Aku Bukan Sampah

Aku Bukan Sampah

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Oleh:  Zukma_ArtajayaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
13 Peringkat. 13 Ulasan-ulasan
77Bab
16.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Hai,,, Sebut saja aku Yoga. Namaku Yoga Atma. Seorang mahasiswa bandung. Kehidupanku sangat sulit. Diremehkan, dihina, dicaci maki sudah seperti makananku setiap hari. Tapi tunggu dulu, itu adalah kehidupan masa laluku. Mereka yang belum tahu kebenaranku. Sekarang! Yoga sudah berbeda dengan Yoga yang dulu. Dan siapa yang berani mengganggu kehidupanku dan sahabat-sahabatku. Jangan harap bisa tenang hidup di dunia ini!

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

Kring....kring.... terdengar suara jam weaker kuno berbunyi menandakan hari sudah pagi. waktu itu sudah menunjukkan pukul 06.00. Saat itu sosok pemuda tampan terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus karena ada jadwal perkuliahan. Ya...pemuda itu adalah Yoga. seorang mahasiswa di universitas ternama di kota Bandung. Ya....Yoga kuliah di Universitas Cahaya Bangsa. Dia seorang mahasiswa yang ulet dan juga pandai. Meskipun keadaannya sangat kekurangan. Dengan sigap dia beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk membersihkan diri karena hari ini ada jadwal perkuliahan.

Selesai mempersiapkan dirinya. Dia mengendarai sepeda listrik ke kampusnya. melaju dengan kencang dijalan raya dengan cepat. Sesampainya dikampus dia meletakkan sepeda listriknya di parkiran. tetapi tiba-tiba ada yang mengejutkannya.

" Minggir...." bentak seorang gadis di belakang Yoga.

Yoga pun menoleh untuk melihat siapa yang membentaknya pagi-pagi ini. Tampak sosok gadis yang cantik dan anggun berada di sebuah mobil Daihatsu Sirion yang berhenti dibelakang Yoga dengan ekspresi marah seperti ingin menerkam sesuatu yang menjijikan.

" Ada apa?" Kata Yoga sambil menatap gadis itu.

Gadis itu mendengus " Sepeda listrik konyolmu itu tidak pantas diparkirkan disini! disini tempat parkir mobil-mobil mewah! sepedamu itu hanya mengotori tempat ini!...

Yoga menatap dingin gadis itu " Bukankah ini tempat umum! kenapa aku tidak boleh parkir disini".

" Pokoknya minggir!!! Mobilku mau parkir! kalau tidak akan aku tabrak sepedamu itu!

" Aliceee " terdengar suara memanggil dari gerbang kampus.

" Aduuuhh...Alice, kenapa pagi-pagi kau sudah cemberut begitu".

Alice dengan cepat menjawab " lihatlah Yul...ada orang menjijikan yang ingin menempati tempat parkirku".

" Hei... ini tempat umum! siapapun berhak parkir disini!" Teriak Yoga yang semakin kesal.

Yuli melihat Yoga dengan acuh. Dia membentak " Dasar orang miskin ga tau diri!!! pergi sana!! mukamu itu buat aku muntah!!

Yoga terkejut...tetapi Yoga sadar. Dia memang orang miskin dan kebanyakan orang selalu merendahkan dirinya. Dia tidak mau berdebat lagi. " Baiklah".

" Baguss...jangan membuat kami merasa mual" Timpal Alice dingin.

Yoga pun menuntun sepedanya menjauh dari kedua gadis itu. ...

Setengah jam kemudian Yoga berjalan di koridor kampus. Hingga dari kejauhan ada seseorang yang memanggilnya. " Yogaaa...kemari sebentar".

Yogapun menoleh dan mendapati sosok wanita berkaca mata yang memanggil dirinya. Diapu bergegas menghampiri wanita tersebut.

