Home / Pernikahan / KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW / 2. Dasar istri tidak berguna!

Share

2. Dasar istri tidak berguna!

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Part 2

Reno mengacak-acak rambutnya dengan kesal. Uang di rekening hanya tersisa dua juta saja. Belum buat makan dan yang lainnya. Kemarin pun ia berbohong pada Sinta kalau satu set perhiasannya sudah siap. Lalu bagaimana?

"Kamu kenapa pagi-pagi dah kayak orang stress?" tegur sang ibu.

Reno hanya terdiam. Hatinya sungguh dibuat bingung.

"Reno?"

"Eh i-iya Bu," jawabnya gugup.

"Kamu kenapa sih? Kamu udah ambil uang kan? Sini ibu minta buat beli perhiasan."

"Belum, Bu."

"Kamu ini gimana sih?!"

Tak menanggapi ucapan ibunya, Reno pergi begitu saja. Ia tak mau mendengar suara ibunya yang merepet tiada henti.

Kepalanya terasa begitu cenat-cenut, karena semalam semenjak Reno mentransfer kembali uang Devi, istrinya itu tidak bisa dihubungi. Ponselnya tidak aktif. Apakah wanita itu baik-baik saja? Atau tetap ditangkap polisi?

Haaaah! Ia mengembuskan nafas panjangnya, tak tahu kepada siapa dia harus bicara tentang keadaan Devi. Ibunya sendiri saja tak mau mengerti apalagi orang lain.

Ia mengendarai motornya tanpa arah tujuan. Hingga melihat sebuah toko perhiasan perak, iapun berhenti dan turun dari motornya.

Matanya berbinar saat melihat aneka perhiasan yang indah itu. Ide cemerlangnya kembali muncul.

'Sebaiknya aku membelikan ibu dan Sinta perhiasan ini saja. Mereka tidak akan menyangka kalau emas ini hanya imitasi,' batin Reno.

"Mbak, saya beli dua set ya."

"Baik, Mas."

Reno pulang dengan hati lega, ia tersenyum, satu masalah sudah teratasi. Ia membawa dua kotak merah, berisi set perhiasan dengan harga yang murah, 150 ribu rupiah saja.

*

"Nih buat ibu," ucap Reno sembari memberikan satu kotak beludru merah pada ibunya.

Bu Witi langsung menyambarnya, netranya berbinar bahagia. Wanita paruh baya itu segera membukanya.

"Wah, ini bagus banget modelnya Ren. Kamu beli dimana?"

"Ya di toko perhiasan lah, Bu. Itu spesial buat ibu." Reno nyengir, misinya berhasil, ibunya tidak tahu kalau itu hanyalah imitasi. Semoga saja aman selamanya.

"Mana notanya, ibu pengen lihat," sergah ibunya.

"Sudahlah tak perlu, Bu. Kalau ibu tahu nanti bisa shock."

"Waah pasti sangat mahal ya, Ren?"

"Hmmm"

Reno berlalu ke kamarnya, menaruh satu kotak perhiasan yang lain untuk Sinta nanti.

Ia menghubungi calon istrinya dan mengajak ketemuan. Rasa kangennya sudah membuncah di ubun-ubun. Ia pun harus mengatakan pada Sinta kalau menikahinya secara sederhana saja.

"Mas, kangeeeen," ungkap Sinta saat bertamu dengan Reno di taman kota.

"Aku juga sayang," balas lelaki itu.

Sinta tersenyum sembari menyandarkan kepalanya di pundak calon suaminya.

"Oh ya sayang, kita menikahnya gak usah rame-rame ya."

"Lho kenapa, Mas?"

"Ya kan lebih baik, uang buat resepsinya buat modal setelah menikah nanti."

"Modal apa, Mas? Kan tinggal nungguin Devi transfer."

"Emmmh ituu, kita kan gak selamanya mengandalkan dia kan?"

"Hhmm, iya juga sih."

Ting!

Ting!

Ting!

Pesan WA beruntun masuk ke gawai Reno. Dengan malas ia pun membukanya. Pesan-pesan dari Devi.

