Share

Obat

Momo terbangun dari tidurnya ketika pesawat mereka sudah hampir mendarat. Dia mengusap wajahnya dan merapikan rambutnya yang berantakan.

Melihat Xie Gun yang duduk di sampingnya, Momo hanya meliriknya dengan malas.

Sesampainya mereka di bandara, mobil yang menjemput mereka sudah siap dan akan mengantarkan mereka ke villa.

"Apa kamu lapar? Saat kita sampai di villa ayo makan makanan yang di buat oleh ibu." Momo mengangguk patuh, walaupun dalam hatinya menahan rasa kesal.

Keluarga ini begitu licik, egois dan tamak. Tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya dulu, mungkin otaknya sudah terlalu dibutakan oleh cinta sehingga menjadi bodoh dan mati dengan menyedihkan.

Mereka akhirnya sampai di villa. Villa ini adalah hadiah pernikahan mereka. Namun, dulu setiap Momo ingin berkunjung ke sini untuk berlibur, mereka akan melarangnya dengan berbagai alasan. Mereka terlalu takut Momo akan merebut villa ini.

Momo tiba-tiba dia merasakan pinggangnya di peluk dengan erat dari belakang, dan mendapati ciuman yang lengket dan menjijikkan di wajah dan lehernya. Mata Momo langsung berubah suram dan dingin, dia dengan cepat berbalik dan melepaskan pelukan yang menjijikan itu.

"Hmm, kenapa?" Xie Gun segera menatap Momo dengan penuh kasih sayang. "Apa kamu tidak enak badan hm?" lanjutnya.

"Bukan begitu...kamu penuh keringat dan bau Huhh~" Kata Momo dengan suara yang manja dan menutup hidungnya dengan cara berlebihan yang lucu.

Xie Gun terlihat senang melihat wajah Momo yang cantik dengan suara manjanya. Mata Xie Gun memanas, dia tidak sabar untuk segera mencicipi tubuh Momo.

"Baiklah aku akan mandi, jika kamu lapar makan lah duluan, aku sudah menyuruh pelayan untuk memanaskan masakan yang dibuat ibu."

Sebelum pergi dia mengecup kening Momo dengan lembut, lalu pergi dengan cepat.

Melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat, wajah Momo yang tersenyum cantik langsung hilang, digantikan dengan wajah yang penuh dengan rasa jijik.

Dia mengambil tisu basah dan mengelap kening, wajah dan lehernya yang sempat di sentuh oleh bibir yang membuatnya ingin muntah.

Setelah mendengar pelayan mengatakan ada kiriman paket untuknya. Momo langsung turun ke bawah dan menuju ruang makan.

Momo tersenyum puas melihat isi paket itu. Terdapat beberapa bungkusan yang berisi bubuk halus yang tidak berbau.

Dia langsung mengeluarkan satu bungkus itu ke dalam makanan dan minuman suaminya.

Setelah selesai dia menyimpan sisa obat di tempat yang hanya dia yang tahu. Dan membuang bekal yang sudah di siapkan oleh mertuanya itu.

Setelah itu Momo makan makanan yang sudah di masak oleh pelayan dengan nikmat.

Terdengar suara langkah kaki Xie Gun yang mendekat ke arahnya. "Kamu sudah selesai? kalau begitu mandilah dan tunggu aku di kamar." Katanya dengan senyuman ambigu.

Melihat hal itu Momo merasa muak. Namun, dengan segera ia memperlihatkan sikap patuhnya. Dulu Momo memang dikenal lembut dan naif, bahkan begitu penurut sehingga dengan mudahnya diperdaya oleh suaminya sendiri.

Xie Gun yang melihat Momo begitu patuh, merasa senang. Jika bukan karena tuntutan keluarganya untuk merampas semua harta Momo, mungkin dirinya akan jatuh cinta pada Momo. Dirinya tidak sabar untuk menikmati tubuh gadis itu, sehingga tanpa menaruh rasa curiga, ia segera menghabiskan makanan yang ada di meja.

Setelah makan, Xie Gun merasakan kepalanya pusing. Saat dia membuka pintu, dia mencium aroma yang sangat harum, dan dia tahu itu adalah aroma terapi yang sangat di sukai oleh Momo.

Dia sudah tidak sabar ingin segera meraih wanita tersebut ke pelukannya.

"Aku janji akan membuat mu menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini." Ujarnya, lalu meraih bahu Momo untuk memeluknya. Momo hanya tersenyum mendengar kata-kata murahan tersebut.

Saat hendak mencium Momo, Xie Gun dengan cepat merasakan pandangan nya menjadi gelap dan tubuhnya langsung jatuh ke samping. Momo langsung menggeser tubuh pria tersebut dengan kasar.

Dia membuka semua pakaian pria tersebut dengan jijik, dan dia juga membuat tempat tidur dan kamar mereka berantakan.

Plak!

Dia menampar kedua wajah pria itu dengan kuat dan keras, sudah lama dia ingin melakukannya tapi belum punya kesempatan.

"Semua ini baru permulaan Xie Gun, aku akan membuat drama yang sangat menyenangkan, untukmu, keluargamu, dan tentu saja wanita itu. Permainan selanjutkan akan di mulai." ujar Momo dingin.

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status