" Selamat pagi bu Karina...ibu memanggil saya?....sapa Yoga kepada wanita itu yang tidak lain adalah dosen wali Yoga.

" Ya yoga...ada informasi yang harus ibu sampaikan kepada kamu" Jawab bu Karina.

" Apa bu? " Yoga penasaran sekali....bu Karina menunduk seperti terjadi masalah " Dekan memanggilmu...kamu diminta ke kantor dekan sekarang".

Yoga sangat terkejut mendengarnya. "Ada apa ini?" batin Yoga. Yoga sudah bisa menebak masalah yang akan dibahas dekan. Yoga hanya bisa mengangguk pasrah " baik bu". Yoga kemudian berjalan menyusuri koridor menuju ruang Dekan. Dia berjalan sambil melamun sehingga banyak mahasiswa dan mahasiswi memperhatikannya tanpa dia sadari. Tiba-tiba terdengar sebuah panggilan dari arah belakangnya yang membuat Yoga terkejut. "Yoga..." suara seorang gadis yang sangat cantik dan anggun sedari tadi sudah berada dibelakang Yoga tanpa dia sadari. Yoga langsung menoleh dan menatap gadis itu kemudian memaksa diri untuk tersenyum "Hmmm...Oh Annet?".

" Dari tadi aku lihat kamu jalan sambil melamun, sampai-sampai tidak tahu aku ada dibelakangmu...haha memangnya apa yang kamu lamunin? apa kamu sedang jatuh cinta?" Annet terkekeh melihat wajah panik Yoga. Annet adalah ketua kelas dan sekaligus teman sekelas Yoga. Tidak peduli semua teman sekelasnya merendahkan Yoga tetapi Annet selalu baik padanya.

" Ah tidak kok..." Yoga segera menepis dugaan Annet. Annet mengerutkan keningnya bingung " lalu kenapa?". Yoga menghela nafas " Tidak apa-apa...hanya dipanggil keruang dekan".

Annet terkejut dan tidak bisa menahan untuk bertanya lagi " Kenapa kamu dipanggil ke ruang dekan?''. Yoga menunduk pelan, wajahnya memerah "aku tidak tahu".

" Berdoa saja mudah-mudahan kau semakin cepat dikeluarkan dari kampus ini!" seseorang berkata dari kejauhan dan membuyarkan mereka berdua. Sontak Yoga dan Annet menoleh ke arah sumber suara tersebut. Melihat gadis yang sedang memandang dingin kepada Yoga, Annet mengerutkan alisnya "Michelle...apa maksud kamu? dan kenapa kamu berharap Yoga di keluarkan". 

Michelle menatap tajam kearah Yoga " Ya iyalah aku sangat berharap dia segera dikeluarkan! kampus kita ini kampus elit! dia ga pantas kuliah disini!" kemudian dia mengucapkan kalimat pelan " kamu.....hanya kotoran yang harus dibersihkan!".

Annet tidak tahan pada makian Michelle. Terlebih lagi dia tidak tega kepada Yoga " Michelle...Jaga bicaramu!" Annet mendengus kesal. Michelle adalah sahabatnya tetapi dia juga tidak mau Michelle merendahkan Yoga. " Annet....untuk apa sih kamu selalu baikin pada orang ini. Justru aku sedang melindungimu agar tidak tertular dengan virus kotor yang dibawa olehnya" Michelle menjawab ketus sambil menunjuk ke arah Yoga dengan tatapan sinis. Kemudian berbalik meraih tangan Annet dan membawanya pergi dari hadapan Yoga. Annet tidak kuasa, dia kemudian mengikuti Michelle sambil menoleh ke arah Yoga. Yoga hanya berdiri terpaku. Timbul pikiran terbesit dalam otak Yoga " apakah aku akan benar-benar dikeluarkan?".

