Share

Hutang Nyawa

"Kesalahan terbesarmu adalah hadir dalam kehidupan Dimas." Sita berkata dingin.

"Apa aku bisa melawan takdir?"

Sita menatap Hanin bingung.

"Pertemuanku dengan Mas Dimas sudah ditulis dalam Lauhul Mahfudz. Semua yang terjadi sudah atas ketetapan Ilahi, Ta."

Sita mendengus.

"Kalau tahu akhirnya akan seperti ini, tentu aku akan menolak sedari awal saat Mas Dimas mengajukan pinangan. Apa kau pikir sebuah kebanggaan bagiku ditinggalkan dalam keadaan hamil besar?" Mata Hanin mengembun. Setiap mengingat hal itu, rasa sakit di hatinya masih tetap sama.

"Sudahlah, Ta. Mari kita berdamai. Aku sudah berusaha menghadirkan ikhlas di hatiku atas semua luka yang kalian hujamkan. Bertahun-tahun aku berusaha mengobati luka sendiri. Sampai akhirnya kesadaran itu datang menghampiri. Tidak ada untungnya hidup dalam dendam. Aku hanya ingin kita semua pada akhirnya bisa hidup tentram." Hanin menghapus ujung matanya yang basah.

Hening.

Hanya terdengar suara bunyi mesin pendingin ruangan dan sesekali isak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
oh Sita kmu masi g bersyukur bisa hidup kembali dn juga klo bukan karena Hanin kmu dh kaku jasad mu masi kurang karma juga nanti bisa lebih dr itu klo kmu g bertobat .dn masi dendam ..Alhamdulillah Hanin berjodoh sama Hadiyan ..
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
Hai Dimas , menyesal kan kamu dasar orang yang tak bersyukur punya istri shaleha malah kamu sia siakan dn kami pungut sampah yang di daur ulang?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status