[Mas, lagi apa?]

[Aku boleh video call sama Silvi? Aku kangen sama dia mas]

[Oh ya, foto rumahnya kok belum dikirim-kirim sampai sekarang, lupa atau gimana?]

Duh dasar ya si Devi ganggu orang lagi mesra-mesraan saja! Belum sempat Reno balas pesan darinya, ia sudah mengirimkan pesan WA lagi. Kali ini pesannya membuatnya terbelalak kaget.

[Mas, aku ingin pulang]

Apa? Pu-pulang?

Mampus deh!

"Mas, kamu kenapa? Siapa yang kirim pesan?" tegur Sinta yang melihat perubahan di wajah lelaki itu.

"Istriku, katanya dia ingin pulang."

"Hah? Ya gak apa-apa Mas, yang penting kan kita sudah menikah. Nanti tinggal usir dia dan anaknya pergi dari rumah."

Keduanya lalu tersenyum licik.

"Balas saja, Mas," tukas Sinta lagi yang dijawab anggukan kepala Reno.

[Lho kenapa pulang?] --balas Reno.

[Kok tanya kenapa sih, Mas? Ya jelas aku kangen sama kalian]

[Hehe, enggak maksud mas kan sayang ongkosnya mahal]

[Emmh, itu Mas, sebenarnya kasus semalam itu ...]

[Kasus semalam gimana? Sudah beres?]

[Belum Mas, semalam uang jaminannya kurang. Aku sampai mau dibawa ke kantor polisi, untung majikanku baik, dia ngasih jaminan lagi. Tapi dia ngasih syarat ke aku, kalau aku harus mengembalikan uangnya dalam jangka waktu dua minggu. Kalau tidak, aku akan dikembalikan ke kantor polisi atau aku akan dipulangkan secara paksa ke Indonesia terus menjalani hukuman di negara sendiri. Dan majikanku akan minta denda langsung ke PJTKI yang waktu itu menyalurkan aku. Tolong aku Mas, aku tidak mau dipenjara]

[Hah, kok bisa begitu? Emangnya pelanggarannya berat?]

[Aku gak tahu. Tolong aku Mas, aku masih butuh dana buat bayar utang ke majikanku]

[Memangnya berapa? Mas gak ada uang lagi, kan semalam sudah ditransfer semua ke kamu]

[30 juta lagi, Mas]

[Uang sebanyak itu dari mana, Dev?]

[Tolong aku Mas, huhu. Tolong diusahakan, Mas. Kalau aku tidak minta tolong sama suami tercintaku ini lalu sama siapa lagi? Memangnya kamu mau kalau istrimu ini di penjara?]

[Gak mau lah, nanti yang cari duit siapa?]

[Nah itu kamu tau. Tolong aku ya, Mas. Please ... Kasih tahu ibu, Mas. Siapa tahu ibu bisa membantu]

[Ya, nanti aku usahakan. Padahal kan impian kita belum selesai sepenuhnya, kok kamu kesandung masalah berat seperti ini sih?]

Tiba-tiba Devi langsung melakukan panggilan video.

'Duh gawat!' batin Reno. Akhirnya Reno mematikan panggilan itu, lalu menonaktifkan ponselnya. Dari pada Devi tahu kalau sekarang dia tengah berduaan dengan wanita lain.

Reno menghela nafas panjangnya. Kenapa masalah Devi disana belum selesai juga? Sulit dipercaya, apakah memang ada kasus seperti itu? Tapi dia merasa kasihan juga pada sang istrinya itu.

"Maaf Sinta, aku harus pulang dulu," ucap Reno sembari memasukkan ponselnya ke saku.

"Lho kenapa, Mas?"

"Ada hal yang penting dan gawat yang harus kuurus. Maaf ya."

