Share

Pamit Pada Hanin

"Loh? Mas?" Hanin yang baru saja akan pulang dari resto terkejut melihat kehadiran Dimas.

Setiap pagi, dari jam delapan Hanin sudah sampai di resto. Memantau persiapan bahan dan bumbu masakan hari itu. Walaupun sudah ada koki khusus, Hanin selalu membuat dan meracikkan bumbu-bumbu, sehingga koki hanya tinggal memasukkannya sesuai takaran.

"Mau pulang?" Dimas mengerutkan kening melihat Hanin keluar dari resto membawa tas. Lelaki itu bergegas melirik jam tangannya.

"Iya. Aku harus menjaga warung, Mas. Di resto hanya sampai jam sepuluh, membantu persiapan bahan masakan saja. Nanti sebentar lagi Mas Hadyan datang menggantikan aku memastikan resto berjalan sesuai operasionalnya." Hanin tersenyum.

"Mas tidak kerja?"

"Cuti, Nin."

Hanin mengangguk. Sedikit bingung harus pamit atau bertanya ada perlu apa pada Dimas. Dia takut dikira ke GR an, siapa tahu mantan suaminya itu ternyata mau makan di sana, bukan mau menemuinya.

"Emm, naik apa tadi ke sini, Nin?" Dimas kembali bersuara setelah ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status