Share

Puas

Bram terlihat panik, tak menyangka proyek besar yang sudah digaungkan gagal, sementara Ferdi terlihat santai dan terus tersenyum. Naima tak kalah bahagia, puas banget melihat Bram yang galau. 

"Kenapa Lis?" Ferdi mulai bertanya.

"Ini lho Fer, kok bisa proyek milyaran gagal."

"Kok bisa?" Ferdi terlihat semakin santai.

"Gak tau, benar-benar gak bisa diandalkan Mas Bram ini, kemarin bilangnya sudah oke, ternyata gagal total." Lisa memang pembisnis handal, ucapannya benar-benar menggelegar, Bram dibuat mati kutu!

"Tenangkan dirimu Lis, kamu lagi hamil lho." Ferdi masih tetap santai.

"Gak bisa tenang kalau begini, kerjaannya benar-benar tidak becus." Oala, mantap banget Lisa, si Bram memang tidak becus!

Bram terlihat sangat panik, ternyata dia benar-benar takluk dengan istrinya. Naima sangat puas melihat Bram yang mati kutu. Laki-laki kayak Bram gak perlu capek-capek membuatnya hancur, karena ternyata dia berada di bawah ketiak istrinya.

"Fer, kami pamit pulang ya, lain kali kami balik ke sini lagi. Gara-gara Mas Bram moodku hilang, benar-benar tidak bisa diandalkan." Lisa terlihat sinis dan takut juga dilihat kalau marah.

"Oke Lis, kabari saja."

Bram terlihat menunduk, tapi tatapan dendamnya terlihat sekali, seperti ingin membalas Naima. Ferdi menyadari dan terus merangkul istrinya. Benar-benar bikin hati si Bram makin panas, emang enak dikerjain!

Kapok Lo Bram!

***

Hari ini rencananya Naima dan Ferdi akan bulan madu,. Diam-diam Papanya menyiapkan voucher liburan ke hotel selama dua hari. 

"Fer, jagain menantu Papa, jangan sampai lecet sedikitpun." Naima dibuat senyum-senyum sendiri, Papanya memang asli romantis gak kayak anaknya.

"Asiyap Bos, mantu Papa yang manis ini dipastikan makin glowing pas pulang." Oala, pakai Adegan cubit pipi, ya sallam, si Abang ini benar-benar menghayati banget aktingnya!

Naima dan Ferdi berkemas-kemas untuk berangkat ke hotel, akhirnya Naima bisa lepas dari aktingnya. Ternyata akting itu melelahkan banget gaes, narasinya benar-benar harus pas dengan lawan main. Hahaha ... Entah mengapa Naima dibuat senyum-senyum sendiri, tidak menyangka Bos tekotek-kotek aktingnya sangat jago.

Selama di mobil, mereka hanya diam, Naima sibuk dengan ponselnya, Ferdi pun sibuk dengan gadgetnya sepertinya dia mengecek beberapa pekerjaan yang terlewatkan, Kang Mamang supir keluarga Ferdi berkali-kali berdehem, mungkin tidak menyangka pengantin baru diem-dieman.

"Kenapa Kang?" Naima bertanya ke Kang Mamang.

"Gak apa-apa, Non."

"Gak usah mikir apa-apa Kang, kami ini sedang menghayati bagaimana mesranya kami di hotel nanti." Ya ampun, si Abang, selain pinter akting, pinter juga baca pikiran orang.

Hahaha ... kang Mamang tidak bisa menahan tawa.

****

Sesampai di hotel Ferdi terlihat sibuk sekali, dia memang bertanggung jawab dan memang sudah terbiasa menginap di hotel. Kelihatannya dia sangat hafal dengan hotel ini, sesekali dia memandang Naima, tapi seperti biasa dia masih cuek kalau di luar, reputasinya benar-benar dijaga. Entah mengapa Naima merasa seperti ada desiran di hati. 

Naima masih setia menunggu, Ferdi masih sibuk, sepertinya bertemu dengan rekan kerjanya. Naima dibuat gelisah, sedikit kecewa karena Ferdi terlalu sibuk dengan dirinya, mengabaikan Naima yang setia menunggu. Berkali-kali Naima menahan nafas menunggu Ferdi yang tak kunjung selesai membuatnya benar-benar merasa diabaikan.

