Share

Bab 32 - Meminta Pendapat

Arbi baru saja pulang bersama Agil. Untungnya Alfi dan Satria masih di perjalanan sehingga mereka tidak bertemu.

Baru saja Rania duduk di meja makan, suara klakson mobil Alfi terdengar nyaring. Terdengar juga teriakan Satria dan tawa seseorang yang amat ia kenal. Rania bangkit dan berjalan menuju teras rumah.

“Rian?”

“Kak?”

Mereka berpelukkan.

“Kamu apa kabar?”

“Baik, kak.” Rian menatap dan mengusap perut besar “Udah USG?”

Rania mengangguk, “Perempuan.”

“Wah, dia pasti cantik dan penyabar kayak kakak.”

Rania tertawa, “Kamu udah makan belum?”

“Udah kok, tapi kalo kakak mau kasih lagi, kenapa nggak?”

Mereka tertawa.

“Hm, mentang-mentang ada adeknya, suaminya sampe gak ditawarin minum.” sindir Alfi karena cemburu.

“Ya ampun, mas, kamu sama Rian aja cemburu.”

“Harus dong. Aku mandi dulu ya.”

“Iya, mas.”

Alfi menaiki tangga. Rania melirik Rian yang kini sedang berjoget dengan Satria.

Perasaan Rania belum lega karena ucapan Arbi terngiang-ngiang dipikirann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status