Saat Xie Gun bangun, dia merasakan tubuhnya lemah, melihat ke samping, Momo yang seharusnya tidur di samping nya sudah tidak ada.
Melihat matahari terik di luar jendela membuatnya terkejut, mengingat kembali kenangan yang membuatnya puas, Xie Gun bangkit dengan gembira tanpa tahu ada hal yang aneh. Mengambil segelas air yang ada di atas meja, dia melihat catatan kecil di sampingnya. "Minumlah, setelah itu mandi, aku keluar sebentar untuk menikmati pemandangan disini." Itulah isi dari catatan tersebut. Tanpa rasa curiga Xie Gun meminum semua hingga habis, kebetulan tenggorokan nya sangat kering dan dia juga sangat haus. Dia dengan santai menuju kamar mandi, tidak menyadari sedikitpun keanehan pada tubuhnya yang sudah menunjukkan efek dari obat yang diberikan Momo padanya. *** Momo berjalan di pinggir pantai dengan santai, dengan penampilan yang cantik mempesona banyak orang yang selalu melirik ke arahnya. Karena ini adalah tempat wisata yang hanya di kunjungi orang-orang dari kalangan atas, tidak banyak orang yang terlihat, tapi bukan berati menjadi sepi. Dia berjalan menuju tempat penjual aksesoris yang dia ingat, saat sampai di depan dia melihat seorang wanita yang sedang menunduk untuk melihat satu persatu aksesoris itu. Momo berjalan menuju toko pakaian yang berada tidak jauh dari sana dan menunggu, tidak lamanya dia melihat Xie Gun berjalan menuju arah wanita itu berada. Dia menyembunyikan sosoknya dengan cepat, seperti adegan yang selalu berada di drama atau novel, Xie Gun dan wanita itu secara tidak sengaja bertabrakan. Saat wanita itu akan terjatuh ke belakang, Xie Gun dengan cepat meraih pinggang wanita itu dan memeluknya dengan erat. Tidak ingin ketinggalan adegan yang legendaris, Momo sudah lebih dulu menyiapkan handphone nya dan merekam adegan mereka yang berpelukan. Dulu dia tidak sempat melihat adegan legendaris ini, saat dia sampai mereka berdua sudah melepaskan pelukan mereka dan menjauh, itu sebabnya dia tidak curiga sama sekali. Sekarang setelah melihat ulang kejadian itu dia hanya terkekeh, dan segera berhenti merekam saat mereka sudah melepaskan pelukan mereka. Momo memasukkan kembali handphone nya ke dalam tas, dia keluar dari persembunyiannya dan berlari kecil menuju tempat mereka berada. "Sayang!" Momo segera memeluk Xie Gun dengan manja tanpa memperhatikan wanita yang berada di dekat nya. Xie Gun menerima tubuh Momo yang lembut sambil mengelus kepalanya dengan sayang. "Kamu dari mana saja? aku sudah mencari mu dari tadi dan aku khawatir." "Heheh maaf, aku tadi pergi ke sana untuk melihat baju di toko itu." "Lain kali jangan begitu lagi, aku takut kamu kenapa-napa." "Oke maaf." Melihat interaksi mereka berdua membuat wajah wanita itu menjadi gelap, saat secara tidak sengaja mereka bertabrakan dan pria itu memeluknya agar dia tidak terjatuh dia sudah jatuh hati pada pria tersebut, bisa di bilang dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi siapa sangka ternyata pria yang di sukai nya sudah memiliki kekasih, dan itu membuatnya sangat tidak rela. "Khm!" Dia terbatuk pelan untuk membuat mereka sadar bahwa masih ada orang lain di sekitar mereka. "Hmm siapa? apa dia teman kamu?" Tanya Momo dengan ekspresi bingung. "Bukan, aku hanya tidak sengaja hampir membuatnya terjatuh tadi." Jawab Xie Gun dengan jujur, walaupun wanita ini lumayan cantik, dia tidak langsung jatuh cinta padanya, bagaimanapun dia selalu melihat Momo yang mempesona dan di bandingkan