Yoga tidak berani memikirkannya. Dia kemudian berbalik berjalan menyelusuri koridor kampus menuju ke ruang dekan yang berada di ujung koridor. Semua orang melihatnya sinis tetapi Yoga hanya bersikap cuek. Dia sadar dirinya memang orang yang sangat miskin. Kebanyakan Mahasiswa dan Mahasiswi dikampus itu berasal dari anak orang-orang terpandang. ada yang anak pejabat dan ada juga anak orang kaya raya. sedangkan dia bukanlah siapa-siapa.

Yoga terus berjalan tanpa menghiraukan gadis-gadis mahasiswi di sepanjang koridor yang berbisik-bisik mengenai dirinya. bahkan ada yang mengatakan aga keras kepada temannya "Sayangnya...tampan tapi miskin...apa yang bisa didaoat kalau cuma modal tampang doang" Gadis yang disebelahnya pun menganggukan. Yoga tetap cuek dan terus berjalan. Sampailah Yoga di ujung koridor tempat ruangan yang dia tuju. Terdapat pintu mewah terbuat dari kayu jati yang besar didepan. Lengkap dengan ukiran khas dari Jepara. Timbul rasa bimbang Yoga bercampur dengan rasa takut memasuki ruangan tersebut. Dia hanya berdiri di depan pintu itu. Seseorang menepuk pundaknya dari belakang dan berkata " Yakinlah...semua pasti ada jalan keluar. Jangan pesimis ya Yoga". Yoga berbalik dan memandang seseorang yang dihadapannya saat ini. Ternyata yang berdiri di depannya adalah dosen walinya yang sering dipanggil dengan bu Karina oleh mahasiswa dan mahasiswi dikampus ini. Ya...namanya adalah karina hasyim salah satu dosen muda nan cantik di Universitas Cahaya Bangsa. Dia memiliki temperamen yang sangat halus dan baik hati. Sehingga banyak yang mengidolakannya. Terutama dikalangan para mahasiswa.

" Baik bu..." Yoga menganggukkan kepalanya dan bu Karina tersenyum lalu membalikkan badannya meninggalkan Yoga. Yoga akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu besar tersebut " Tok....Tok...Tok....".

