Beranda / Romansa / Jodoh Tenggat Waktu / 22). Perhatian Ambigu

Share

22). Perhatian Ambigu

"Kita cuma saling membutuhkan di atas ranjang. Udah itu aja. Jadi berhenti baikin aku dan ikut campur ke masalahku! Seengaknya kalau udah punya anak nanti, kita udah terbebas dari pemikiran negatif orang-orang. Itu aja Bim. Terserah mau pisah atau bagaimana setelah punya anak nanti."

"Apa aku mengatakan pernikahan ini cuma untuk kebutuhan di atas ranjang?"

"Enggak, tapi aku iya!!!" jawab Aluna dengan percaya diri. "Satu-satunya alasanku terima lamaran kamu itu cuma buat dapat keturunan. Itu kan yang kamu tekankan waktu lamar aku? Deadline rahim! Waktuku tinggal 2 tahun untuk ada di fase optimal mengandung dan melahirkan, jadi pernikahan normal menurutku cuma itu Bim. Tolong hargai!"

Bima tak berkutik ketika Aluna menyudahi pembicaraan 'adu urat' itu dengan meninggalkannya. Terpincang-pincang, Aluna meraih ponselnya dan berjalan menuju charger-an di ruang kerja.

Ya, alih-alih menuju laci berisi banyak stop kontak di nakas kamar, Aluna malah menyiksa diri dengan menuruni tangga.

Alasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status