Beranda / Rumah Tangga / KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW / 3. Tunggu kejutan manis dariku, Mas

Share

3. Tunggu kejutan manis dariku, Mas

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 11:49:43

Part 3

"Apaa? Dasar istri tidak berguna, bisanya nyusahin suami aja!!"

"Sudahlah Bu, selama ini kan Devi yang menjamin kebutuhan kita. Sekarang dia lagi ada masalah, kalau kita tidak membantunya siapa lagi? Lagian kalau dia ditangkap siapa yang akan mengirimi kita uang lagi?"

Bu Witi terdiam, ia pun membenarkan ucapan anaknya.

"Bu, aku pinjam uangnya lima juta. Ibu ada kan?"

"Hah? Ibu gak punya. Uang aja kan kamu yang kasih."

"Kalau gitu aku pinjam perhiasan ibu, mau aku jual dulu. Nanti kalau Devi udah transfer lagi aku ganti, Bu."

"Perhiasan yang tadi pagi kamu kasih?"

"Oh jangan yang itu Bu, sayang masih baru, yang udah lama aja."

"Tapi kan ..."

"Bu, Reno mohon Bu."

"Ya sudah, tunggu disini. Ibu ambilkan dulu. Baru tadi pagi ibu lepas, sekarang mau kamu jual. Hmmmhh," gerutu ibu kesal. "Nanti kamu yang jual sendiri ya. Tapi janji, kalau Devi transfer kamu harus ganti!"

"Iya, iya Bu. Bawel!"

Reno pergi ke toko Mas, menjual perhiasan ibunya. Beruntung totalnya empat juta delapan ratus ribu rupiah. Dia tinggal menambahkan dua ratus ribu hingga genap tiga puluh juta. Ia cukup bernafas lega, setelah sampai di kantor Bank terdekat dan mengirimkan uang itu untuk sang istri.

Selesai mentransfer uang itu ke Devi, ia segera menghubunginya. Namun ponsel Devi tidak aktif, akhirnya dia mengirimkan pesan.

[Dev, Mas udah transfer ya seperti yang kau minta, 30 juta. Semoga kamu terbebas dari masalah ini ya dan kita memulai lagi dari nol. Kamu harus semangat kerjanya. Biar bisa mengirimi kami uang lebih]

Sepuluh menit sampai dua puluh menit belum ada balasan dari Devi. Mungkin dia tengah sibuk bekerja.

*

Menjelang malam laki-laki itu tak bisa tidur. Pikirannya berkecamuk, memikirkan Devi dan Sinta secara bergantian. Haruskah ia menunda pernikahannya dengan Sinta?

Reno meraih handphonenya dan ingin menelepon Sinta. Ada pesan W******p masuk dari Devi.

[Terima kasih suamiku tercinta] tulisnya ditambah emoticon love.

Reno tersenyum. "Syukurlah kalau dia baik-baik saja. Sekarang tinggal bilang ke Sinta untuk menunda pernikahan ini."

[Sayang, sebaiknya kita tunda saja pernikahan ini] Reno mengirimkan pesan untuk calon istri mudanya.

Selang beberapa detik setelah membaca pesan itu, Sinta langsung menelepon.

"Mas, kenapa ngomong gitu? Kenapa pernikahan kita harus ditunda?" tanya Sinta dengan perasaan kesal.

"Iya maaf, Sayang. Aku gak ada biaya."

"Gak ada biaya gimana? Bukannya tabungan Devi masih banyak!"

"Emmh itu Sayang, aku gak bisa bilang masalah ini."

"Kamu ini gimana sih! Pokoknya aku gak mau tahu minggu depan kita harus tetap nikah. Mau ditaruh dimana mukaku, Mas? Kamu sengaja ya ingin mempermalukanku di depan umum?"

"Enggak, bukan begitu Sin--"

"Iya kan, kamu memang sengaja ingin menghancurkanku, Mas? Lalu bagaimana dengan orang tuaku, saudaraku dan teman-temanku nantinya! Pokoknya aku tidak mau pernikahan ini sampai batal!"

"Bukan batal Sinta, hanya ditunda saja.

"Tetap saja kan batal, pokoknya aku gak mau tahu, kita sudah mempersiapkannya sejauh ini, Mas. Para tetangga juga udah pada tahu kalau aku akan menikah lagi, malu dong Mas, maluuu," sahut Sinta.

"Iya-iya akan kuusahakan."

