Share

Bab 87 : Dia Leluhur Kita

“Isabel, jangan pergi! Aku mohon jangan pergi!” pintaku.

Lalu Isabel benar-benar menghilang dari mataku.

“Isabel!!! Isabel!!!” teriakku.

Lalu aku terbangun dengan berkeringat dan napas yang terengah-engah.

Mas Bimo pun langsung terbangun mendengarku berteriak.

“Kamu kenapa?” tanya Mas Bimo heran.

Aku langsung memeluk Mas Bimo.

“Tadi aku mimpi ketemu Isabel, Mas. Aku kangen sama dia, Mas,” isakku.

Mas Bimo menepuk-nepuk pundakku dengan lembut.

“Kamu doain dia semoga dia tenang di alam sana ya,” pinta Mas Bimo padaku.

Aku mengangguk.

“Udah, sekarang kamu tidur lagi, ya. Ini masih dini hari,” pinta Mas Bimo.

Aku mengangguk. Lalu kami kembali tidur. Esoknya Mas Bimo membangunkanku dengan pelan.

“Indah, bangun sayang...”

Setelah medengar suara itu aku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status