Share

38. Pertanyaan Lagi

Hening, tidak ada suara yang terdengar. Sunyi, tidak ada gerakan yang dapat menimbulkan bunyi. Begitu hampa dirasa setelah Vina bertanya, bukan pertanyaan yang membuat canggung keadaan tapi reaksi Erina kala pertanyaan itu diajukan.

"Ya," jawab Erina setelah sekian lama terdiam dan hanya melakukan kontak mata dengan Vina, jawaban yang sekaligus memutus kontak mata keduanya, "aku dipaksa hidup kayak mereka, aku dilarang percaya sama bapakku sendiri, bapakku dimusuhi dan dikata-katain padahal sudah mati. Kayak gitu, aku harus maafin mereka? Kalau hidup kalian kayak gitu, kalian mau maafin mereka?"

Teralih pandangan Vina pada Liona yang berdeham singkat, mata keduanya saling bertukar informasi singkat hanya untuk memberi konfirmasi. Sejauh mana emosi Erina yang mereka sadari?

"Enggak, tapi kenapa kakak mau mereka mati? Aku juga benci orang di kota, tapi aku enggak mau dia mati," ujar Liona menggali cara berpikir Erina yang dibenci warga desa, kali ini timbul pertanyaan baru dalam benak Li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status