"Janji ya, jangan ngomong kayak gini lagi."

"Iya."

"Ya sudah Mas, selamat malam dan selamat tidur, mimpiin aku ya yang cantik dan bohai."

Reno tersenyum geli saat mendengar suara manja Sinta memuji dirinya sendiri. Lalu berlanjut dengan kata-kata mesra orang dewasa.

Sementara di sudut kota nun jauh disana, Devi tengah tersenyum puas, mendapatkan dua kali transferan dari suaminya. Dia tak menyangka bahwa suaminya gampang dibodohi.

"Tunggu kejutan dariku selanjutnya, Mas! Kamu yang memulai, kamu juga yang akan menuai," ucapnya sembari memasukkan baju-baju ke dalam koper. Besok ia akan pulang ke Indonesia dan membuat kejutan tak terduga untuk keluarga benalu itu.

***

Devi mengembuskan nafasnya dalam-dalam, menghirup udara segar di negerinya sendiri usai melakukan penerbangan dari kota Taipei sampai ke Jakarta. Ia melihat suasana di luar Bandara Soekarno-Hatta. Panas terik mentari terlihat menyengat dan berkilauan, namun itulah yang ia rindukan. Pesona bumi pertiwi yang subur tapi tak bisa membuat kehidupannya makmur. Tetap saja ia sangat rindu pada tanah air tercinta.

Lagi lagi, wajahnya menyunggingkan senyuman yang manis. Ia tak menyangka akan pulang lebih cepat dari kontrak kerjanya. Bukan karena dia bermasalah, tapi ada suatu hal yang membuatnya pulang. Selama di luar negeri, ia menjadi Asisten Rumah Tangga, pengasuh untuk orang lansia yang tinggal sendirian. Anak-anaknya sibuk bekerja. Ia pulang karena tugasnya sudah selesai. Nenek lansia yang ia jaga, minggu kemarin telah meninggal dunia karena sakit yang diderita.

Selama disana tidak ada masalah yang berarti, justru yang jadi masalah ia menahan rindu yang begitu dalam pada keluarga. Sesekali ia menangis di sudut kamar sembari memandangi foto Silvi, putrinya yang tumbuh tanpa sentuhan tangannya.

Majikannya sangatlah baik, bahkan Devi selain gaji, ia mendapatkan bonus yang cukup banyak dari sang majikan serta dibelikan tiket untuk pulang ke Indonesia sebagai tanda ucapan terima kasih.

Saat jatahnya libur bekerja, ia pergunakan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat. Devi seringkali mengikuti pelatihan beauty make-up atau make-up ala-ala rias pengantin. Biasanya ia akan berkumpul dengan sesama teman seperjuangan, saling mendukung dan menyemangati satu sama lain. Kini, walaupun pendidikannya rendah, setidaknya ia ingin punya keterampilan saat pulang nanti. Selain Bahasa Inggrisnya semakin lancar, ia pun berbakat jadi perias. Itu salah satu cita-citanya, membuka usaha salon dan rias pengantin.

"Deviiii ...!!" panggil seseorang. Devi menoleh, dilihatnya seorang wanita seumuran dengannya berlarian ke arah Devi berada.

Devi tersenyum melihat Rita, sahabatnya sudah datang menjemput.

"Ritaa ...!" sahut Devi, mereka saling berpelukan dan melepas rindu. Mata keduanya berkaca-kaca.

"Sudah lama sekali kita gak ketemu, kamu makin cantik aja, Dev," puji Rita.

Devi tersenyum. "Kamu juga tambah cantik."

"Ish kamu ngejek ya. Lihat nih kulitku tambah hitam. Gak kayak kamu, makin putih, bersih, ya ampuuuun sampai pangling lihatnya. Cantik banget kamu, Dev."

Devi masih tersenyum mendengarkan sahabatnya berceloteh ria.

"Ya sudah yuk kita pulang, kamu pasti capek banget kan? Kamu pulang ke rumahku dulu ya, gak mungkin kan pulang ke rumah sang pengkhianat itu?"

Devi mengangguk pelan. Ya, Rita-lah yang menceritakan semuanya tentang kebusukan Reno. Ia berselingkuh dengan Sinta --sahabatnya dulu waktu sekolah. Bahkan mereka sampai dijuluki Trio Kwek-kwek karena kemana-mana selalu bersama. Rita bahkan baru tahu akhir-akhir ini setelah tak sengaja ia memergoki Sinta dan Reno saling bermesraan di taman. Karena rasa penasaran, ia mengikutinya. Fakta mencengangkan yang ia dapat. Reno dan Sinta berselingkuh, saat Devi tengah berjuang memeras keringat di negeri seberang untuk menghidupi keluarganya.