dengan wanita ini, terdapat perbedaan yang lumayan jauh. "Halo perkenalkan saya Yang Mian." Kata wanita itu dengan ramah sambil mengulurkan tangannya. "Halo saya Yan Momo dan ini suami saya Xie Gun." Balas Momo dengan lembut, saat dia mengatakan bahwa Xie Gun adalah suaminya dia merasakan tangan wanita itu sedikit tersentak, dia hanya tersenyum dengan mata menyipit. Xie Gun hanya mengangguk dengan ramah pada wanita tersebut, dia merangkul bahu Momo dan hendak membawanya pergi. Tapi wanita itu kembali mengajak Momo untuk mengobrol. "Ah, ternyata kalian adalah suami dan istri, apa kalian di sini untuk berbulan madu?" "Iya, apa kamu di sini sendirian atau dengan kekasihmu?" "Hmm...aku hanya berlibur ke sini sendirian, dan lagi aku tidak mempunyai kekasih." Balasnya dengan bercanda, tapi dia secara singkat melirik ke arah Xie Gun. "Hei, mana mungkin wanita secantik kamu tidak memiliki kekasih." "Ahaha, tapi begitulah keadaan nya, lagi pula agensi ku tidak mengijinkan ku untuk memiliki kekasih." "Hmm, apa kamu seorang artis?" "Ahh, kalian pasti tidak terlalu mengenaliku, lagipula aku masih junior di bidang ini dan masih banyak yang belum tahu tentang ku." "Lagipula belum setahun aku menjadi seorang aktris, dan drama ku juga tidak terlalu terkenal." Lanjutnya lagi dengan sedih. "Ahh maafkan aku..." Momo melirik Xie Gun yang ada di samping dengan ekspresi bingung. 'Apa yang harus aku lakukan?' Itulah arti tatapannya. Xie Gun terkekeh dan mencubit hidung Momo dengan lembut, tidak sadar bahwa perilaku nya itu semakin membuat Yang Mian menjadi lebih enggan untuk melepaskan pria yang baik ini. "Tidak! tidak! aku tidak menyalahkan mu, lagipula aku masih muda dan masih banyak waktu untuk mengembangkan karir ku." "Kalau begitu kalian bersenang-senang lah, aku akan pergi.." "Oke! hati-hati." "Ayo kita pergi juga, saatnya kita bersenang-senang." Ucap Xie Gun setelah Yang Mian pergi. "Ayo!" Balas Momo dengan gembira. Mereka menjelajahi semua tempat yang bisa mereka tuju, berbelanja dan makan semua jenis hidangan. Saat puas bersenang-senang mereka kembali ke villa untuk beristirahat, Xie Gun mandi lebih dulu. Momo melihat semua informasi yang sudah di kirim ke email nya dengan teliti, tentu saja itu adalah semua informasi tentang wanita yang bernama Yang Mian. Setelah membaca semuanya, Momo terdiam dan memikirkan bagaimana langkah selanjutnya, sungguh kebetulan bahwa agensinya adalah perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Xie Gun. Mungkin ini juga asal-usul mereka menjadi lebih dekat dan bermain api di belakangnya. Karena mereka suka bermain api, Momo akan memberikan mereka api yang lebih besar dan membara agar lebih fantastis. Dia membuka ponselnya dan menghubungi anak buahnya, setelah memberikan berbagi perintah, dia menutup ponsel nya dengan senang, setelah itu menyiapkan makanan untuk suami murahannya. Seperti tadi malam Xie Gun sangat senang berada dalam imajinasi nya bahwa dia sedang berhubungan intim dengan Momo. Sedangkan Momo hanya bisa bersabar untuk tidur di sofa kamar mereka, dia tidak sudi untuk tidur di satu ranjang dengan Xie Gun. Setelah menghabiskan tiga hari bersenang-senang, mereka akhirnya kembali, Xie Gun masih mempunyai banyak pekerjaan yang belum selesai, sedangkan Momo hanya melakukan aktivitas nya yang santai seperti biasa. Saat Momo sedang asik membaca majalah model, ponselnya bergetar, melihat isi teks tersebut Momo bangkit dengan terkejut. 