Tanpa menunggu jawabannya, Reno berlalu pulang. Satu-satunya cara yang bisa mendapatkan uang secara mudah adalah menjual kembali motor barunya itu, Motor PCX 150 yang ia beli dengan kisaran harga 30-jutaan. Reno tampak sibuk mencari nota pembeliannya. Batinnya berkecamuk, menyesali perbuatan istrinya kenapa bisa melanggar aturan pemerintah disana.

"Kamu kenapa sih, Ren? Kayak orang bingung gitu?"

"Nanti saja aku cerita, Bu. Aku mau ke Bang Andi dulu."

Usai menemukan nota pembelian itu serta STCK-nya, ia bergegas ke rumah Bang Andi, saudara sepupunya yang kaya, seorang juragan Ayam.

"Tumben kamu kesini? Ada apa?" tanya Andi to the points.

"Itu Bang, aku mau jual motor ini," jawab Reno agak ragu.

"Dijual? Bukannya itu motor baru?"

"I-iya Bang, ini baru dibeli seminggu yang lalu."

"Kenapa dijual?"

"Aku butuh uang, Bang."

"Buat nikah lagi?"

"Bu-bukan Bang."

"Terus?"

"I-tu Bang, ini masalah Devi. Aku mohon Bang, aku bener-bener butuh, biar Devi terbebas dari masalah."

"Masalah apaan bisa sampe seserius itu?"

"Aku gak bisa cerita sekarang, Bang. Tolong bantu aku, ini nota dan STCK-nya Bang. Abang lihat sendiri motornya masih mulus."

"Berapa?"

"Tiga puluh juta saja, Bang."

"Gak ada kalau segitu. Aku hanya punya dua puluh lima juta saja. Itupun seharusnya buat beli perlengkapan usahaku."

"Tolonglah Bang."

Andi menghempaskan nafas kasar. "Baiklah, tapi cuma 25 juta saja."

"Iya tak apa, Bang." Dengan terpaksa Reno merelakan motor kesayangannya pada Andi dengan rugi yang cukup besar.

Andi masuk ke dalam rumahnya sembari mengambil uang cash di brankas. Ia menyerahkan amplop coklat pada Reno.

"Terima kasih ya, Bang."

"Iya."

*

"Motormu mana, Ren?" tegur sang ibu saat melihat anaknya pulang jalan kaki.

"Dijual, Bu."

"Apa? Kok bisa?"

"Disana Devi tersandung masalah Bu, dia ditangkap polisi jadi butuh jaminan agar dia bebas.

"Jadi kamu jual itu motor lalu uangnya akan dikirimkan ke Devi?"

"Iya Bu, ini aja masih kurang."

"Apaa? Dasar istri tidak berguna, bisanya nyusahin suami aja!!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
for you
kalau itu mertuaku udah aku sumpal mulut nya pake uang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   3. Tunggu kejutan manis dariku, Mas

    Part 3"Apaa? Dasar istri tidak berguna, bisanya nyusahin suami aja!!""Sudahlah Bu, selama ini kan Devi yang menjamin kebutuhan kita. Sekarang dia lagi ada masalah, kalau kita tidak membantunya siapa lagi? Lagian kalau dia ditangkap siapa yang akan mengirimi kita uang lagi?"Bu Witi terdiam, ia pun membenarkan ucapan anaknya."Bu, aku pinjam uangnya lima juta. Ibu ada kan?""Hah? Ibu gak punya. Uang aja kan kamu yang kasih.""Kalau gitu aku pinjam perhiasan ibu, mau aku jual dulu. Nanti kalau Devi udah transfer lagi aku ganti, Bu.""Perhiasan yang tadi pagi kamu kasih?""Oh jangan yang itu Bu, sayang masih baru, yang udah lama aja.""Tapi kan ...""Bu, Reno mohon Bu.""Ya sudah, tunggu disini. Ibu ambilkan dulu. Baru tadi pagi ibu lepas, sekarang mau kamu jual. Hmmmhh," gerutu ibu kesal. "Nanti kamu yang jual sendiri ya. Tapi janji, kalau Devi transfer kamu harus ganti!""Iya, iya Bu. Bawel!"Reno pergi ke toko Mas, menjual perhiasan ibunya. Beruntung totalnya empat juta delapan ratu