Bila mengingat cerita tentang Reno yang tega mengkhianati, hati Devi terlampau sakit, seperti ada puing-puing pecahan kaca yang mengoyak hatinya. Ia pun tak menyangka kalau Sinta akan menusuknya dari belakang.

"Ya, Rita. Aku akan siapkan kejutan manis untuk kedua pengkhianat itu nanti. Tunggu saja."

Bab terkait

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   4. Pertemuan tak terduga

    Part 4"Apa rencanamu?""Aku ingin sewa ruko buat memulai usahaku.""Wah, bagus dong. Kamu mau usaha apaan, Dev?""Pengennya sih salon rias pengantin. Aku memang belum punya perlengkapan yang banyak, tapi aku ingin mencobanya. Selama di luar negeri aku ikut kursus makeup dan ingin kusalurkan ketika pulang. Jadi ilmuku tidak sia-sia. Dan aku juga ingin punya penghasilan sendiri saat di Indonesia, tidak melulu harus pergi jadi TKW.""Wah, keren banget. Jadi sekarang kamu jago dandan dong. Nanti kalau aku nikah, kamu yang jadi MUA-nya ya!""Bereeeeess, siapa takut."Lalu keduanya tertawa tanpa ada beban. Sekian lama baru bertemu lagi, membuatnya ingin sekali melepas rindu, ngobrol santai dan mengingat masa sekolah yang seru dulu."Apa kamu tidak akan menggugat cerai suamimu itu?" tanya Rita dengan nada serius."Ya pasti aku akan menggugat cerai. Tapi itu nanti, aku masih belum puas untuk bermain-main dengannya. Aku ingin mengambil hakku kembali.""Jadi kau akan membuat dia dan keluargan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   5. Melepas Rindu

    Part 5"Sayang?" pekik Devi, netranya berkaca-kaca, bertemu dengan putri kecilnya tak terduga seperti ini. Sudah lama ia tak melihatnya langsung, sesekali hanya melihatnya lewat foto. Reno, sang suami jarang sekali mau mengangkat panggilan videonya."Tante siapa?" tanya gadis kecil itu lugu. Sekian lama tak bertemu membuatnya kebingungan. Apalagi sekarang, Devi memutuskan untuk memakai jilbab."Ini ibu, Nak. Ini ibu," sahut Devi, tanpa kompromi lagi air matanya jatuh membasahi pipi."Ibu?" tanyanya sembari memperhatikan wajah Devi dengan seksama.Devi mengangguk dan langsung memeluk tubuh kecil itu ke dalam dekapannya. "Ibuuuu, aku kangen ibu ..." sahut Silvi, gadis kecil itu membalas pelukan ibunya dengan erat seakan tak mau lepas. Keduanya hanyut dalam rasa rindu yang begitu membuncah, mereka tumpahkan dalam tangis haru."Sayang, kamu kenapa ada disini?" tanya Devi sembari membelai rambut putrinya. "Ini kan jauh dari rumah. Kamu sama siapa? Sama bapak?" tanya Devi lagi.Silvi mengg

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   6. Mencari Silvi

    Part 6"Silviii ...! Silviiii ...!" teriak Reno memanggil putrinya. Ia berharap Silvi keluar dari persembunyiannya. Sudah hampir jam 9 malam, Silvi belum juga pulang. Reno sudah berkeliling ke gang-gang di desanya, tapi tak menemukan gadis kecil itu dimanapun."Aaaarrrgghh! Kalau Silvi gak ketemu bisa gawat! Devi bisa marah dan menuntutku," gerutu Reno. Ia masih berjalan dalam gelapnya malam, hanya lampu penerang jalan yang menerangi langkahnya.Para anak kecil sudah tak terlihat bermain di jalan lagi. Sepi. "Jangan-jangan Silvi diculik, Ren!" ucapan ibunya tadi membuatnya tak berhenti memikirkan Silvi. Segala kemungkinan bisa terjadi. "Aaarghhh!" teriaknya lagi sembari menendang batu kerikil di hadapannya. "Anak kecil menyusahkan saja!" Reno masih berjalan sembari matanya mencari keberadaan Silvi. Entah kenapa langkah kaki justru membawanya ke rumah Sinta. Tanpa dinyana, Sinta tengah berbincang dengan seorang pria di teras rumahnya. "Sin," sapa Reno, ia sedikit cemburu melihat Si

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   7. Kena Kau, Mas!