'Aku kembali.' Itulah isi teks dari pesan asing itu, walaupun nomor yang tidak di kenal, dia yakin siapa pengirimnya. "Bai Ming Zhe kembali." Momo tidak menyembunyikan kegembiraannya, matanya menjadi cerah kembali. bersambungYan Momo berjalan masuk ke restoran tempat dia membuat janji untuk bertemu dengan Bai Mingzhe. Salah satu pelayan melihat kedatangan Momo dan menyambut nya dengan sopan. "Saya sudah membuat janji atas nama Bai Mingzhe." "Baik Nona, mari saya antar." Mereka menuju ruangan pribadi yang sudah di boking terlebih dahulu, saat sudah sampai di depan pintu, pelayan itu mengetuk pintu dengan sopan dan membukakan pintu untuk Momo. Momo menarik nafas dalam-dalam dan secara berlahan melangkahkan kaki nya kedalam. Ruangan tempat mereka adalah ruangan VIP yang berada pada lantai teratas, terdapat pemandangan seluruh kota dari tempat mereka duduk. Mata Momo segera melihat Pria tampan yang sudah menatapnya dengan tatapan yang hangat, Pria itu berdiri dan berjalan kearah Momo dengan mantap, dia merentangkan tangannya dan meraih Momo kedalam pelukannya. "Maaf membuatmu menunggu begitu lama Momo." Mendengar suara yang sudah lama dia rindukan, Momo membalas pelukan tersebut, dia memeluk pinggan
"Yang Mian apa yang kamu linglung kan? fokuslah! sebentar lagi akan giliran mu untuk tampil, ingat kamu harus bisa mendapatkan salah satu peran dalam drama ini" Manager itu memperingati Yang Mian dengan kasar, tapi dia tetap menjaga volume suaranya agar tidak di dengar oleh orang lain. Yang Mian hanya bisa mengangguk dengan patuh, di dalam hati, Yang Mian sangat kesal, Manager nya selalu mengaturnya untuk ini dan itu, tidak masalah jika dia bisa berhasil dalam karir nya, tapi masalahnya Manager nya hanya ingin membuat jalan pintas yang tidak pantas untuk nya. Dia sangat menyesal telah menandatangani kontrak yang salah, tapi jika dia ingin berhenti, dia juga harus membayar ganti rugi yang besar yang membuatnya sangat marah. Saat giliran nya untuk seleksi , Yang Mian berharap setidaknya dia bisa lolos memerankan salah satu peran, jadi dia tidak perlu untuk menyenangkan para penyalur dana seperti yang telah dia lakukan. Yang Mian
Xie Gun kembali ke ruang tamu dengan wajah yang agak murung, melihat Yang Mian duduk di sofa dan mengingat bahwa Yang Mian khawatir saat dia berkendara dalam keadaan cuaca yang buruk hatinya sedikit menghangat."Maaf Yang Mian, aku harus pulang sekarang.""Tapi di luar masih hujan lebat, tunggulah sebentar lagi sampai hujan sedikit mereda.""Maaf, mungkin lain kali." Xie Gun mengambil tas nya yang ada di sofa, melihat bahwa masih ada tersisa minuman yang dibuatkan Yang Mian untuknya, dia langsung menghabiskan semuanya dengan cepat."Aku akan mengantarmu ke depan.""Tidak perlu, kamu istirahat lah, terima kasih atas minuman nya." Saat Xie Gun sudah membuka pintu, Yang Mian yang ada di belakangnya memanggilnya dengan panik."Tunggu!" Wajah Yang Mian sedikit memerah, meremas tangan nya dengan gugup dia memandang Xie Gun dengan malu. "I-itu, bisa kah kita bertukar kontak?" Tanya Yang Mian dengan suara pelan. Xie Gun terdiam selama beberapa detik, berikutnya dia tersenyum dan men