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   4. Pertemuan tak terduga

    Part 4"Apa rencanamu?""Aku ingin sewa ruko buat memulai usahaku.""Wah, bagus dong. Kamu mau usaha apaan, Dev?""Pengennya sih salon rias pengantin. Aku memang belum punya perlengkapan yang banyak, tapi aku ingin mencobanya. Selama di luar negeri aku ikut kursus makeup dan ingin kusalurkan ketika pulang. Jadi ilmuku tidak sia-sia. Dan aku juga ingin punya penghasilan sendiri saat di Indonesia, tidak melulu harus pergi jadi TKW.""Wah, keren banget. Jadi sekarang kamu jago dandan dong. Nanti kalau aku nikah, kamu yang jadi MUA-nya ya!""Bereeeeess, siapa takut."Lalu keduanya tertawa tanpa ada beban. Sekian lama baru bertemu lagi, membuatnya ingin sekali melepas rindu, ngobrol santai dan mengingat masa sekolah yang seru dulu."Apa kamu tidak akan menggugat cerai suamimu itu?" tanya Rita dengan nada serius."Ya pasti aku akan menggugat cerai. Tapi itu nanti, aku masih belum puas untuk bermain-main dengannya. Aku ingin mengambil hakku kembali.""Jadi kau akan membuat dia dan keluargan

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   5. Melepas Rindu

    Part 5"Sayang?" pekik Devi, netranya berkaca-kaca, bertemu dengan putri kecilnya tak terduga seperti ini. Sudah lama ia tak melihatnya langsung, sesekali hanya melihatnya lewat foto. Reno, sang suami jarang sekali mau mengangkat panggilan videonya."Tante siapa?" tanya gadis kecil itu lugu. Sekian lama tak bertemu membuatnya kebingungan. Apalagi sekarang, Devi memutuskan untuk memakai jilbab."Ini ibu, Nak. Ini ibu," sahut Devi, tanpa kompromi lagi air matanya jatuh membasahi pipi."Ibu?" tanyanya sembari memperhatikan wajah Devi dengan seksama.Devi mengangguk dan langsung memeluk tubuh kecil itu ke dalam dekapannya. "Ibuuuu, aku kangen ibu ..." sahut Silvi, gadis kecil itu membalas pelukan ibunya dengan erat seakan tak mau lepas. Keduanya hanyut dalam rasa rindu yang begitu membuncah, mereka tumpahkan dalam tangis haru."Sayang, kamu kenapa ada disini?" tanya Devi sembari membelai rambut putrinya. "Ini kan jauh dari rumah. Kamu sama siapa? Sama bapak?" tanya Devi lagi.Silvi mengg

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   6. Mencari Silvi

    Part 6"Silviii ...! Silviiii ...!" teriak Reno memanggil putrinya. Ia berharap Silvi keluar dari persembunyiannya. Sudah hampir jam 9 malam, Silvi belum juga pulang. Reno sudah berkeliling ke gang-gang di desanya, tapi tak menemukan gadis kecil itu dimanapun."Aaaarrrgghh! Kalau Silvi gak ketemu bisa gawat! Devi bisa marah dan menuntutku," gerutu Reno. Ia masih berjalan dalam gelapnya malam, hanya lampu penerang jalan yang menerangi langkahnya.Para anak kecil sudah tak terlihat bermain di jalan lagi. Sepi. "Jangan-jangan Silvi diculik, Ren!" ucapan ibunya tadi membuatnya tak berhenti memikirkan Silvi. Segala kemungkinan bisa terjadi. "Aaarghhh!" teriaknya lagi sembari menendang batu kerikil di hadapannya. "Anak kecil menyusahkan saja!" Reno masih berjalan sembari matanya mencari keberadaan Silvi. Entah kenapa langkah kaki justru membawanya ke rumah Sinta. Tanpa dinyana, Sinta tengah berbincang dengan seorang pria di teras rumahnya. "Sin," sapa Reno, ia sedikit cemburu melihat Si

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   7. Kena Kau, Mas!