"Hai, kok sendiri aja Nona Manis."

Tiba-tiba Naima dihampiri cowok tak dikenal, gayanya cool dan sepertinya wajahnya tak asing.

Naima tetap diam, walau bagaimanapun dia sekarang sudah memiliki suami jadi tetap harus jaga jarak.

"Boleh kenalan denganmu?" Sepertinya dia masih penasaran.

"Aku Rico." Dia masih tetap memaksa untuk kenalan, Naima tetap diam tak bergeming sedikitpun di tempat duduknya.

"Kok diam saja."

"Jangan dekati Istriku, Mas!" Tiba-tiba bos tekotek-kotek datang, mau tak hih saja dia ini. Giliran istrinya didekati yang bening-bening, dia cemburu!

"Saya Ferdi Sanjaya, pemilik hotel ini." Wow, jadi hotel ini milik Abang to!

"Maaf membuatmu menunggu, ada klien yang menyapaku tadi."

Apaan coba adegan memeluk di depan banyak orang.

***

Sesampai di kamar, seperti biasa Ferdi bereaksi.

"Lain kali jangan duduk sendiri, dikira jomblo kan, sama orang!" Apaan Abang ini, kan dia yang minta, tadi. Katanya, 'jangan ke mana-mana, tunggu di sini!'

"Hooh." Lebih baik lawan dengan diam, daripada berdebat dengannya.

"Ayo kita sholat Ashar, udah telat nih." Rajin emang Abang kalau masalah ibadah, nilai plus pokoknya untuk Abang.

Selesai sholat berjamaah, Ferdi tiba-tiba mengajak Naima untuk duduk berdua.

"Kita buat permainan, yuk!"

"Permainan apaan, Bosku!"

"Permainan lempar uang logam, siapa yang keluar pilihannya, pilih angka atau gambar, kalau pilihannya yang jatuh berarti boleh minta permohonan."

"Oh, siyaap!" Naima yang lebih bersemangat.

"Pilih apa? Angka atau gambar?"

"Pilih angka dong," jawab Naima.

"Oke, berarti aku gambar ya!"

"Kita hitung sama-sama, 1, 2,3!"

Ferdi mulai melempar uang logam ditangannya dan taraaaaa ....

Ternyata yang keluar ....

"ANGKA"

Horeee ...!

Naima bersorak bahagia, tandanya dia yang menang. 

"Ayo sebutkan permintaanmu, Nona."

Naima mulai berfikir.

"Gini ya Bosku paling tampan, aku maunya kita bulan madu kayak adegan drama Korea 'FULL HOUSE' itu."

"Apaan itu?"

"Kita tu adegannya kayak drama Korea itu, ada naik sepedanya bosku, pokoknya Naima Ningrum jadi ratu sehari!"

Ferdi melongo kaget, maklum dia kan gak tahu drama Korea, waktunya habis untuk kerja. Naima, Naima, ada saja idenya.

"Gimana?"

"Oke, siapa takut! Kita mulai kapan?" Wow diluar dugaan bos tekotek-kotek koneknya memang luar biasa.

"Sekarang, lah, Bang."

Ferdi akhirnya sepakat untuk memulai permintaan Naima naik sepeda seperti adegan Full house. Ferdi sampai membuka YouTube berkali-kali, sesekali dia tersenyum, mungkin merasa lucu dengan tingkah Naima yang diam-diam sangat unik. Untung saja hotel yang mereka tempati memang tersedia untuk bersepeda sesuai keinginan pengunjung hotel, ada tambahan paket romantis di hotel ini. Sepertinya hotel ini dikemas untuk pasangan pengantin baru yang ingin bulan madu, disamping view yang luar biasa terdapat juga suasana pantai yang sangat menyegarkan.

Ketika menuju ke tempat  bersepeda, seorang gadis menghampiri Naima dan Ferdi, gadis cantik, kalangan berkelas seperti layaknya sosialita.

"Hi, Fer!" Dia mengulurkan tangan dan Ferdi terkejut melihat gadis didepannya.

"Rossa!"

Apa? Rosa? Apa dia mantannya Ferdi?

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Naomi Rambu Ngana
bagus dan mau membaca cerita selanjutnya
goodnovel comment avatar
asep abdulah
buka dong koinnya
goodnovel comment avatar
Azzahra
next kilaaat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status