Share

64). Kacau

"Kapan aku bilang begitu?" tanya Bima ketika Aluna menyindirnya soal suami tanpa perasaan. Nada suara Abimanyu Basudewa yang mendesis adalah pertanda, lelaki itu tidak sepenuhnya ingat soal kalimat lamarannya yang menyakitkan.

"Waktu melamarku, kamu bilang bisa menghamiliku tanpa perasaan ..." jawab Aluna mengatakannya secara gamblang.

Otak Bima tampaknya sedang mencerna, kening lelaki itu mengernyit. Lalu ketika hasilnya telah terproses, Abimanyu Basudewa termenung.

"Al ...." lirihnya memanggil.

Aluna menyeringai.

"Semua kemarahan kamu di jalan tadi ... terlalu berlebihan Bim. Kamu keterlaluan karena hampir mencelakakan kita bertiga ...." maki Aluna.

Bima mengerjap nanar mendengar kata 'bertiga'.

"Kamu harus malu marah-marah hanya karena telat dikasih tahu soal kehamilanku Bim, karena sebenarnya sejak awal, kamu udah ngomong ... hamilku itu bukan sesuatu yang bisa kita selebrasikan seperti pasutri pada umumnya!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
bima tiďur di kuburan sandra...
goodnovel comment avatar
Silvi Anita
akhirnya aluna menumpahkan rasa hatinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status