    Part 7"Rita, Silvi kenapa bisa ada sama kamu? Aku harus hubungi Mas Reno kalau ternyata anaknya ada sama kamu!" ketus Sinta. Wanita itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi calon suaminya. Sementara Rita dan Silvi saling berpandangan. Jantung Rita berdebar-debar, takut kalau nanti Devi dan Sinta bertemu. Bisa gawat kalau rencana Devi tak bisa berjalan. Dengan mulus."Halo, Mas." Sinta tampak berbicara di telepon, ia berjalan menjauh dari keduanya. "Silvi, jangan bilang kalau kamu kesini sama ibumu juga ya, sayang. Kamu gak usah ngomong apa-apa sama mereka, biar Tante yang jelasin. Kamu mengerti kan?" bisik Rita di telinga Silvi.Gadis kecil itu mengangguk. Rita segera mengeluarkan handphone-nya agar Devi membaca dan lekas bersembunyi.[Dev, kamu sembunyi dulu biar aman. Ada Sinta disini. Masalah Silvi biar aku yang beresin]Sudah sepuluh menit, tapi pesan WhatsAppnya belum dibaca. Devi tengah sibuk memilih barang belanjaannya.[Ok] balas Devi. Ia tak menyangka dalam situasi sepe

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   8. The power of make up

    Part 8Devi dan Rita tengah bersiap-siap, ia memakai kemeja formal. Tangan Devi sudah sibuk menari-nari diatas wajah Rita."Sempurna!" ucap Rita saat melihat hasil riasan sahabatnya itu. "Aku benar-benar seperti orang yang berbeda, amazing tanganmu itu, Dev! Dah macam MUA terkenal aja!""Hahaha bisa aja kamu.""Aku bakal promosi ke orang-orang kalau hasil riasanmu itu, oke banget," ucap Rita lagi sembari mengarahkan handphonenya untuk foto selfie. Kali ini dia menyamarkan penampilannya dengan berhijab."Ternyata aku cantik juga ya pakai jilbab.""Kamu memang cantik, Rita. Hatimu juga baik. Terima kasih karena kamu sudah membantuku.""Tentu saja, kita kan teman."Devi pun tengah melukis wajahnya sendiri, hingga membuat penampilannya berbeda. Ia sengaja menambahkan tanda lahir di bawah matanya sebelah kiri. Hijab pashmina berwarna pink membalut rambutnya, kemeja pink dan blazer warna hitam serta celana bahan warna hitam. Tak lupa sepatu pantofel warna hitam juga. Penampilannya saat ini

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   9. Dendam Masa Lalu

    Part 9"Lebih baik kucel jadi pembantu, Pak. Dari pada kinclong tapi jadi benalu." "Tunggu-tunggu, kenapa suaramu mirip Devi ya?" tukas Reno. Lelaki itu berjalan mendekat. Ia melihat perempuan itu dari atas ke bawah."Benar, kamu ini mirip Devi. Postur tubuhmu, suaramu, atau jangan-jangan--""Maaf, Pak. Tolong jangan seperti ini, sikap anda membuat saya tidak nyaman," sahut Devi alias Aura sembari mundur beberapa langkah.Jantungnya berdegup kencang, takut jikalau dirinya ketahuan. Ia sudah menyusun rencana ini dengan matang, dirinya gak mau gagal lagi dan terperdaya oleh lelaki tak berhati ini. Rita pun ikut bingung bagaimana caranya agar Devi tak terpojok. "Maaf Pak, kami permisi dulu ya, pekerjaan kami masih banyak. Harus berkeliling menemui para calon investor yang lain," tukas Rita sembari menarik tangan Devi. Keduanya langsung berlalu masuk ke dalam mobil milik Reyhan.Reno hanya menatapnya tanpa berkedip, ia merasa wanita-wanita tadi seperti tak asing lagi baginya. Tapi siapa

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   10. Gangguan Saat Malam Pertama

