Share

Kursi 13 Tahun yang Lalu

"Ya kalau ada jodohnya kenapa tidak, Bu. Selama ini Hanin ragu untuk memulai karena khawatir Dipta bingung dengan kehadiran ayah kandung dan ayah sambungnya nanti."

"Aamiin. Kau akan mendapatkan jodoh yang baik, Nin. Obat dari rasa sakit atas kehilangan adalah membiarkan yang baru mengisi ruang kosong itu." Mbok Ti tersenyum lembut.

Hanin mengangguk. Dia sangat paham maksud dari ucapan ibunya.

Sementara di bagian bumi yang lain. Dimas baru saja sampai di rumah Bu Rita. Wanita yang sudah menjelang usia senja itu langsung berlari melihat mobil Dimas memasuki pekarangan rumahnya. Dia memang menunggu kedatangan Dimas.

"Ibu tidak bisa menemukannya dimana-mana. Ibu bahkan sudah keliling komplek perumahan dua kali." Bu Rita langsung menjelaskan begitu Dimas keluar dari mobil.

"Ibu takut Sita kabur, Dim. Tas tangan yang biasa dia gunakan ke kantor hilang satu. Jangan-jangan dia pergi menggunakan taksi."

Dimas menggigit bibir. Kepalanya terasa pening. Lelaki itu terlihat berpikir.

Secara tiba-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu baru sedikit peringatan masalalu yg jahat sama orang2 hukum tabur tuai masi berlaku mangka nya Dimas ajak Sita bertobat mungkin saja bisa sadar ..dn kmu Hanin mudah2 secepet nya berjodoh dgn Hadyan atau laki2 yg baik hati ...
goodnovel comment avatar
Ririririn Paras
hukum tabur tuai masih berlaku, hikmahnya dari novel ini yg aku ambil Banyak banget terutama jangan pernah memandang rendah seseorang karena kita tidak tau apa yg akan terjadi di kemudian hari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status