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
zukma artajaya
bagus ceritanya
2023-08-27 14:31:20
0
user avatar
Mas Widodo Aj
update nya kak???udah lama menunggu
2021-10-14 17:17:38
0
user avatar
Jordy -
mantap wetenang
2021-10-13 17:37:46
0
user avatar
Afmal
2 minggu lebih ngak ada update nih crita
2021-10-06 21:35:48
0
user avatar
Rafi
lanjutkan min
2021-09-17 21:59:45
0
user avatar
Meng
gila lama bner rilis lanjutannya
2021-07-24 23:18:35
0
user avatar
La Baneamata
halam nya woy jangan lemah
2021-07-18 17:39:32
1
user avatar
Rudi Samanhudi
lanjuuuut thor
2021-07-17 04:11:35
1
user avatar
Ila Ramlan
Kapan ready lanjutannya
2021-07-16 14:23:40
1
user avatar
Rudi Samanhudi
lanjut thor...
2021-07-10 04:44:38
0
default avatar
qsaid7025
kapan lagi update nya
2021-07-09 11:58:31
0
user avatar
Ila Ramlan
belum tuntas jdi belum bisa
2021-07-11 21:06:13
0
user avatar
Jang Heng
??????????
2021-07-08 16:15:23
0
77 Bab
BAB 1
Kring....kring.... terdengar suara jam weaker kuno berbunyi menandakan hari sudah pagi. waktu itu sudah menunjukkan pukul 06.00. Saat itu sosok pemuda tampan terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus karena ada jadwal perkuliahan. Ya...pemuda itu adalah Yoga. seorang mahasiswa di universitas ternama di kota Bandung. Ya....Yoga kuliah di Universitas Cahaya Bangsa. Dia seorang mahasiswa yang ulet dan juga pandai. Meskipun keadaannya sangat kekurangan. Dengan sigap dia beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk membersihkan diri karena hari ini ada jadwal perkuliahan.Selesai mempersiapkan dirinya. Dia mengendarai sepeda listrik ke kampusnya. melaju dengan kencang dijalan raya dengan cepat. Sesampainya dikampus dia meletakkan sepeda listriknya di parkiran. tetapi tiba-tiba ada yang mengejutkannya." Minggir...." bentak seorang gadis di belakang Yoga.Yoga pun menoleh untuk melihat siapa yang membentaknya pagi-pagi ini. Tampak sosok gadis yang cantik d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-06
Baca selengkapnya
BAB 2
"tok...tok...tok" suara ketukan pintu berbunyi nyaring. " Masuk" terdengar suara menyahut dari dalam ruangan itu.Yoga membuka pintu tersebut dengan hati-hati. Tampak diujung ruangan terlihat oleh Yoga seorang laki-laki paruh baya berkharisma kuat yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan tegap.Yoga menundukkan kepalanya sopan " Permisi pak Nelson...bapak mencari saya?"" Oh Yoga...masuklah...duduk".Yoga pun langsung bergegas maju dan duduk di depan laki-laki yang dipanggil pak Nelson itu yang tak lain merupakan dekan fakultas ilmu sosial jurusan administrasi negara. Jurusan yang Yoga ambil di universitas tersebut." Yoga...kamu tahu kenapa aku panggil kesini?" tanya pak Nelson dengan dingin. Yoga merasa sangat tertekan dan semakin merunduk. Dia tahu apa yang akan dibahas oleh pak Nelson dekannya itu." Ya pak" Yoga menjawab dengan pelan dan hati-hati. Pak Nelson mendungus dingin "Yoga...menurut laporan dari divisi keuangan...kamu menunggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-07
Baca selengkapnya
BAB 3
Yoga menoleh kearah sumber suara tersebut. Terlihat seorang laki-laki dan dua orang perempuan yang berdiri jauh memandang dirinya. laki-laki itu adalah Rudi. Dia sahabat Yoga sejak masuk ke kampus bersama-sama. Dia satu jurusan dengan Yoga. Sedangkan dua perempuan itu adalah Jasmine dan Ratu. Jasmine juga merupakan sahabat dekat Yoga. Dia dan Yoga tumbuh di desa yang sama dan sudah bersahabat sejak mereka kecil. Sedangkan Ratu adalah pacar Rudi yang menaruh simpati pada Yoga. Dia sama sekali tidak pernah merendahkan Yoga. Menurutnya Yoga adalah teman yang asik dan sangat keer kepada semua orang. " Ternyata kalian..." Sahut Yoga dengan tersenyum. Ketiga orang itupun bergegas menuju ke tempat Yoga berada. Rudi menepuk bahu Yoga dan tersenyum " hai bro...dicari-cari dikampus ga ada ternyata lagi melamun disini...tadi pas mata kuliah akuntansi kenapa kau tidak masuk? kukira kau sedang sakit...aku khawatir tahu! gerutu Rudi sambil tersenyum kecut karena kesal. Dia pun langsung du
