu? Bukankah dia sempat bertemu dengan laki-laki itu saat di Bandung dulu?!" Suara Mbak Selly kembali terdengar. Cukup halus, tapi kata-kata yang diucapkannya begitu tajam menghunus jantung.

Mas Amran menghentikan langkah lalu membalikkan badan dengan cepatnya. Sorot matanya tajam, menjurus kakaknya yang masih duduk di samping mama. Mbak Selly yang ditatap seperti itu tetap bersikap seperti semula yang seolah tanpa dosa.

"Apa mbak bilang? Coba ulangi lagi?" Mas Amran semakin mengeratkan genggamannya.

"Jangan bangga dulu, belum tentu darah dagingmu. Belum tentu anak itu berasal dari spermamu! Ada banyak kemungkinan yang nggak kamu tahu, Amran. Tak perlu sepolos itu, apalagi dia sempat bertemu dengan rivalmu si Zain itu saat liburan kan?" Mbak Selly menatapku sinis. Aku kembali menggelengkan kepala melihat kebusukan hatinya.

"Maksud Mbak Selly nuduh Zilva zina dengan Zain?" terang Mas Amran tanpa b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status