Share

Bab 86 : Isabel?

Lalu aku kelelahan. Aku tersungkur di atas aspal. Kulihat arwah nenek-nenek itu kini berada di atas atap mobil itu, dia menoleh ke arahku sesaat sambil tersenyum sinis. Percuma saja untuk mengejar mereka, kini mereka telah menghilang bersama arwah nenek-nenek itu.

Mas Bimo berlari mendekat kepadaku.

“Indah!” teriaknya padaku.

Aku menoleh pada Mas Bimo dengan kesal. Aku bangkit dan mendekat padanya.

“Kenapa Mas Bohong sama aku?” teriakku.

“Maafin aku, Indah,” ucapnya padaku.

Lalu beberapa saat kemudian, Mahfud datang dengan terheran-heran.

“Mas jahat sama aku. Kenapa mas nggak bilang kalo batu itu belum mas buang?” teriakku.

“Mas khilaf, Indah. Aku pikir dengan batu itu kita bisa merubah nasib kita yang sekarang sedang begini,” ucap Mas Bimo penuh penyesalan.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status