Share

Bab 95 : Kelemahan Ilyas

Aku membuka mata. Aku kembali ke atas kasur dengan napas tak beraturan. Aku tak percaya sekarang Ilyas bisa memiliki kekuatan. Mungkin dia telah berhasil berpuasa dan menguasai ilmu dari mendiang duduk sakti itu. Entahlah. Mas Bimo memandangiku dengan heran.

“Gimana, Indah?” tanya Mas Bimo.

Aku memandangi wajah Mas Bimo dengan lesu dan bingung.

“Ilyas sangat kuat, Mas. Ilmunya tinggi banget sampe aku kewalahan. Aku nggak berhasil ngambil biang batunya dari dia,” jawabku.

Mas Bimo tampak berpikir lalu dia kembali melihat ke arahku.

“Kamu tahu tempat tinggalnya?” tanya Mas Bimo.

Aku mencoba mengingatnya. Ruangan yang aku masuki tadi begitu mewah. Apartemen yang besar terdiri dari empat kamar. Aku mencoba mengingat apa yang kulihat di luar kaca apartemennya tadi. Ya, aku ingat, di sana aku melihat ada sebuah gedung bank dan ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status