Share

Pemutusan Kontrak Katering

Terdengar suara mobil memasuki halaman.

"Assalamualaikum. Umiii." Suara Dipta riang berteriak. Anak laki-laki berusia empat tahun itu baru saja pulang dari jalan-jalan dengan ayahnya, Dimas.

"Waalaikumussalam." Mereka menjawab berbarengan.

"Intinya begini. Kalian berempat, kalau ada keinginan untuk pulang kampung atau mau mencoba kerja di tempat lain, jangan sungkan untuk bicara ke Mbak."

Ke empat gadis itu mengangguk bersamaan.

"Mbak ke depan dulu ya." Pamit Hanin sambil merapikan gamis dan jilbabnya.

"Umiiiii." Dipta mengulurkan tangan begitu melihat Hanin datang. Minta digendong.

"Jalan kemana saja tadi anak umi?" tanya Hanin sambil menghujani wajah anak itu dengan ciuman. Membuatnya tertawa kegelian.

"Keliling-keliling kota sama abi dan Kak Rindu." Ceritanya riang.

Hanin mengangguk. Ini jadwal kunjungan rutin Dimas. Sudah selama empat tahun ini mantan suaminya itu datang setiap jum'at sore. Karena memang di kantor Dimas, setiap hari itu hanya bekerja sampai waktu shalat jum'at.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mama Nuurr
kok koinnya mahal tp partnya pendek
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
terbalik justru Hanin tmbh besar cetering nya .kmu juga asal menyesal klo kmu akan d pecat dr kantor itu atau akan d turun kn jabatan nya hukum karma berlaku sita .jangan sombong manusia jahat sepeti iblis betina ...
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
manusia berhati ibliss.... pongah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status