    Part 10"Eh anu Mas, ini---""Ini sudah zaman modern, kenapa paket kemenyan segala?" tanya Reno lagi."Biar aku jelaskan, Mas. Win, tolong bunganya taruh belakang saja ya.""Baik, Mbak."Reno masih ingin mendengar jawaban dari Sinta. "Mas, bunga-bunga itu buat ritualku mandi. Biar tubuhku wangi, jadi saat malam pengantin nanti kamu gak bakalan kecewa," sahut Sinta sembari memainkan netranya genit. Ia membenarkan krah kemeja Reno yang baik-baik saja.Reno tersenyum."Kalau kemenyan, aku gak tau persis mas, itu disuruh sesepuh disini, katanya sih biar gak ada yang ganggu kita saat pernikahan nanti.""Walah, kirain buat apaan. Zaman udah modern begini masih ada begituan.""Ya kita kan gak mungkin ngilangin adat begitu aja."Reno mengangguk, kemudian mencium pipi Sinta. "Ya sudah Sin, aku pulang dulu ya.""Iya, Masku sayang--"Reno pergi meninggalkan rumah Sinta. Wanita itu bisa bernafas lega, hampir saja topengnya terbongkar, beruntung ia bisa memberikan alibi yang pas untuk calon suamin

Latest chapter

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   54. END

    Satu tahun kemudian .... Devi bangun lebih awal. Ia bersiap membuatkan sarapan dan susu untuk keponakannya yang masih berusia 4 bulan lebih. Bayi mungil perempuan yang diberi nama Mentari oleh Rita itu beberapa hari terakhir dititipkan dan tinggal bersamanya, karena Rita harus melakukan perjalanan dinas ke luar kota selama beberapa hari. Sebagai single parent dan mengalami ujian yang berat, Rita bekerja keras dengan menjadi wanita karir untuk dia dan juga putrinya. Devi dan Reyhan tak merasa keberatan mengasuh bayi lucu yang sedang aktif-aktifnya itu. Kebersamaan mereka justru lebih berwarna dengan kehadiran Mentari. Hari-hari biasanya pun, ketika Rita kerja, Mentari diasuh oleh baby sitter, tapi hampir setiap hari Devi datang menemui Mentari. Hanya saja pagi ini, Devi merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya. Ada rasa mual yang tak biasa dan lelah yang sangat. Devi mencoba mengabaikannya, tetapi intuisi seorang wanita seringkali lebih tajam daripada yang lain. "Hueeek ... hueee

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   53. Pedih & Sesal

    Reno duduk di kursi plastik biru di ruang tunggu Rumah Sakit Umum, meremas-remas ujung bajunya. Suara mesin ventilator dan dengung alat-alat medis mengiringi kegelisahannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, tapi dia masih setia menemani ibunya yang tengah terbaring di ruang ICU. Di sampingnya, seorang dokter tengah memeriksa laporan medis. Sementara itu, perawat terus mondar-mandir membawa alat dan obat-obatan.“Ibu masih bisa sembuh, kan, Dok?” tanya Reno pelan, suaranya serak menahan kekhawatiran.Dokter menatap Reno dengan tatapan penuh empati. “Kami akan berusaha sebaik mungkin, Pak. Tetapi, kita harus bersiap untuk segala kemungkinan.”Reno hanya mengangguk. Kata-kata dokter itu bagai angin lalu, tidak terlalu ia cerna dengan baik. Pikirannya melayang-layang. "Maafkan aku, Ibu. Sungguh aku anak yang tidak berguna karena tak bisa melindungimu, Bu. Kenapa harus ibu yang menanggung semua ini," bisiknya sambil menggenggam tangan ibunya. Butiran bening sudah menitik di pipinya