Yan Momo berdandan dengan lebih serius di depan cermin, lagi-lagi dia memperhatikan penampilan nya dengan lebih seksama, dari ujung rambut sampai kaki tidak ada yang luput dari pandangan nya. Bahkan saat berkencan dengan Xie Gun dia tidak pernah seserius ini, tapi asalkan dia akan pergi bersama Bai Mingzhe dia akan selalu tampil dengan maksimal dan dia juga sama sekali tidak pernah menyadarinya. Sudah beberapa hari yang lalu pertengkaran dia dan Xie Gun, dan tentu saja Xie Gun lah yang meminta maaf lebih dulu, dan dia juga memaafkannya seperti biasa. Dia juga tahu semenjak kejadian itu Xie Gun selalu jarang pulang dengan alasan dia harus pergi ke luar kota atau negri. Dan tentu saja itu semua hanya alasan, dia tahu bahwa Xie Gun sedang menikmati kencan rahasianya dengan Yang Mian di belakangnya, dia juga telah banyak mendapatkan hasil foto dan video kemesraan mereka. Karir Yang Mian juga semakin meningkat karena Xie Gun telah me
Saat Yan Momo dan Bai Mingzhe sampai di restoran baru, mereka segera memesan ruangan pribadi. Saat semua hidangan sudah di siapkan, Bai Mingzhe mengeluarkan ponselnya yang terhubung dengan penyadap suara yang di letakkan di restoran tempat Xie Gun dan Yang Mian makan. 'Gungun makasih sudah datang dan membawa ku ke sini.' Mendengar suara Yang Mian memanggil nama Xie Gun dengan menjijikkan, Yan Momo yang hendak memasukkan makanan ke mulutnya berhenti, makanan lezat yang di depan mata jadi tidak menggugah selera lagi. 'Aku sudah berjanji untuk datang dan menyemangati mu, aku janji akan selalu mendukung apa yang ingin kamu capai selama ini.' 'Aku sangat senang berjumpa dengan mu dalam hidup ini.' 'Aku juga sangat senang, sekarang ayo kita makan, aku sudah memesan semua makanan kesukaan mu.' Mendengar obrolan mereka yang lengket, Yan Momo merinding, dia juga tidak menyangka hubungan mereka sangat cepat berkemba
Xie Gun terjatuh ke aspal yang keras dengan malu, sedangkan Bai Ming Zhe masih berdiri dengan mantap."Bajingan ini! beraninya kau menghindar!?""Sudah ku katakan, jagalah ucapanmu, jangan mengeluarkan kata-kata makian di depan Momo." Bai Ming Zhe menundukkan tubuhnya sambil menginjak tangan Xie Gun dengan kejam.Wajahnya sangat dingin, melihat Xie Gun yang merintih kesakitan, membuatnya semakin muak."Sudah cukup saudaraku."Yan Momo meraih tangan Bai Ming Zhe, berusaha menyembunyikan senyuman nya, senang dengan penderitaan yang dialami oleh Xie Gun.Tapi sekarang harus segera di hentikan, dia tetap harus berpura-pura khawatir dengan keadaan Xie Gun.Tubuh Bai Ming Zhe membeku, menyembunyikan matanya yang sedih, dia kembali menggenggam tangan Momo dengan erat.Bai Ming Zhe tahu maksud sebenarnya dari Yan Momo, tapi tetap saja dia tidak bisa menahan kesedihannya."Sayang kamu gak papa?" ujar Momo dengan khawatir sambil membantu Xie Gun bangkit.Xie Gun berdiri dengan bantuan Momo, di
"Momo! Xie Gun! akhirnya kalian sampai, ayo duduk."Mereka di sambut dengan hangat oleh Ibu mertuanya. Di ruang keluarga sudah ada adik iparnya yang duduk di sofa sambil melambaikan tangan padanya."Ayo duduk."Mendengar suara itu membuat Momo sedikit tersentak, dia dengan cepat menguasai emosinya."Ayah! Momo gak tau bahwa ayah sudah kembali.""Ya, Ayah harus segera kembali untuk merayakan ulang tahun adik mu, kalau tidak dia akan merajuk dan marah."Lelaki yang sudah cukup tua tapi tetap bisa mempertahankan ketampanan nya itu membalas dengan bercanda, sambil mengacak rambut Xie Ning dengan sayang.Sungguh pemandangan keluarga yang harmonis, Momo pun dulu sempat berfikir seperti itu, tapi di balik keharmonisan yang selalu terpampang di depannya, keluarga ini sudah di ambang kehancuran.Momo ikut bercanda dan tertawa bersama mereka, melihat cemilan yang di sodorkan di depannya, mata Momo berkilat tajam.