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-07
Baca selengkapnya
BAB 4
Jasmine berbisik dengan hati-hati “ maaf...menurutku mungkin lebih baik kau menghbungi ayahmu”. Terlihat sorot mata dingin dimata Yoga. Bagaimanapun dia sangat sakit hati dengan ayahnya karena telah meninggalkan ibu dan dirinya demi perempuan lain. Dia bersikeras untuk melupakannya bahkan merasa tidak ingin lagi kenal dengannya. Sepontan Yoga menjawab “  Tidak” katanya.“ Tapi...” belum selesai Jasmine menyelesaikan kata-katanya sudah dipotong oleh Yoga “ Tidak ada tapi-tapian...sudahlah! tidak usah bahas ini lagi...lebih baik kita susul Rudi dan Ratu..mereka sudah agak jauh” Yoga mencegah Jasmine agar tidak melanjutkan pembahasan itu.“ Hei...kalian berdua ayo cepat! Lambat amat sih” teriak Rudi.“ Ya tunggu kami” sahut Yoga dan langsung berjalan cepat diikuti oleh Jasmine.Sesampainya dikantin kampus, Rudi mencari meja kosong untuk mereka. Mereka memilih meja disudut kantin dekat dengan jendela.“ Kalian mau pesan apa?” Rudi menawarkan sambil mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya
BAB 5
“ Halooo....” Yoga menjawab panggilan itu.“ Apakah benar ini Yoga Atma?” Pertanyaan terlontar dari dalam handphone Yoga.Yoga mengerutkan alinya, dia bingung siapa gerangan yang telah menelponnya saat ini. Baru kali ini dia mendapatkan panggilan telepon asing. Biasanya hanya sedikit saja yang mau menelponnya. Yang sering menelponnya hanya sahabat-sahabatnya. Selain itu sangat jarang.Dengan hati-hati Yoga menjawab “ Iya benar...ada yang bisa saya bantu?”.“ Hahahaha...anak bodoh! Aku tak menyangka bertahun-tahun aku tidak bertemu denganmu, kamu tumbuh menjadi anak yang bodoh... Dengarkan baik-baik Yoga, Aku adalah Fendi Atma...Ayah kandungmu!” .Seketika itu raut wajah Yoga berubah menjadi dingin. Terlihat sorot kemarahan dimatanya. Orang yang sangat dia benci dan menghilang lama ternyata muncul begitu saja. Dalam pikirannya terbesit " Untuk apa dia tiba-tiba muncul seperti ini setelah meninggalkan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya
BAB 6
Suara lantang dari balik pintu terus mengganggu Yoga. Dia mengenal pemilik suara itu. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yoga segera berlari menuju pintu untuk membukanya dan mempersilahkan orang tersebut untuk masuk. " Klek...." terdengar suara pintu terbuka." Hei....lama amat buka pintunya! apa kau mau lari?" kata kasar keluar dari seorang wanita paruh baya yang berdiri di depan pintu sambil menenteng tangannya di pinggang. Dia melotot tajam ke Yoga." Ah ternyata bu Reya...maaf bu, tadi saya baru dari kamar mandi" Jawab Yoga santai. Wanita itu mendengus kesal lalu berbicara tanpa basa-basi, " Yoga...kau sudah menunggak uang kontrakan selama 4 bulan! ayo sekarang bayar!." Maaf bu...kasih saya waktu lagi. Saya mohon...saya akan segera melunasinya. Saat ini saya belum ada uang" Jawab Yoga dengan memohon. Tetapi bu Reya kelihatan acuh tak acuh. Dia marah mendengar jawaban Yoga " Kau pikir aku juga tidak mempunyai kebutuhan! aku juga butuh makan! ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-19
Baca selengkapnya
BAB 7
