Share

Bab 97 : Suara Tembakan yang Bertubi

“Apakah kamu Indah?” tanyanya.

Aku diam. Ingin rasanya aku menyentuh benda yang ada di sana, tapi jika itu aku lalukan itu akan mengundang teman-temannya masuk ke dalam.

“Aku tahu kamu Indah. Aku sudah bekerjasama dengan Ilyas. Kami sudah menguasai ilmu itu. Meski sekarang aku tak bisa melihatmu, tapi aku bisa merasakan jiwamu ada di sini,” ucap Rangga sambil tertawa.

Ternyata dugaanku benar. Dia telah menguasai ilmu itu. Namun kelemahannya dia tak bisa melihatku. Jangan-jangan yang membuat mereka menyewa perumahaan di sini dulu karena diminta Ilyas untuk merebut batu yang dulu masih dipegang oleh Mas Bimo. Tiba-tiba kukeluarkan energi dari tangaku. Kuarahkan padanya. Namun bukannya Rangga yang terkena energi itu, malah aku yang terpental. Dia sama seperti Ilyas, kuat.

Lalu kuraih sebuah guci yang ada di sana, kulempar guci itu hingga mengenai kepala Rangga. Rangga tidak kenap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status