Setelah keluar, wajah Yan Momo sudah kehilangan senyum nya. Dia mengeluarkan ponselnya, matanya dingin dan hatinya semakin membeku, setelah selesai mengirim pesan, dia menyungging kan senyum tipis pada bibir nya yang merah merona. Semuanya harus sesuai urutan, dia akan memberi hadiah pada Xie Ning terlebih dahulu, lalu setelah itu dia akan memberikan hadiah pada mertuanya yang serakah. Yan Momo menyenandungkan lagu, dia akan beristirahat dengan nyaman malam ini, dia tidak perlu khawatir dengan Xie Gun, karena lelaki itu sedang pergi menjumpai kekasih kecil nya, jadi Yan Momo dalam suasana hati yang baik sekarang. *** [Momo sayang, maaf aku tidak bisa menemanimu untuk memilih gaun untuk malam ini.] "Hmm..." [Jangan marah sayang, setelah ini aku akan membelikan mu hadiah yang kamu sukai, kalau begitu aku tutup.] "Masih belum lelah ber akting?" Yan Momo tersenyum lelah, dia memandang Bai Mingzhe dengan matanya yang menawan, melihat kotak yang ada di meja mereka dia meliri
'Sakit...tolong...siapapun...'Tangan Momo berusaha untuk meraih kedepan, saat dia sudah hilang harapan, dia merasakan kehangatan di tangannya."Mo'er!""Mo'er bangun!""Hah!"Yan Momo terbangun dengan bercucuran keringat, dia meraba dadanya yang masih utuh, tidak lagi merasakan sakit yang teramat dalam."Apa kamu bermimpi buruk?"Bai Mingzhe masih menggenggam tangan Momo, dia mengambil tisu lalu mengelap keringat Momo."Saudaraku..." Suara Momo serak, melihat Bai Mingzhe yang menatapnya dengan khawatir, entah mengapa hatinya menjadi tenang.Dia menarik Bai Mingzhe mendekat, lalu memeluknya dengan erat.Bai Mingzhe menghela nafas, dia mengelus kepala dan punggung Momo dengan lembut."Semuanya hanya mimpi."Yan Momo hanya mengangguk, sudah lama dia tidak bermimpi tentang kematian yang tragis, dia takut tidak bisa bangun, dan dia takut bahwa sekarang ini hanyalah imajinasi nya saja.Yan Momo semakin mengeratkan pelukannya pada Bai Mingzhe.Setelah tenang, dia melepaskan pelukannya, meli
Mendengar suara itu Yan Momo berbalik, dia melihat Bai Mingzhe berdiri di belakangnya, menatapnya dengan tatapan lembut yang menenangkan.Mata Yan Momo memerah, seolah-olah akan menangis saat itu juga, tapi tetap menahannya dengan sekuat tenaga.Walaupun Bai Mingzhe tahu itu semua hanya pertunjukan, tapi tetap saja membuat hatinya sakit, dia ingin segera menghancurkan Xie Gun saat itu juga."Saudaraku..." Suara Momo serak, dan dia memanggil Bai Mingzhe dengan lemah, orang-orang yang mendengar nya semakin merasa kasihan.Xie Gun, tidak tahu apa yang dia pikirkan? bagaiman bisa dia melakukan hal tercela itu di depan semua orang? apa selama ini sikap perhatian nya pada istrinya hanya omong kosong semata? atau memang benar yang mereka pikirkan bahwa Xie Gun hanya memanfaatkan Yan Momo?Mereka menebak-nebak dalam hati, tapi mereka hampir yakin dengan tebakan mereka."Ayo kembali."Bai Mingzhe menghampiri Momo, merai