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   52. Kecelakaan

    Di sebuah rumah kecil, ibunda Reno duduk di kursi roda di ruang tamu yang redup. Wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca, dan tangannya gemetar. Selembar surat terbuka di pangkuannya, dan isinya membuatnya tak percaya pada apa yang baru saja dia baca."Bagaimana mungkin?" gumamnya, suaranya hampir tidak terdengar di antara keheningan ruangan. Dia mengenang saat-saat indah bersama putrinya, Ristha, yang selalu menjadi anak kebanggaannya.Kenangan masa lalu membawanya pada waktu-waktu ketika Ristha masih kecil, ketika dia memeluknya erat-erat setiap kali dia pulang dari sekolah. Dia selalu bercerita tentang impian masa depannya, tentang bagaimana dia ingin menjadi seseorang yang sukses, memberi kebahagiaan pada ibunya.Namun, kini, semua itu terasa seperti mimpi buruk. Surat di pangkuannya memberitahu bahwa Ristha telah ditangkap karena kasus penipuan. Ibu merasa seolah-olah dunianya runtuh seketika.Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan yang tak terjawab. Apakah dia tidak mendidik Rist

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   51. Cukup Sampai Disini

    Sore harinya, setelah pemeriksaan lengkap, akhirnya, Rita diperbolehkan pulang oleh dokter dan beristirahat di rumah. Reyhan datang menjemputnya. "Bagaimana kalau pulang ke rumah kami saja?" usul lelaki itu.Rita menggeleng pelan. "Aku ingin istirahat di rumah saja.""Bener kamu gak apa-apa ketemu laki-laki sialan itu?""Aku gak apa-apa, Mas."Reyhan menghela napas. "Ya sudah, kalau itu keinginanmu, tapi kamu harus istirahat yang cukup ya. Jangan diporsir, kamu kan masih dalam tahap pemulihan."Rita mengangguk pasrah.Mobil keluar dari lingkungan rumah sakit, dan pulang menuju rumah. Satu jam lebih waktu yang ditempuh untuk bisa sampai di rumah. Sepanjang jalan, Rita terdiam. Sesekali hanya melihat pemandangan dari jendela mobil. Semangat Rita segera terhenti ketika dia memasuki rumahnya yang sunyi. Suasana yang biasanya hangat dan penuh cinta sekarang terasa dingin dan hampa. ***

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   50. Digrebek Polisi

    "Apa kalian yakin orangnya ada di dalam?""Iya, kami yakin, Pak. Dia gak mugkin kabur lewat belakang, Gak ada akses, pasti sekarang lagi sembunyi."Berkali-kali mereka mencoba bernegoisasi, tapi ternyata tak ada tanggapan apapun dari dalam.***Sementara itu ...Mendengar keributan di luar, Ristha terbangun. Ia mengerjapkan matanya pelan. "Ada apaan sih, ribut banget di luar, ganggu orang tidur aja!" gerutunya lirih. Ya, akibat stress sepanjang malam, dia bahkan telat bangun tidur. Wajahnya agak pucat dan matanya penuh kegelisahan. Entah kenapa, baru saja Ristha bangun dari tidurnya, namun ketegangan merasuk ke dalam setiap selnya. Dia tahu, mulai hari ini adalah hari yang takkan terlupakan baginya. Jordan pergi tanpa mau memberinya kabar lagi. Dan juga masalah lain ya ...."Heeeii buka pintunya dasar penipuuuu!!" teriak seseorang dari luar membuat Ristha berjingkat. Jantungnya berdegup lebih kencang.Ia bangki

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   49. Sesal & Frustasi

    Jordan mencoba memegang tangan Rita, tapi Rita menariknya kembali. Dia merasa seperti dunianya hancur berkeping-keping. Selama ini, dia telah memberikan segalanya untuk rumah tangganya, namun sekarang semuanya terasa sia-sia."Mohon Maafkan aku, Rita. Aku tahu aku tidak bisa menghapus kesalahan yang sudah kulakukan, tapi aku ingin memperbaikinya. Aku akan melakukan apa pun untuk memperbaiki hubungan kita," ucap Jordan."Aku ingin bertaubat, Rita. tolong berikan kesempatan untukku. Kau mau kan maafin aku? Aku janji akan mengakhiri semuanya."Rita masih terdiam, sungguh, dia memang terlanjur shock dengan apa yang terjadi dalam hidupnya saat ini. Dia merasa terjebak dalam keputusasaan, tidak tahu harus bagaimana lagi melanjutkan hidupnya. Di saat dia menemukan jodoh di usia yang cukup matang, tapi kenapa jodoh yang dikirimkan padanya justru orang seperti Jordan, orang yang punya hubungan spesial dengan gadis muda sebelumnya. "Maafkan aku,