Alice langsung meraih cat pilox warna merah yang ada di kursi belakang. Lalu keluar dan langsung menyemprot cat pilox itu ke mobil Jasmine. Dia menulisi body mobil Jasmine dengan kata-kata jorok dan menghina. "Mampus kau..." Batin Alice."Alice...Apa yang kau lakukan?". Alice terkejut dan menoleh. Tampak Yoga berdiri dibelakang Alice.Alice mendengus "Pergilah!! Bukan urusanmu!". Yoga menggelengkan kepalanya. Dia maju dan memperhatikan mobil yang di coret-coret Alice itu. Mata terbelalak "Astaga...bukankah ini mobil Jasmine" Kata Yoga sambil menatap tajam ke Alice.Alice melotot " Memangnya kenapa kalau memang mobil si cewek murahan itu!! Dia pantas mendapatkannya! Ini akibatnya kalau berani melawan aku". Alice lalu memasukkan cat piloxnya ke dalam tas lalu meninggalkan Yoga yang masih berdiri disitu.Yoga gemetar sambil menyentuh mobil Jasmine. Bagaimanapun dia merasa ini adalah kesalahan dia. Kalau bukan gara-gara dia Jasmine tidak akan berkelahi dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-24
Baca selengkapnya
BAB 8
Jasmine dan Alice terus berjalan menuju gedung olahraga. Kedua gadis ini sangat cantik dan menawan. Tidak sedikit para pria yang memandang mereka berjalan hanya untuk mengagumi kedua diva kampus ini. Tetapi Jasmine dan Alice tak pernah memperdulikan mereka.Mereka masuk ke dalam gedung olah raga yang saat itu sepi. Tidak ada kegiatan satupun. Akhirnya Alice membalikkan badan berhadap-hadapan dengan Jasmine. Dia melotot ke arah jasmine “ Kau sengaja cari gara-gara denganku?” .Jasmine tertawa mendengar kalimat Alice. “ Hahaha...sungguh aku tidak menyangka kau begitu tidak tahu malu! Bukankah kau yang mencari gara-gara denganku duluan. Ingat! Siapa yang mencoret-coret mobilku! Ban kempes ga seberapa, jadi kita impas!.“ kau “ Alice maju mendekat ke hadapan Jasmine. Mata mereka bertemu. Tapi terlihat keduanya sedang menahan amarah. Wajah mereka berhadap-hadapan. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Mereka bisa merasakan harumnya aroma nafas satu sama lain. Tangan mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-28
Baca selengkapnya
BAB 9
Mereka terkejut melihat Alice dan Jasmine sudah terbaring lemas di lantai akibat perkelahian diantara keduanya. Mereka lari berinisiatif untuk menyelematkan keduanya. Saat itu kondisi keduanya sangat memprihatinkan. Wajah mereka dipenuhi dengan darah yang mengalir. Wajah Jasmine merah pucat dan darah mengalir di ujung bibirnya. Serta terdapat bekas cakaran Alice di pipi kirinya. Sedangkan Alice mengeluarkan darah dari kedua lubang hidungnya. Seketika mereka langsung pingsan. Yoga segera mengangkat Jasmine dan Rudi mengangkat Alice. “ Ayo kita bawa ke rumah sakit.” Rudipun mengangguk. “ Pakai mobilku “ Michelle mengajukan usul. Keempatnya mengangguk pertanda setuju. Mereka lalu bergegas keluar ruang olahraga dan menuju rumah sakit. *** Di rumah sakit, “ Aku sudah menghubungi orang tua Jasmine. Sebentar lagi mereka pasti akan segera sampai di sini.” Ratu mengabarkan kepada teman-temannya. “ Aku juga sudah menelpon orang tua Alice
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-27
Baca selengkapnya
BAB 10
Pria itupun langsung memanggil perawat agar Yoga segera tertangani. Dan kemudian memesankan kamar VVIP untuk perawatan Yoga. Michelle dan Anneth masih kebingungan melihat situasi tersebut. Saat Yoga mendapatkan perawatan, pria itu memanggil anak buahnya dan memberi perintah. " Cari orang yang berani melukai tuan muda! beri mereka pelajaran! " kata pria itu dingin. " Siapp " anak buahnya menjawab serempak dan langsung keluar dari rumah sakit. Pria itu lalu mengambil ponsel di sakunya dan menelpon seseorang. " Tu...tuan besar, kami telah menemukan tuan muda. tetapi kondisi tuan muda sekarang terluka karena tusukan. beberapa preman telah melukainya." Terdengar suara dingin di ponsel yang membuat pria itu bergetar. " Buat perhitungan dengan orang-orang sialan yang berani melukai putraku! kalau perlu patahkan tangan mereka! pastikan putraku dalam keadaan baik-baik saja." " Baik Tuan Besar, siap laksanakan! " Pria itu menjawab dengan hati-hati kemudian menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status