    Part 7"Rita, Silvi kenapa bisa ada sama kamu? Aku harus hubungi Mas Reno kalau ternyata anaknya ada sama kamu!" ketus Sinta. Wanita itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi calon suaminya. Sementara Rita dan Silvi saling berpandangan. Jantung Rita berdebar-debar, takut kalau nanti Devi dan Sinta bertemu. Bisa gawat kalau rencana Devi tak bisa berjalan. Dengan mulus."Halo, Mas." Sinta tampak berbicara di telepon, ia berjalan menjauh dari keduanya. "Silvi, jangan bilang kalau kamu kesini sama ibumu juga ya, sayang. Kamu gak usah ngomong apa-apa sama mereka, biar Tante yang jelasin. Kamu mengerti kan?" bisik Rita di telinga Silvi.Gadis kecil itu mengangguk. Rita segera mengeluarkan handphone-nya agar Devi membaca dan lekas bersembunyi.[Dev, kamu sembunyi dulu biar aman. Ada Sinta disini. Masalah Silvi biar aku yang beresin]Sudah sepuluh menit, tapi pesan WhatsAppnya belum dibaca. Devi tengah sibuk memilih barang belanjaannya.[Ok] balas Devi. Ia tak menyangka dalam situasi sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   8. The power of make up

    Part 8Devi dan Rita tengah bersiap-siap, ia memakai kemeja formal. Tangan Devi sudah sibuk menari-nari diatas wajah Rita."Sempurna!" ucap Rita saat melihat hasil riasan sahabatnya itu. "Aku benar-benar seperti orang yang berbeda, amazing tanganmu itu, Dev! Dah macam MUA terkenal aja!""Hahaha bisa aja kamu.""Aku bakal promosi ke orang-orang kalau hasil riasanmu itu, oke banget," ucap Rita lagi sembari mengarahkan handphonenya untuk foto selfie. Kali ini dia menyamarkan penampilannya dengan berhijab."Ternyata aku cantik juga ya pakai jilbab.""Kamu memang cantik, Rita. Hatimu juga baik. Terima kasih karena kamu sudah membantuku.""Tentu saja, kita kan teman."Devi pun tengah melukis wajahnya sendiri, hingga membuat penampilannya berbeda. Ia sengaja menambahkan tanda lahir di bawah matanya sebelah kiri. Hijab pashmina berwarna pink membalut rambutnya, kemeja pink dan blazer warna hitam serta celana bahan warna hitam. Tak lupa sepatu pantofel warna hitam juga. Penampilannya saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   9. Dendam Masa Lalu

    Part 9"Lebih baik kucel jadi pembantu, Pak. Dari pada kinclong tapi jadi benalu." "Tunggu-tunggu, kenapa suaramu mirip Devi ya?" tukas Reno. Lelaki itu berjalan mendekat. Ia melihat perempuan itu dari atas ke bawah."Benar, kamu ini mirip Devi. Postur tubuhmu, suaramu, atau jangan-jangan--""Maaf, Pak. Tolong jangan seperti ini, sikap anda membuat saya tidak nyaman," sahut Devi alias Aura sembari mundur beberapa langkah.Jantungnya berdegup kencang, takut jikalau dirinya ketahuan. Ia sudah menyusun rencana ini dengan matang, dirinya gak mau gagal lagi dan terperdaya oleh lelaki tak berhati ini. Rita pun ikut bingung bagaimana caranya agar Devi tak terpojok. "Maaf Pak, kami permisi dulu ya, pekerjaan kami masih banyak. Harus berkeliling menemui para calon investor yang lain," tukas Rita sembari menarik tangan Devi. Keduanya langsung berlalu masuk ke dalam mobil milik Reyhan.Reno hanya menatapnya tanpa berkedip, ia merasa wanita-wanita tadi seperti tak asing lagi baginya. Tapi siapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   10. Gangguan Saat Malam Pertama