Setelah keluar, wajah Yan Momo sudah kehilangan senyum nya. Dia mengeluarkan ponselnya, matanya dingin dan hatinya semakin membeku, setelah selesai mengirim pesan, dia menyungging kan senyum tipis pada bibir nya yang merah merona. Semuanya harus sesuai urutan, dia akan memberi hadiah pada Xie Ning terlebih dahulu, lalu setelah itu dia akan memberikan hadiah pada mertuanya yang serakah. Yan Momo menyenandungkan lagu, dia akan beristirahat dengan nyaman malam ini, dia tidak perlu khawatir dengan Xie Gun, karena lelaki itu sedang pergi menjumpai kekasih kecil nya, jadi Yan Momo dalam suasana hati yang baik sekarang. *** [Momo sayang, maaf aku tidak bisa menemanimu untuk memilih gaun untuk malam ini.] "Hmm..." [Jangan marah sayang, setelah ini aku akan membelikan mu hadiah yang kamu sukai, kalau begitu aku tutup.] "Masih belum lelah ber akting?" Yan Momo tersenyum lelah, dia memandang Bai Mingzhe dengan matanya yang menawan, melihat kotak yang ada di meja mereka dia meliri
"Momo! Xie Gun! akhirnya kalian sampai, ayo duduk."Mereka di sambut dengan hangat oleh Ibu mertuanya. Di ruang keluarga sudah ada adik iparnya yang duduk di sofa sambil melambaikan tangan padanya."Ayo duduk."Mendengar suara itu membuat Momo sedikit tersentak, dia dengan cepat menguasai emosinya."Ayah! Momo gak tau bahwa ayah sudah kembali.""Ya, Ayah harus segera kembali untuk merayakan ulang tahun adik mu, kalau tidak dia akan merajuk dan marah."Lelaki yang sudah cukup tua tapi tetap bisa mempertahankan ketampanan nya itu membalas dengan bercanda, sambil mengacak rambut Xie Ning dengan sayang.Sungguh pemandangan keluarga yang harmonis, Momo pun dulu sempat berfikir seperti itu, tapi di balik keharmonisan yang selalu terpampang di depannya, keluarga ini sudah di ambang kehancuran.Momo ikut bercanda dan tertawa bersama mereka, melihat cemilan yang di sodorkan di depannya, mata Momo berkilat tajam.
Xie Gun terjatuh ke aspal yang keras dengan malu, sedangkan Bai Ming Zhe masih berdiri dengan mantap."Bajingan ini! beraninya kau menghindar!?""Sudah ku katakan, jagalah ucapanmu, jangan mengeluarkan kata-kata makian di depan Momo." Bai Ming Zhe menundukkan tubuhnya sambil menginjak tangan Xie Gun dengan kejam.Wajahnya sangat dingin, melihat Xie Gun yang merintih kesakitan, membuatnya semakin muak."Sudah cukup saudaraku."Yan Momo meraih tangan Bai Ming Zhe, berusaha menyembunyikan senyuman nya, senang dengan penderitaan yang dialami oleh Xie Gun.Tapi sekarang harus segera di hentikan, dia tetap harus berpura-pura khawatir dengan keadaan Xie Gun.Tubuh Bai Ming Zhe membeku, menyembunyikan matanya yang sedih, dia kembali menggenggam tangan Momo dengan erat.Bai Ming Zhe tahu maksud sebenarnya dari Yan Momo, tapi tetap saja dia tidak bisa menahan kesedihannya."Sayang kamu gak papa?" ujar Momo dengan khawatir sambil membantu Xie Gun bangkit.Xie Gun berdiri dengan bantuan Momo, di
Saat Yan Momo dan Bai Mingzhe sampai di restoran baru, mereka segera memesan ruangan pribadi. Saat semua hidangan sudah di siapkan, Bai Mingzhe mengeluarkan ponselnya yang terhubung dengan penyadap suara yang di letakkan di restoran tempat Xie Gun dan Yang Mian makan. 'Gungun makasih sudah datang dan membawa ku ke sini.' Mendengar suara Yang Mian memanggil nama Xie Gun dengan menjijikkan, Yan Momo yang hendak memasukkan makanan ke mulutnya berhenti, makanan lezat yang di depan mata jadi tidak menggugah selera lagi. 'Aku sudah berjanji untuk datang dan menyemangati mu, aku janji akan selalu mendukung apa yang ingin kamu capai selama ini.' 'Aku sangat senang berjumpa dengan mu dalam hidup ini.' 'Aku juga sangat senang, sekarang ayo kita makan, aku sudah memesan semua makanan kesukaan mu.' Mendengar obrolan mereka yang lengket, Yan Momo merinding, dia juga tidak menyangka hubungan mereka sangat cepat berkemba