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   48. Shock

    Rita dan Devi ternganga mendengar pengakuan Ristha. Mereka benar-benar tak percaya."Meskipun hati aku sakit, ditinggal nikah sama pangeranku, tapi aku rela diduakan. Aku gak mau putus dari Mas Jordan, karena-----""Kalian benar-benar tak punya hati!" pekik Rita sambil tergugu. "Yang gak punya hati itu, Mbak! Mbak lah yang merebut Mas Jordan dariku! Kami berhubungan sejak lama, sebelum Mas Jordan kenal dengan Mbak Rita!" teriak Ristha tak mau kalah."RISTHA, DIAMLAH!" Jordan berteriak seketika membuat nyali Ristha menciut. Matanya mendadak berkaca-kaca."Mas, aku mengatakan hal yang sebenarnya. Kita, kita--""Aku tahu, kamu memang datang lebih dulu. Tapi istriku sekarang adalah Rita. Terlebih sekarang, sudah ada buah cintaku dengannya. Dia sedang hamil."Ristha shock mendengar penuturan Jordan, ia bahkan tak pernah menyangka kalau hal ini terjadi. "Apa? Mbak Rita hamil?""Ya, dan aku gak mungkin menin

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   47. Debat panjang

    [Maksudnya gimana, Mas][Nanti kau temani dia datang ke lokasiku saat ini][Kamu di mana, Mas?][Akan kukirim alamatnya menyusul. Aku akan telpon Rita dulu][Ya, baiklah.]Benar saja, usai bertukar pesan dengan sang istri. Reyhan langsung menelepon ke nomor adiknya.Dering ponsel membuat Rita terhenyak. Ia tersenyum tipis melihat nama yang tertera di ponsel."Hallo Mas Reyhan, ada apa? Tenang saja, kakak ipar aman di sini!" seru Rita menggodanya membuat Devi tersenyum."Iya, aku tahu," jawab Reyhan singkat."Terus?""Dek, kamu bisa gak datang ke sini? Minta Mbak Devimu buat nemenin.""Kemana, Mas? Emang ada masalah apa?""Datang saja ya, Dek. Aku gak bisa menjelaskannya di telepon.""Ya, baiklah.""Aku akan share lokasinya ya di WA.""Baik, Mas.""Ya udah nanti hati-hati di jalan.''Panggilan itupun terputus. "Mbak, apa mb

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   46. Tak Ada Ampun

    Seketika wajahnya shock dan menegang saat tau di hadapannya adalah .... "Ma, Mas Reyhan? Mas Reyhan kenapa bisa ada di sini?""Kenapa? Kaget ya?"Reyhan tersenyum sinis melihat kegugupan di wajah adik iparnya itu. Apalagi saat melihat ada seorang perempuan di balik selimut. Tanpa basa-basi Reyhan langsung memukul lelaki itu.Buuughht!! Suara pukulan Reyhan membuat Ristha menjerit."Dasar laki-laki brengs*k! jadi ini yang kau lakukan di belakang adikku hah?!""Mas, biarkan aku menjelaskannya dulu!""Jelaskan jelaskan apa, brengs*k! Semua yang kulihat sudah jelas!! Kau tega melakukan ini pada adikku!!"Buuughhtt!! Bugghhtt!! Pukulan-pukulan itu ia layangkan kembali di perut Jordan membuat lelaki itu terhuyung.Jordan berusaha bangkit, sedangkan Ristha yang ada di balik selimut segera membalut tubuhnya dengan selimut itu dan memungut bajunya yang tadi sempat dilepas, lalu berlari ke kamar mandi dan mengun

DMCA.com Protection Status