Share

33. Tersadar

Matahari telah menunjukkan eksistensinya dari ufuk timur, mengintip dengan malu meski cahayanya telah menyinari sebagian permukaan bumi. Cerahnya pagi tidak secerah suasana hati yang diselimuti kebingungan warga desa, tersadar dari tidur lelap cenderung tak wajar dengan rasa sakit di beberapa bagian tubuh.

Belum banyak kata yang bisa warga desa ucapkan satu sama lain, hanya saling melihat dan menunjukkan hal yang ingin diberitahu, seperti jejak darah maupun luka memar. Masih pada tahap mengumpulkan kesadaran sambil mengingat keadaan, tiba-tiba dua pria berseragam mendatangi beberapa pria desa yang masih saja duduk termenung.

"Selamat pagi," sapa salah satu petugas pada kepala desa yang sudah ia ketahui sebelumnya, sedangkan seorang petugas lagi memeriksa enam mahasiswa yang masih terlelap di pendopo balik semak ini.

"Pagi," sambut Danang dengan suara lemasnya.

"Kami dari kepolisian, dengan bapak Danang?" ucap petugas itu sambil menunjukkan tanda pengenalnya.

"Iya, betul," jawab Danang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status