    Part 10"Eh anu Mas, ini---""Ini sudah zaman modern, kenapa paket kemenyan segala?" tanya Reno lagi."Biar aku jelaskan, Mas. Win, tolong bunganya taruh belakang saja ya.""Baik, Mbak."Reno masih ingin mendengar jawaban dari Sinta. "Mas, bunga-bunga itu buat ritualku mandi. Biar tubuhku wangi, jadi saat malam pengantin nanti kamu gak bakalan kecewa," sahut Sinta sembari memainkan netranya genit. Ia membenarkan krah kemeja Reno yang baik-baik saja.Reno tersenyum."Kalau kemenyan, aku gak tau persis mas, itu disuruh sesepuh disini, katanya sih biar gak ada yang ganggu kita saat pernikahan nanti.""Walah, kirain buat apaan. Zaman udah modern begini masih ada begituan.""Ya kita kan gak mungkin ngilangin adat begitu aja."Reno mengangguk, kemudian mencium pipi Sinta. "Ya sudah Sin, aku pulang dulu ya.""Iya, Masku sayang--"Reno pergi meninggalkan rumah Sinta. Wanita itu bisa bernafas lega, hampir saja topengnya terbongkar, beruntung ia bisa memberikan alibi yang pas untuk calon suamin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   11. Shock!

    Part 11"De-devi?" "Iya, ini aku. Kenapa? Kaget ya?""Kok kamu ada disini, Dev? Kapan kamu pulang dari Taiwan? Bukannya semalam kamu telepon dan--" Ucapan Reno mengambang di udara saat melihat mimik wajah Devi. Ia terkesima, lama tak bertemu istrinya itu bertambah cantik. Wajahnya putih bersih dan begitu terawat. Sayangnya kini penampilannya berbeda, ada hijab pashmina yang membalut rambutnya. Bila dipandang sekilas, ia tak nampak seperti Devi yang dulu. Kali ini istrinya itu tampil begitu sempurna. Naluri kelelakiannya seketika muncul. Ia hendak memeluk Devi, tapi Devi menghindar."Jangan peluk aku!" seru Devi."Tapi, kenapa? Aku kan suamimu, Dev. Kita sudah lama gak ketemu. Masa kamu gak kangen?""Kangen?""Ya. Aku aja rindu sekali padamu, Dev.""Oh ya?"Reno mengangguk. Sementara Devi tersenyum masam, ia berjalan mengitari Reno. Tubuh Reno begitu tegang, apalagi dia belum mandi dan masih bertelanjang dada, hanya celana sebatas lutut yang membalut tubuhnya. Ekor matanya yang berge

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   54. END

    Satu tahun kemudian .... Devi bangun lebih awal. Ia bersiap membuatkan sarapan dan susu untuk keponakannya yang masih berusia 4 bulan lebih. Bayi mungil perempuan yang diberi nama Mentari oleh Rita itu beberapa hari terakhir dititipkan dan tinggal bersamanya, karena Rita harus melakukan perjalanan dinas ke luar kota selama beberapa hari. Sebagai single parent dan mengalami ujian yang berat, Rita bekerja keras dengan menjadi wanita karir untuk dia dan juga putrinya. Devi dan Reyhan tak merasa keberatan mengasuh bayi lucu yang sedang aktif-aktifnya itu. Kebersamaan mereka justru lebih berwarna dengan kehadiran Mentari. Hari-hari biasanya pun, ketika Rita kerja, Mentari diasuh oleh baby sitter, tapi hampir setiap hari Devi datang menemui Mentari. Hanya saja pagi ini, Devi merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya. Ada rasa mual yang tak biasa dan lelah yang sangat. Devi mencoba mengabaikannya, tetapi intuisi seorang wanita seringkali lebih tajam daripada yang lain. "Hueeek ... hueee

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   53. Pedih & Sesal

    Reno duduk di kursi plastik biru di ruang tunggu Rumah Sakit Umum, meremas-remas ujung bajunya. Suara mesin ventilator dan dengung alat-alat medis mengiringi kegelisahannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, tapi dia masih setia menemani ibunya yang tengah terbaring di ruang ICU. Di sampingnya, seorang dokter tengah memeriksa laporan medis. Sementara itu, perawat terus mondar-mandir membawa alat dan obat-obatan.“Ibu masih bisa sembuh, kan, Dok?” tanya Reno pelan, suaranya serak menahan kekhawatiran.Dokter menatap Reno dengan tatapan penuh empati. “Kami akan berusaha sebaik mungkin, Pak. Tetapi, kita harus bersiap untuk segala kemungkinan.”Reno hanya mengangguk. Kata-kata dokter itu bagai angin lalu, tidak terlalu ia cerna dengan baik. Pikirannya melayang-layang. "Maafkan aku, Ibu. Sungguh aku anak yang tidak berguna karena tak bisa melindungimu, Bu. Kenapa harus ibu yang menanggung semua ini," bisiknya sambil menggenggam tangan ibunya. Butiran bening sudah menitik di pipinya