Yan Momo berdandan dengan lebih serius di depan cermin, lagi-lagi dia memperhatikan penampilan nya dengan lebih seksama, dari ujung rambut sampai kaki tidak ada yang luput dari pandangan nya. Bahkan saat berkencan dengan Xie Gun dia tidak pernah seserius ini, tapi asalkan dia akan pergi bersama Bai Mingzhe dia akan selalu tampil dengan maksimal dan dia juga sama sekali tidak pernah menyadarinya. Sudah beberapa hari yang lalu pertengkaran dia dan Xie Gun, dan tentu saja Xie Gun lah yang meminta maaf lebih dulu, dan dia juga memaafkannya seperti biasa. Dia juga tahu semenjak kejadian itu Xie Gun selalu jarang pulang dengan alasan dia harus pergi ke luar kota atau negri. Dan tentu saja itu semua hanya alasan, dia tahu bahwa Xie Gun sedang menikmati kencan rahasianya dengan Yang Mian di belakangnya, dia juga telah banyak mendapatkan hasil foto dan video kemesraan mereka. Karir Yang Mian juga semakin meningkat karena Xie Gun telah me
Xie Gun kembali ke ruang tamu dengan wajah yang agak murung, melihat Yang Mian duduk di sofa dan mengingat bahwa Yang Mian khawatir saat dia berkendara dalam keadaan cuaca yang buruk hatinya sedikit menghangat."Maaf Yang Mian, aku harus pulang sekarang.""Tapi di luar masih hujan lebat, tunggulah sebentar lagi sampai hujan sedikit mereda.""Maaf, mungkin lain kali." Xie Gun mengambil tas nya yang ada di sofa, melihat bahwa masih ada tersisa minuman yang dibuatkan Yang Mian untuknya, dia langsung menghabiskan semuanya dengan cepat."Aku akan mengantarmu ke depan.""Tidak perlu, kamu istirahat lah, terima kasih atas minuman nya." Saat Xie Gun sudah membuka pintu, Yang Mian yang ada di belakangnya memanggilnya dengan panik."Tunggu!" Wajah Yang Mian sedikit memerah, meremas tangan nya dengan gugup dia memandang Xie Gun dengan malu. "I-itu, bisa kah kita bertukar kontak?" Tanya Yang Mian dengan suara pelan. Xie Gun terdiam selama beberapa detik, berikutnya dia tersenyum dan men
"Yang Mian apa yang kamu linglung kan? fokuslah! sebentar lagi akan giliran mu untuk tampil, ingat kamu harus bisa mendapatkan salah satu peran dalam drama ini" Manager itu memperingati Yang Mian dengan kasar, tapi dia tetap menjaga volume suaranya agar tidak di dengar oleh orang lain. Yang Mian hanya bisa mengangguk dengan patuh, di dalam hati, Yang Mian sangat kesal, Manager nya selalu mengaturnya untuk ini dan itu, tidak masalah jika dia bisa berhasil dalam karir nya, tapi masalahnya Manager nya hanya ingin membuat jalan pintas yang tidak pantas untuk nya. Dia sangat menyesal telah menandatangani kontrak yang salah, tapi jika dia ingin berhenti, dia juga harus membayar ganti rugi yang besar yang membuatnya sangat marah. Saat giliran nya untuk seleksi , Yang Mian berharap setidaknya dia bisa lolos memerankan salah satu peran, jadi dia tidak perlu untuk menyenangkan para penyalur dana seperti yang telah dia lakukan. Yang Mian