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   52. Kecelakaan

    Di sebuah rumah kecil, ibunda Reno duduk di kursi roda di ruang tamu yang redup. Wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca, dan tangannya gemetar. Selembar surat terbuka di pangkuannya, dan isinya membuatnya tak percaya pada apa yang baru saja dia baca."Bagaimana mungkin?" gumamnya, suaranya hampir tidak terdengar di antara keheningan ruangan. Dia mengenang saat-saat indah bersama putrinya, Ristha, yang selalu menjadi anak kebanggaannya.Kenangan masa lalu membawanya pada waktu-waktu ketika Ristha masih kecil, ketika dia memeluknya erat-erat setiap kali dia pulang dari sekolah. Dia selalu bercerita tentang impian masa depannya, tentang bagaimana dia ingin menjadi seseorang yang sukses, memberi kebahagiaan pada ibunya.Namun, kini, semua itu terasa seperti mimpi buruk. Surat di pangkuannya memberitahu bahwa Ristha telah ditangkap karena kasus penipuan. Ibu merasa seolah-olah dunianya runtuh seketika.Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan yang tak terjawab. Apakah dia tidak mendidik Rist

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   51. Cukup Sampai Disini

    Sore harinya, setelah pemeriksaan lengkap, akhirnya, Rita diperbolehkan pulang oleh dokter dan beristirahat di rumah. Reyhan datang menjemputnya. "Bagaimana kalau pulang ke rumah kami saja?" usul lelaki itu.Rita menggeleng pelan. "Aku ingin istirahat di rumah saja.""Bener kamu gak apa-apa ketemu laki-laki sialan itu?""Aku gak apa-apa, Mas."Reyhan menghela napas. "Ya sudah, kalau itu keinginanmu, tapi kamu harus istirahat yang cukup ya. Jangan diporsir, kamu kan masih dalam tahap pemulihan."Rita mengangguk pasrah.Mobil keluar dari lingkungan rumah sakit, dan pulang menuju rumah. Satu jam lebih waktu yang ditempuh untuk bisa sampai di rumah. Sepanjang jalan, Rita terdiam. Sesekali hanya melihat pemandangan dari jendela mobil. Semangat Rita segera terhenti ketika dia memasuki rumahnya yang sunyi. Suasana yang biasanya hangat dan penuh cinta sekarang terasa dingin dan hampa. ***

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   50. Digrebek Polisi

    "Apa kalian yakin orangnya ada di dalam?""Iya, kami yakin, Pak. Dia gak mugkin kabur lewat belakang, Gak ada akses, pasti sekarang lagi sembunyi."Berkali-kali mereka mencoba bernegoisasi, tapi ternyata tak ada tanggapan apapun dari dalam.***Sementara itu ...Mendengar keributan di luar, Ristha terbangun. Ia mengerjapkan matanya pelan. "Ada apaan sih, ribut banget di luar, ganggu orang tidur aja!" gerutunya lirih. Ya, akibat stress sepanjang malam, dia bahkan telat bangun tidur. Wajahnya agak pucat dan matanya penuh kegelisahan. Entah kenapa, baru saja Ristha bangun dari tidurnya, namun ketegangan merasuk ke dalam setiap selnya. Dia tahu, mulai hari ini adalah hari yang takkan terlupakan baginya. Jordan pergi tanpa mau memberinya kabar lagi. Dan juga masalah lain ya ...."Heeeii buka pintunya dasar penipuuuu!!" teriak seseorang dari luar membuat Ristha berjingkat. Jantungnya berdegup lebih kencang.Ia bangki

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   49. Sesal & Frustasi

    Jordan mencoba memegang tangan Rita, tapi Rita menariknya kembali. Dia merasa seperti dunianya hancur berkeping-keping. Selama ini, dia telah memberikan segalanya untuk rumah tangganya, namun sekarang semuanya terasa sia-sia."Mohon Maafkan aku, Rita. Aku tahu aku tidak bisa menghapus kesalahan yang sudah kulakukan, tapi aku ingin memperbaikinya. Aku akan melakukan apa pun untuk memperbaiki hubungan kita," ucap Jordan."Aku ingin bertaubat, Rita. tolong berikan kesempatan untukku. Kau mau kan maafin aku? Aku janji akan mengakhiri semuanya."Rita masih terdiam, sungguh, dia memang terlanjur shock dengan apa yang terjadi dalam hidupnya saat ini. Dia merasa terjebak dalam keputusasaan, tidak tahu harus bagaimana lagi melanjutkan hidupnya. Di saat dia menemukan jodoh di usia yang cukup matang, tapi kenapa jodoh yang dikirimkan padanya justru orang seperti Jordan, orang yang punya hubungan spesial dengan gadis muda sebelumnya. "Maafkan aku,

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   48. Shock

    Rita dan Devi ternganga mendengar pengakuan Ristha. Mereka benar-benar tak percaya."Meskipun hati aku sakit, ditinggal nikah sama pangeranku, tapi aku rela diduakan. Aku gak mau putus dari Mas Jordan, karena-----""Kalian benar-benar tak punya hati!" pekik Rita sambil tergugu. "Yang gak punya hati itu, Mbak! Mbak lah yang merebut Mas Jordan dariku! Kami berhubungan sejak lama, sebelum Mas Jordan kenal dengan Mbak Rita!" teriak Ristha tak mau kalah."RISTHA, DIAMLAH!" Jordan berteriak seketika membuat nyali Ristha menciut. Matanya mendadak berkaca-kaca."Mas, aku mengatakan hal yang sebenarnya. Kita, kita--""Aku tahu, kamu memang datang lebih dulu. Tapi istriku sekarang adalah Rita. Terlebih sekarang, sudah ada buah cintaku dengannya. Dia sedang hamil."Ristha shock mendengar penuturan Jordan, ia bahkan tak pernah menyangka kalau hal ini terjadi. "Apa? Mbak Rita hamil?""Ya, dan aku gak mungkin menin

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   47. Debat panjang

    [Maksudnya gimana, Mas][Nanti kau temani dia datang ke lokasiku saat ini][Kamu di mana, Mas?][Akan kukirim alamatnya menyusul. Aku akan telpon Rita dulu][Ya, baiklah.]Benar saja, usai bertukar pesan dengan sang istri. Reyhan langsung menelepon ke nomor adiknya.Dering ponsel membuat Rita terhenyak. Ia tersenyum tipis melihat nama yang tertera di ponsel."Hallo Mas Reyhan, ada apa? Tenang saja, kakak ipar aman di sini!" seru Rita menggodanya membuat Devi tersenyum."Iya, aku tahu," jawab Reyhan singkat."Terus?""Dek, kamu bisa gak datang ke sini? Minta Mbak Devimu buat nemenin.""Kemana, Mas? Emang ada masalah apa?""Datang saja ya, Dek. Aku gak bisa menjelaskannya di telepon.""Ya, baiklah.""Aku akan share lokasinya ya di WA.""Baik, Mas.""Ya udah nanti hati-hati di jalan.''Panggilan itupun terputus. "Mbak, apa mb

  • KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW   46. Tak Ada Ampun

    Seketika wajahnya shock dan menegang saat tau di hadapannya adalah .... "Ma, Mas Reyhan? Mas Reyhan kenapa bisa ada di sini?""Kenapa? Kaget ya?"Reyhan tersenyum sinis melihat kegugupan di wajah adik iparnya itu. Apalagi saat melihat ada seorang perempuan di balik selimut. Tanpa basa-basi Reyhan langsung memukul lelaki itu.Buuughht!! Suara pukulan Reyhan membuat Ristha menjerit."Dasar laki-laki brengs*k! jadi ini yang kau lakukan di belakang adikku hah?!""Mas, biarkan aku menjelaskannya dulu!""Jelaskan jelaskan apa, brengs*k! Semua yang kulihat sudah jelas!! Kau tega melakukan ini pada adikku!!"Buuughhtt!! Bugghhtt!! Pukulan-pukulan itu ia layangkan kembali di perut Jordan membuat lelaki itu terhuyung.Jordan berusaha bangkit, sedangkan Ristha yang ada di balik selimut segera membalut tubuhnya dengan selimut itu dan memungut bajunya yang tadi sempat dilepas, lalu berlari ke kamar mandi dan mengun

DMCA.com Protection Status